eri pengertian. "Besok saya akan datang lagi, Nona, Anda bisa memberi saya setelah
kin tidak ingin berobat
Aku bisa pingsan kalau buka-buka
*
poran pemeriksaan yang baru saja ia terima. Hasil pemeriksaan tersebut adalah milik pasiennya, Kim Ae Jin. Raut waja
tua kandungnya. Sepertinya Kim Ae Jin sendiri tidak tahu tentang hal
t dapat melunturkan kegelisahan yang ia rasakan. Berdiri di bawah pancuran air hangat. Dalam keheningan kamar
ng membasahi tubuhnya. Di lehernya tergantung sebuah kalung dengan cincin yang sama persis dengan cincin ya
shba
Jangan mengurungku di sini. Han Jang Woo, Tolong...aku mohon padamu," suara tangisan wanita itu mem
mengepalkan tangannya erat, m
bersikap seperti it
ng Woo duduk sendirian di sofa sambil meneguk minuman di gelasnya. Waja
mengingat kejad
h Ba
a seorang wanita cantik sedan
Aku mohon padamu! Aku tidak ingin menjalani kehidupan s
pa pun telah kita lalui bersama. Apakah kamu mengira aku akan membiarkan kamu p
napa harus menyiksaku seperti ini?" tangisan wanita itu m
ku melepaskanmu? Tunggu setelah aku mati. Kalau tidak kau tida
rasa sesak di dadanya akibat tidak bisa terlepas
hanya untuk menjadi milikku," bisik Jang Woo di te
Back
kelam dan penuh luka. Tiba-tiba, emosinya meledak dan ia melempar gelasnya dengan keras ke tembok, membuatnya pecah berkeping dan
ku. Kim Ae Jin, aku... tidak akan melepaskanmu. Kesalahan yang kamu lakukan, aku ing
nci pasiennya, Kim Ae Jin, sedemikian rupa. Di s
*
a di kamarnya tid
hiu
an flu? Siapa yang bicara tentangku,"
agi. Akhirnya aku bisa tenang kabur dari dokter tampan itu. Sedikit berat hati karena harus menjauh darinya. Kenapa perasaanku
ditinggalkan oleh pria yang
mbar ini? Siapa yang memberikan padaku? Kenapa dia tidak muncul, y
*
ri rumah sakit tanpa melakukan pemeriksaan selanjutnya. Raut wajah pria itu
berkas pasien Kim Ae Jin yang d
Kim Ae Jin, apakah kamu malu diperiksa sehingga tidak peduli dengan nyawa send