i jalan, Helena tiba di apartemen. Memarkirkan mobilnya d
t turun dari mobil. Setelah mengunci kendaraan se
ennya berada. Setelah masuk ke dalam lift, Helena menekan tombol yang sesuai, dan
ennya dan berdiri di depan pintu. Dengan membuka akses pin
lemparkan mini bag di tangannya ke atas
elepaskan satu persatu pakaian yang melekat di tubuhnya hingga a
Setelah membuka keran air, ia membiarkan air
mandi. Ia keluar dari kamar mandi hanya m
kaian dan mengeringkan rambutnya. Setelah selesai dengan semua
l ponsel di dalamnya. Dengan layar yang menyala, ekspresi wajah Hel
ah panggilan terhubung, lalu menem
daanmu?" tanya Fernan di uj
Helena menjawab, "Sudah jauh lebih
en. Sedang apa di
awab, "Tidak, aku hanya ingin ke sini saja.
a, honey. Aku sangat cemas. Aku tidak bisa fokus bekerja karena terus
lalu perhatian, Fernan. Meskipun aku hanya demam
calon istriku. Aku yakin semua pria merasakan hal yang sama seperti ak
gar rayuanmu," ia terkekeh pelan sebelum melanjutkan, "Aku harap rayuan ini hanya untu
saat. Kemudian, Fernan berkata, "Percayalah, aku hanya mencintaimu seo
rgurau, Fernan. Kau tidak perlu menanggapinya de
ni sebagai main-main. Aku ingin serius dan ingin segera meresmikan h
balas Helena. Namun, kali ini, entah mengapa Helena agak ragu saat mengatakan
aanmu di sana? Apakah semu
a hari lagi aku baru bisa kembali. Aku h
ya. Aku mendukungmu sepenuhnya. Fokuslah pada pekerjaanmu dan ... jangan terlalu kh
sangat pengertian. Aku merasa sanga
gan kekasihnya. Sejenak, dia menatap layar ponsel yang masih meny
enyelimuti tubuhnya. Ia mencoba mengistirahatkan tubuhnya sebentar, d
Fernan menginap selama berada di luar kota, Ferna
depannya, seorang wanita bersimpuh dan mendongak padanya. Sebelah
pada sang wanita. "Lain kali, ketika aku sedang berbicara dengan Helena,
k mendengarnya," ucap sang wanita sebelum menjulurkan lidahnya
terlihat naik turun dengan cepat akibat deru nafas yang memburu. Gerakan lida
ya ke dalam mulut hangatnya. Mengulum, menghisap serta memaju mundurkan kepal
u membantu memajukan dan mundurkan kepalanya seir
an cepat dan menghisap ujung keperkasaannya dengan kuat. Tak l
h. Fernan berimajinasi bahwa wanita yang kini memberinya ke
oleh rudal bengkak Fernan ke dalam mulutnya. Dia mengusap dagunya dan
Helena," ujar sang wanita sambil naik ke atas pangkuan Fernan. Dengan posisinya
lum puting sang wanita dan menghisapnya
apuan lidah Fernan serta hisapan pada putingnya, sekaligus merasakan
a yang ada dalam pikiranku saat menyetubuhimu hanyalah Helena." Lanjut Fernan sebelum menghempaskan tubuh telanjang sang wanita ke kasur. Wanita
njang sang wanita dengan sebelah ta
kesakitan saat Fernan memasuki
an dari ku. Tidak perlu banyak menuntut!" Tegas Fernan samb
m sprei dengan kuat sambil membusungkan dadanya. Wajahnya menengad
r jenjang sang wanita, mencium dan menghisapnya dengan penuh gairah. Sementara itu, pin
ntakan pinggul Fernan. Sebelah tangan Fernan terulur merai
u nikmat," racau Fernan dengan geraka
elah menjalin hubungan selama dua tahun dan hubungan mereka telah mendapat res
telah sepakat untuk meresmikan hubungan mereka
ini bersama wanita lain tidak diketahui oleh
yang baik dan setia. Namun, kenyataannya, pria itu
n di belakang Helena. Alasannya sungguh tidak masuk akal, Fernan ber
ngguh muak dengan pemikiran kolot Helena. Baginya, seks adalah bagian dari kesenangan hidup dan ia tidak melihat ada yang
*
saat ke
Kring
. Meskipun masih dengan kedua mata tertutup rapat, He
l dan melihat angka jam di sana. Rupanya sudah
enyandarkan punggung pada headboard. Ia menatap serius layar p
ngusap-ngusap layar canggih tersebut dengan ibu
n tombol panggil pada kontak sang Ibu. Menunggu sesaat, dan tak be
ansion ini untuk mencari keberadaanmu, Helena Livy Roberto?"
. Kepalanya tiba-tiba pusing setelah mendengar suara galak san
an gedung itu sekarang. Hem, lima meni
ntukku karena aku sangat lapar," ujar Hele
t. Lebih dari itu, Mommy akan membakar mobilmu
ebelum menjauhkan ponsel dari teling
bahwa sikap wanita paruh baya itu terlalu berlebihan. Hanya karena ia sempat demam, sang
menurunkan kedua kakinya dari ranjang. Menapak pada lantai
i dan membasuh wajahnya. Tak lama berselang, Helena selesai d
tersebut dan menuju ranjang. Sebelum meninggalkan kamar
Setelah menutup pintu utama dengan hati-hati, He
ft. Dengan mantap, ia menekan tombol yang tersedia di sana
natap sosok pria di dalam lift tersebut dengan penuh curiga. "Apa yang k
ena kau telah berani menamparku!"
e
*