img Istri Polos sang Milyarder  /  Bab 3 Lelaki mesum | 5.17%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Lelaki mesum

Jumlah Kata:1071    |    Dirilis Pada: 21/07/2024

?" Rahang Andika mengeras, matanya terbelalak dan pip

pi panas yang tumpah akibat ketida

suatu yang membuat saya terjatuh," ucap Cantika

pi kemarahan. "seorang pelayan rendahan beraninya menatap nyonya rumah sepertiku! Apa kau ingin menuduhku melakukan hal hi

k, merasa ditekan oleh tatapan tajam suaminya yang membuatnya ingin menangis. "Saya tid

ngan geram dan menatap gadis itu dengan tatapan merendahkan.

p Andika dengan nada sinis, lalu pergi dari sana tanpa menoleh, meninggalkan Cant

irik Cantika dengan sinis. Lalu beralih kepada tamu yang ditinggalk

a masih terasa sakit, gadis itu bergerak lincah. Sesekali, ia meremas pahanya, menahan diri untuk tidak mengeluarkan suara. Bekas kuku di pahanya tidak mempengaruhi s

a sambil membungkukkan tubuh,

itu memutuskan untuk mengabaikan tatapan suaminya dan melanjutkan langkahnya melewati

nya bergelora kemarahan. "Kenapa kau malah melewatiku?

ntika tak menatapnya dan malah berpu

i maafkan saya!" Cantika menjawa

ang berbohong, sehingga ia semakin kuat

Kau berbohong kepadaku? Padahal aku adal

ari cengkeraman tangan Andika. "Saya mohon, lepaskan say

enggigit, karena mengatakan hal yan

ini suara Andika terdengar melunak, mata yang tadinya tajam

asa sang suami mengenalinya. Baru ingin menggumamkan k

ngi tuanmu!" bentak Andika sambil menepis tangan C

lebar suaminya menjauh, yang berkali

pnya semakin menjauh. "Kenapa engkau melupakan istrimu, padaha

berisi gelas kotor dan pergi ke dapur. Beruntung gelas itu t

ng menumpuk di wastafel, lalu beralih membersihkan bagian lainnya. Cantika acuh saja bila ada yang melihat penampilannya sekarang. Air ma

ku tak yakin bisa bertahan di sini! Suamiku sendiri bahkan tidak mengenali aku,

ng mendalam. Rasa sakit dari memar dan luka di tubuhnya hampir tak terasa, n

uaminya. Suaminya dan istri pertama terang-terangan berlaku tak adil padanya, membuat

a malah akan membuatku semakin menderita kalau terlalu

untuk membasuh wajah dengan air. Menyegarkan,

uku menjadi marah, jadi kau harus bertanggung jawab menghibur mereka!" Kart

aya lakukan?" tanyanya dengan raut kebingungan. Seumur hidupnya, ia belum pernah

an. Itu saja tidak mengerti!" gerutu Kartika sambil

p ragu kepada Kartika, entah kenapa jantungnya berdebar

lakukan hal rendah seperti itu? Aku hanya menyuruhmu menghibur mereka dengan menuangkan anggur

Cantika, lalu berlalu pergi meninggalkan gadis muda tersebut

iukir semanis mungkin di wajahnya, berharap mereka semua tak mengeluhkan layanan yang dirinya berikan. Dengan langkah a

heran ke arah ruang tamu yang kosong. "Loh, kok t

m ruangan yang berada bersebelahan dengan rua

nya seorang lelaki dengan senyum mesum mengembang di