ia mendekati gadis itu, cepat tangannya meraih pergelangan tangan Helena, m
u lakukan, brengsek!" teriak Helena sambil meronta-ronta, berju
, membuat sang gadis terdiam, terpaku memandangi w
g gadis di atas kepala. "Kau telah melakukan kesalahan besa
balas Helena dengan penuh keberanian, menatap Her
Helena. Dengan gerakan sensual, ia mengusap permukaan ben
nona cantik dan seksi ini tidak paham makna sebuah kecelakaan? Sehingga ka
oleh pria brengsek seperti kamu?!" desis Hel
ta-wanita di luar sana mengantri untuk dicium olehku," kata Heros sambil tangan berpindah dari bibir Helena
erakannya. "Aku tidak peduli seberapa banyak wanita yang menanti ciumanmu
enamparku di tempat umum dan membuatku malu?" Heros menata
arena kamu telah menciumku? Atau... membalas ciumanmu?" Helena me
u. Aku tidak yakin kau akan menolak," ucapnya dengan nada percaya diri
ngan jijik. "Bermimpilah!" ucapnya tegas
ros semakin mendekatkan wajahnya dengan Helena, m
anda. Helena memiringkan wajah ke samping kiri, sehingga bibir Heros menemp
itu menghadap ke arah wajahnya. Dengan tatapan tajam, Heros mendekat perlaha
mppt
rnya. Tak lama berselang, Heros menyeringai di tengah jalinan
bibir Heros. Perlahan, Heros melonggarkan cekalan tangan di pergelangan Helena hin
entiknya menyusup ke sela-sela rambut sang pria. Dengan penuh gairah, Helena meremas manja
Helena menggerakkan kepala dan meng
u
dari Helena. Dengan gerakan yang gesit, Helena mengepalkan tanga
an Helena. Namun, sebelum ia bisa bereaksi lebih lanjut, Helena ya
u
l berjongkok, meraih sang junior yang tera
tangannya sebelum menjatuhkan pukulan kuat tepat di ata
u
Dengan tatapan tajam, ia menatap Helena. Heros mendelikkan kedua matanya ketika gadis
eep
sat dari senjata api di tangan Helena. Senjata tersebut
gigih meskipun tembakan pertamanya meleset dari sasaran.
eep
asil menghindari serangan peluru un
endekat pada Helena. Dengan cepat, ia meraih tangan san
mu!" desak Heros sambil menekan
bersedia bercinta denganmu jika kau mampu mel
snya, menatap Helena dengan
"Selama ini, kau hanya bercinta dengan jalang, bukan? Kau seharusnya ta
l
n kasar, sementara tangannya tetap m
arik?" Angguk He
us saat Helena dengan cepat m
erebut kembali pistolnya dari tangan Heros. Dengan gesit, ia mengangkat
u
rang kesakitan samb
u
punggungnya, Heros roboh. Ia tersun
sana! Aku bukan mereka, dan... aku tak akan ragu untuk membunuhmu, tidak peduli siapapun kau!" Detective TDB?" Helena berdecak remeh sambil menyapu ujung pistolny
sontak tertawa sambil berbaring di lantai marmer.
umamnya, la
an menunjukkan padamu betapa dahsyatnya hujaman seorang pria yang kau sebut seperti s
unit apartemen di gedung yang sama dengan Helena. Bahkan, posisi u
gan ukuran king-size. Terbaring dengan posisi terlentang,
nyeri, Heros meringis ketika teringat akan rasa sakit
hat, dia terlihat seperti gadis lugu." Heros mendesah kasar. "Aku pikir Clarissa adalah satu-sat
diri tegak di samping ranjang. Dengan langkah panjang, Heros menuju kamar mandi
h pancuran sebelum menyalakan kran. Air dingin s
di tubuhnya dan menyalakan mesin mobil. Tak lama kemudian, kendaraan itu m
gan tangan kirinya. Ia mendesah kesal saat menyadari bahwa wak
aktu. Aku akan terlambat," gumam Hel
nnya di telinga kanannya. Dengan cekatan, ia mengambil
on seorang pria di ujung tele
bergumam sambil
ya. Kau di mana, sayang?" tanya pria itu, yan
asih di perjalanan. Lumayan jauh, Dad. Aku pasti a
begini. Ada apa, sa
yaan sang ayah, "Tadi ada orang gila yang mer
ut dengan senang hati setuju untuk membantu putrinya. Tak lama kemudian, Hele
" seru seorang bodygu
engan tegas menyuruh bodyguar
na melangkah ke dalam area mansion yang luas. Dari kejauhan, ia meli
ya di hadapan wanita paruh baya i
tanya Careen pada putrinya, den
tahu Mom akan membakarnya," jawab Helena dengan santa
menghela nafas sebelum berkata, "Tadi ada kecelakaan di jalan ya
ng cemas, Helen. Kamu b
ubuhku sudah lebih baik. Oh, ayo lah, jangan terlalu khawatir sepe
ajam pada sang putri, membuat gadis itu
ahami seberapa khaw
Aku menghabiskan waktu sendirian di apartemen, tidur di sana. Tadi aku h
alian terdengar sampai ke dalam," ujar Riccard sambil berhenti dan berdiri di antara sang
g," jawab Helena sambil melirik sebentar pada Ibunya sebelum melanjutkan, "Aku masuk dulu,
tar ke arah punggung sempit sang putri. Se
ras padanya, Caree
an beralih menatap sang suami. "Aku mengajarkan
ia. Bagaimana jika di jalan, dia lupa akan keselamatanny
n ter
utkan, "Dia sudah dewasa dan mampu menjaga di
desis, "Kamu selal
aku akan membelanya," sahut Riccard sebelum mendek
, secara tidak langsung menola
malah masuk ke dalam dan meninggalkannya s
berto!" seru Careen dengan suara t
pelan sebelum akhirnya melangk
*