Zion kepada pria di hadapannya, yang tak lain adalah Riccard, setelah menjauhka
i secangkir kopi. Pertemuan ini adalah pertemuan biasa sebagai teman,
t cairan hitam itu dengan penuh kenikmatan. "Dia baik-baik saja dan hari ini sudah kembal
aja tidak menghubunginya karena ti
idak mungkin keberatan jika yang menanyakan kabarnya adalah c
ionku sangat sepi, dan aku membayangkan Helena akan memberiku
lem akan menikah," tambahnya sambil merenung, mengingat sa
pertinya dia tidak akan menikah
ebelum berkata, "Tidak se
tua yang berharap melihat anak-anak mereka menikah dan membentuk ke
segera menikah. Meskipun memiliki seorang putra k
*
's Ed
i layar laptopnya dan beralih ke ponsel
ang Ibu, Careen. Setelah menemukannya, Helena membuka bagian pes
om. Mungkin aku akan menginap disana. Pekerjaanku s
gan lupa makan dan mi
mendapat balasan lan
e, Mom. Ter
engirim e
tikan layar ponselnya. Ia menghela napas sejenak se
esai dengan teliti hingga benar-benar rampung. Set
ra dirinya dan Fernan. Dengan tekad kuat, ia berusaha mencari cara untuk memb
ine, Brianna, dan Maureen, tadi di lantai dasar
ang hubungan gelap Fernan dengan seorang wanita yang hing
layar laptopnya dan merapikan benda tipis itu sebelum melipatkannya. Helena
di pojok ruangan. Dengan cermat, ia menyimpan berkas ya
nselnya dalam tas dan meraih kunci mobil yang ada di sana. Den
enuju tempat parkir mobilnya. Setelah itu, dia m
*
khirnya tiba di apartemen. Dengan hati lega, ia memarkirkan m
secara otomatis. Tanpa ragu, ia langsung menuju lift dan memasukinya
i
tu yang terbuka lebar menandakan Hele
e
nti di hadapan seorang pria. "Kamu?" gumamnya dengan eks
ing, menatap ter
au apa, huh?!" amuk Helena, semakin jengah terha
emindai pandangan ke sekeliling sebelum akh
huh?" desisnya sambil berdiri tegak dengan
ada di sini! Kamu sengaja mengikutiku, kan
um melanjutkan, "Aku memang tinggal di sini. Aku memili
i sini? Sudah sejak lama? Kamu jangan coba-coba me
kau melihatku disini, kau mengira bahwa aku mengikutimu. Padaha
lidik. Rasanya sulit baginya untuk mempercayai pria i
rniat meminta maaf kepadaku, baby Helen?" Heros mengangka
udian menatap
ukan aku sebenarnya, tetapi kau!" ta
ingkan mata sambil menunj
enamparku di tempat umum. Luar biasa!" Desisnya sambil menjeda sejenak sebelum melanjutkan, "Yang kedua, kau menuduhku mengikutimu hanya karena m
saat ini setelah mendengar ucapan Heros. Hatinya berdebar-debar, cam
ama, menuduhku! Apa jangan-jangan kau sengaja, huh?" Heros melangkah semakin dekat
g kamu bilang? Sengaja?" Helena tidak terima. "Jangan semba
imana rasanya dituduh? Menyenangkan atau bagaimana?"
mu tidak usah banyak bicara! Kalau kamu memang benar tinggal di sini, coba sekar
unjukkan kepadam
gan, kamu adalah tipe pria yang tidak bisa dipercaya!" Helena
gan, huh?" desis Heros sambil melang
dis pada dinding. "Mulutmu sangat pedas, baby Helen," bisik Heros, kemudian
mppt
akan tak terduga Heros. Sang detective banjing
*