img Simpanan Ayah Mertua  /  Bab 2 Pria Lemah | 4.44%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Pria Lemah

Jumlah Kata:1093    |    Dirilis Pada: 25/06/2024

uh baya menunjuk Naya yang duduk, menunduk di hadapannya. Seakan sep

elemparkan kopiah yang bertengger di atas kepalanya. "Sekarang terserah Ibu. Ingin menjadikan

u dinikahi. Tepatnya setelah tertangkap basah oleh Yanto di gubuk.

yang menatap jijik kepadanya. Terutama Herni, ibu kandung Kend

gan Aira. Minggu depan kalian harus menikah dan Ibu akan mengadakan pesta pernikahan

enuju kamar, terdiam. Menoleh kepada

sudah tidak peduli l

ak

mekakkan telinga. Sebagai pelampiasan sakit hati

a, hanya saja amarah masih menguasai sehingga laki-lak

olak!" Herni bangkit. "Sekarang kau bawa semua barang-barangmu ke belakang. Di dekat kamar mandi, itu kamarmu. Jangan c

anya mengangguk. Bangkit dari lantai kar

gal. Ingat apa yang aku ka

gunakan sang suami untuk menyimpan beberapa stok toko, Herni melangkah

*

kan beberapa set laptop di gudang miliknya, tiba-tiba saja terkejut ketika

Aku ... aku tid

r Naya bisa sesegera mungkin mengenakan pakaiannya dengan baik. Rasanya tidak enak saat ia tidak sengaja melihat

hello Kitty yang tidak jauh dari jangkauannya. Menge

as membuang rasa malunya untuk menatap Re

t loudspeaker yang kecil, ya," ungkap Rendi seraya

ahun itu berusaha setenang mungkin agar Naya tida

mintamu untuk

a. Itu terlihat dari sudut ruangan, yang sudah ada sebuah kasur santai terbentang

epada Naya, yang sedang me

menga

Kendra beneran

angguk. Tapi tidak

sing. Tetaplah baik, agar dia tahu selama ini telah salah mengenalmu." Tidak tahu dorongan dari

aya ter

dulu. Mau ganti

itan kepada Naya yang tidak mengerti harus m

*

Katanya dia dan Kendra sudah

Naya, kini ia sudah dikejutkan dengan kedatangan s

pesan pelaminan? Wah, pelaminan mahal pula." Rendi berdecak kagum. Melihat mere

ah apa yang dia lakukan kepada Kendra." Cibi

, lalu untuk siapa?" Rend

i bukan bersama Naya, melainkan Aira.

orang. Baru tadi menikah secara sembunyi-sembunyi, kini

padan dengannya. Bukan seperti Naya, sudah miskin tidak tahu diri pula. Dan untuk Ayah, aku tidak ingin Ayah meng

ni, itu sama saja membunuhnya secara perlahan. Sekarang saja ia ingin menindih Herni dan menghujam hingga Herni

da jeda kecuali Herni datang bulan. Tapi rasanya Ren

ketika merasakan miliknya h

ong Herni yang tengah menungging dengan dasternya. "Sudah, Bu. Tapi rasanya kok belum p

Kalau gini terus, Ibu mau cari brondong saja untuk memuaskan Ibu." Herni mengomel seraya merapikan daster yang ia kena

inya yang lemah. Selalu saja begitu, setiap kali selesai berhubungan dengan Herni. Rasanya yang h

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY