da di tangannya. Seraya meliri
e dinding sana." Rendi segera berbalik ke arah
kin Rendi akan menepati janjinya untuk tidak meli
annya, sepertinya cukup aman diguna
ada cup di bagian depan dress tersebut. Itu a
maroon yang begitu sempit di tubuh mungilnya telah terpasang. M
ariknya. Tapi sayangnya terus saja gagal kar
eringat dingin. Naya mencoba meminta bantu
nggunakan dress yang jauh di atas lututnya. Ke
i depan," ucap Rendi. Sebelum mendekati Naya yang terus
, kak Li
-orang mengenakan long dress dan kebaya. Bukan mini dr
nkan kamu kelua
pi, Pa
ya!" pekik Lily dari luar. Berdiri di depan pintu menu
emukul pintu, sebagai desakan agar
an kedua tangannya di depan dada. Memohon agar
embantu Naya menaikkan resleting tersebut. Cukup susah,
dulu," pamit Naya. Sedikit menunduk
arang karena sangat jelas terlihat Naya merasa sesak mengenakan dress tersebut. Rendi
akan menyusul ke luar untuk melihat apa yang
i piring. Berjalan menuju pelaminan, yang katanya kin
an semua tamu undangan. Saat melihat Naya berdiri di s
yusul Naya ke atas pelaminan. "Ayah mau kemana? Dari tadi Ibu cari tidak ket
mua orang berbisik dan menertawakan mena
ar bisa menjadi istri anak kita. Dan lihat sekarang, dia sengaja menggoda Kendra di pelaminan dengan menggunakan pakaian ku
ikit saja ia bergerak dress yang dikenakannya bisa
anya. Ia seakan ditelanjangi Aira di depan umum, tapi tidak ada yang mau memb
k tahu apa isi dus yang dia bawa? Tidak lebih dari daster lusuh untuk pakaian sehari-hari." Rendi menatap tajam
berbuat sekeji itu? Ck, aku curiga, jangan-jangan
ak
ng diberikan Rendi. Laki-laki yang sangat memuja dan mencintainya itu
itu?" Lirih Herni. Mulai terisak agar semua orang tahu dir
i acuh. Naik ke atas pelaminan dan memeluk Naya. Menuntu
tontonan banyak orang dengan pakaian yang tidak layak. Ia ti
gah Herni kuat. Agar suaranya tetap bisa terdenga
i. Sudah kamu difitnah mau perkosa dia, sekarang dia malah mengadu domba
ika Kendra menikahi Naya karena jebakan. Ia juga mengatakan Naya tidak lagi perawan saat melakukannya dengan Kendra. P
nga desa yang begitu baik dan santun. Hanya saja hidupnya tidak beruntung karena sang
ing dijual oleh ayahnya untuk membayar hutang judi. Semakin kenc
agaimana kamu yang sesungguhnya," ucap Rendi tanpa melepaskan pelukannya dari
am dekapan Rendi. Menumpahkan segala rasa sak
ya juga akan mencari cara agar kamu dan Kendra bisa bercerai. Setelah itu kamu
eka baru beberapa hari ini saling dekat dan bertegur sapa. Selama ini Rendi hanya sekedar ta
ian. Menghukum Naya dengan cara mengikuti segala keinginan sang ibu. Membiarkan gadis yang dicintainya itu
u," ucap Rendi setelah tangisan Naya merdeka. Akan tetapi, tidak
ik Naya yang kini tertidur di dalam pelukannya. Wajah
annya di kasur. Menyelimutinya dengan selimut t
dada Naya. Dua gundukan itu mengintip di balik cup dress. Begitu bulat dengan ujung
a sendiri. Cepat selimut itu ditutupi ke tubuh Naya hingga bahunya. Tidak l
Seakan kehilangan akal, Rendi melumat sedikit bibir merah muda tersebut. Saat rasa saya
utup pintu gudang dan menguncinya agar tidak ada yang bisa masuk ke sana. Aga
umatan singkat dari Rendi. Jantungnya berdetak kencang, saat remasan halus Rendi masih terasa di salah satu dadanya. Entah rasa apa itu? Kenapa tidak rasanya
alah dan tidak semestinya ada. Rendi adalah ayah dari Kendra, suaminya. Tidak sela