img Istri Polos sang Milyarder  /  Bab 1 1. Terlalu seksi | 1.72%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Istri Polos sang Milyarder

Istri Polos sang Milyarder

Penulis: Raisya_J
img img img

Bab 1 1. Terlalu seksi

Jumlah Kata:1670    |    Dirilis Pada: 21/07/2024

au kau tidak bisa, maka akan dipastikan ayahmu tak akan mendapatkan pe

tersebut lakukan. "Kalau Anda menghentikan perawatan

mberikan aku keturunan atau ayahmu akan mati." Lelaki itu mendorong gadis muda tersebut

tapi justru menjadi sebuah neraka bagi g

itu meringis ketika merasakan

ainer ternama itu harus robek oleh perbuatan sang s

Cantika harus menahan semua itu demi kesembuhan sang ayah, yang s

at jika aku menyerah di dalam pernikahan ini." Cantika meringkuk di sudut

rsihkan, lantaran tidak memiliki tenaga la

? Apa kau tidak ingin membersihkan tubuhmu

tkala melihat sosok yang mendekat ke arahnya. Aura di

dak kembali lagi ke sini

au harus selesai, dan jangan lupa kenakan ini," titah Andika

ak, lalu dengan cep

seorang sepertimu tak pantas menyebut

." Cantika memeluk gaun tidur itu dan

ut kembali penampilannya. Mata cantik itu terl

Walau akan mengenakanny

a menunggu!" Andika berkata lantang, sehingga mem

ran sangat malu dengan g

aka jangan salahkan aku jika hukuma

sehingga Cantika tahu kalau sang suami s

i seseorang yang sudah membel

idak mendengar tanda-tanda Andika kembali. Gadis itu merasa sangat kedinginan berada di dalam

mejamkan mata. Dia merasa ada seseorang yang menin

iak Cantika ketakutan. Kamar yang gela

erti ini!" Lelaki itu tertawa serak.

ya sendiri. "Tuan Andika! Saya bukan Kartika!" Dia memalingkan wajah dengan air mata mengal

enyorot tajam. "Berani-beraninya kau menyebut nama wanita

ak sekuat tenaga. Andika mengumpat keras

saja bangkit dari kasur. Namun, langkahnya terhenti ket

udah cukup main-mainnya." Lelaki itu berbisik serak, mengabaikan tangis Cantika y

sanggup menahan rasa sakit

sakit!" jerit gadis muda itu.

macu kekuatannya, tak peduli bahwa Cantika merasa kesakitan. Ia menemui puncak kepuasan seorang diri, sementara Can

engan tatapan puas, seringai muncul di sudut bibirnya. "Ternyata kau masih

nnya semakin nyata. Di dalam hati Cantika merasa hancur, memar kebiruan menghiasi tubuhnya akibat ce

mutuskan untuk berbaring dan segera tidur. Cantika menahan isak tangis, namun tampaknya A

at kotor. Dalam hatinya merasa sangat hancur, tangisnya semakin keras. Ia

seraya memukul-mukul tubuhnya, tak p

tangisannya, bahkan tak mempedulikan apakah ada seseorang yang aka

untuk mengenakan jubah mandi. Langkahnya yang lesu dan tatapan kosong membawanya menuju kasur besar y

, membayangkan dirinya menghabiskan hari-hari dalam rumah ini untuk waktu yang tak bisa diperkira

s dari tempat ini," gumam Cantika seraya meremas sel

n tiba-tiba menyentak kasar selim

yang ia tiduri. "Ugh, kenapa harus kasar begini sih?" keluh Canti

eringai sinis sambil menatap C

, jadi kau harus membuat dirimu berguna dengan tidak bermalas-malasan!" teriak peremp

p wajah perempuan yang berdiri di had

ut wajah bingung, merasa tidak mengen

menyelamatkan ayahmu yang renta itu dari tekanan hidup!" bentak Kartika, kem

encoba melepaskan rambutnya dari c

babkan beberapa helai rambut Cantika tertarik hingg

nya, sedangkan Kartika bangga berdiri di hadap

menjadi nyonya di rumah ini. Akulah yang nyonya, sedangkan kau hanya seseorang yang dibeli!"

tuk mengambil seragam pelayan yang tergeletak di lantai. Setelah itu, ia melangkah gontai

gian tubuh yang terluka. Ia mencoba menahan rasa sakit, na

yak air yang terbuang dari sana semakin banyak ua

ng keras yang terdengar nyaring. Ia merasa terintimidasi,

ayan yang teronggok di atas kasur. Wajah gadis tersebut menjadi s

Cantika dengan suara meninggi, se

m pakaian tersebut, mencoba menahan

Br

ke dalam kamar dengan wajah din

di sangat lelah menunggumu!" gerutu Kartika sam

murung dan pipinya memerah. Tangannya gemetar dan bibirnya bergetar saat berkata

a kasar, terlihat sangat tidak s

pakaian apa?" tanya Kartika

li, sebelum akhirnya mengumpulkan kebe

kah tidak ada pakaian yang lain?" tanya Cantika dengan pel

kir kau bisa meminta apa pun dariku?" katanya, penuh sinisme. "padahal kau hanya

n tubuh gadis itu hanya tertutup oleh pakaian dalam. Cantika merasa panik, mundur b

menutupi bagian tubuh yang terlihat. Rasa malu menyeruak, membuatnya ingin se

Cantika, dengan tangannya masih men