Kim Ae Jin adalah seorang gadis muda yang mengidap tumor di bagian dadanya. Kedatangan dokter tampan, Han Jang Woo, untuk menyembuhkannya membuat Ae Jin merasa malu hingga kabur berulang kali. Tanpa diketahui oleh siapa pun, ternyata keduanya memiliki masa lalu yang misterius. Apa hubungan mereka di masa lalu?
Di tengah-tengah kota Seoul, berdiri megah sebuah gedung rumah sakit terbaik di Korea Selatan. Dari luar, bangunan tersebut tampak modern dan mewah, layaknya sebuah hotel bintang lima. Di dalamnya, fasilitas yang tersedia sangat lengkap dan canggih, menjadikan rumah sakit ini sebagai pilihan utama bagi para pasien yang membutuhkan perawatan khusus.
Suatu malam, langkah mantap seorang pria berjaket kulit hitam terhenti tepat di depan salah satu pintu kamar pasien. Rambutnya hitam legam, dan mengenakan masker. Matanya menelisik nama yang tertera di papan nama di depan pintu, "Kim Ae Jin."
Perlahan, pria itu membuka pintu kamar pasien dan melangkah masuk. Ruangan itu tampak bersih dan tertata rapi, dengan dinding berwarna putih dan jendela yang memperlihatkan pemandangan kota Seoul yang indah. Di sudut ruangan, ada seorang wanita berparas cantik yang tengah tidur pulas di atas ranjang pasien, wajahnya tampak damai dan tenang.
Pria itu mendekat ke ranjang pasien dengan langkah yang pelan dan hati-hati, seolah tak ingin membangunkan wanita yang sedang terlelap itu. Matanya memandangi wajah wanita tersebut dengan penuh perhatian.
Pria berjaket tebal itu menatap lembaran data pasien yang tergantung di ujung ranjang, membaca dengan seksama setiap detail yang tertulis di sana. Setelah cukup lama mempelajari informasi tersebut, pria itu menggantung kembali lembaran data pasien dan melangkah mendekati Kim Ae Jin.
Dengan lembut, ia mengecup dahinya, menyampaikan rasa perhatian dan cinta yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Namun, tak ada yang tahu siapa sebenarnya pria itu. Ia datang dengan wajah yang tertutup, seolah-olah tak ingin ada yang mengenali dirinya. Tak lama setelah itu, pria misterius tersebut meninggalkan ruangan, meninggalkan Kim Ae Jin yang masih tertidur pulas.
Keesokan harinya, Kim Ae Jin terbangun dari tidurnya. Suster yang bertugas memeriksa kondisinya datang seperti biasanya, menanyakan kabar dan memastikan bahwa Kim Ae Jin dalam kondisi yang baik.
"Suster, Apakah semalam ada yang datang melihatku?" tanya Ae Jin yang penasaran.
"Semalam tidak ada yang datang," jawab suster itu.
"Aneh sekali, kenapa aku sepertinya merasakan seseorang mencium dahiku," batin Ae Jin.
"Nona, kita akan ke ruangan pemeriksaan. sebentar lagi Dokter akan datang untuk memeriksamu. Jadi buka semua bajumu dan menunggu di sana!"
"Suster, Siapa dokter yang mengobatiku? Dokter wanita, kan?" tanyanya yang berharap.
"Tenang saja! Dokter wanita atau Dokter pria juga akan menjalani pembedahan," jawab Suster.
"Ini ketiga kalinya aku ganti rumah sakit, karena dokter pria yang akan memeriksa payudaraku. Semoga kali ini bukan Dokter pria lagi," gumam Ae Jin.
Di sisi lain, seorang pria muda tampan, berpostur tinggi melangkah masuk ke dalam rumah sakit besar itu. Kehadirannya menarik perhatian semua wanita yang ada di sana. Pesona pria itu memabukan semua orang yang melihatnya. Ia adalah seorang dokter muda lulusan kedokteran dari Amerika yang baru saja pulang ke Seoul untuk melanjutkan kariernya sebagai dokter bedah. Pria itu memiliki wajah yang tampan dengan rambut hitam lembut yang tersisir rapi. Matanya yang tajam seolah menembus jiwa orang yang dilihatnya, membuat para wanita di sekitarnya merasa terpesona dan berdebar kencang.
Selain itu, senyum yang kerap menghiasi wajahnya membuat siapa pun yang melihatnya merasa hangat dan nyaman. Dirinya juga dikenal sebagai seorang dokter yang pintar dan berbakat dalam hal pembedahan. Ia telah menangani banyak kasus sulit dan berhasil menyelamatkan nyawa pasiennya.
Sementara Ae Jin berada di ruangan pemeriksaan. Ia melepaskan baju dan bra nya sehingga terlihat dua dadanya yang bulat dan mulus.
"Silakan menunggu sebentar! Dokter akan segera datang," ucap Suster itu dengan nada sedikit tegas.
"Suster, Aku ingin tahu, Dokter pria atau wanita?" tanya Ae Jin yang penasaran lagi.
"Kalau ingin sembuh, Kenapa harus tahu siapa doktermu," jawab suster itu dengan nada sedikit kesal dan beranjak dari sana.
"Aneh sekali, Padahal aku hanya bertanya. Apa salahnya," gerutu Ae Jin yang kemudian naik ke atas ranjang dan menarik selimut menutupi tubuhnya.
Seorang pria tampan berjubah dokter itu melangkah mantap memasuki ruangan, diikuti oleh suster yang menemaninya. Dengan senyum ramah dan mata tajam, ia menatap sekeliling ruangan, mencari pasien yang ditunggunya.
"Dokter Han, pasiennya sedang menunggu," ujar suster dengan suara halus, memberi isyarat pada Dokter Han untuk segera menemui pasien tersebut.
"Baik, terima kasih," sahut Dokter Han, dengan suara yang merdu dan berwibawa. Suaranya terdengar begitu jelas hingga ke telinga Ae Jin yang sedang terbaring di ranjang.
Mendengar suara itu, Ae Jin merasa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Ia penasaran ingin melihat siapa pria yang memiliki suara seindah itu. Ae Jin segera bangkit dari ranjangnya, dan mengintip dari balik gorden pembatas.
Begitu matanya tertuju pada sosok Dokter Han, Ae Jin langsung terpana. Pria itu memiliki wajah tampan yang mempesona, dengan rambut hitam yang terurai indah di keningnya. Matanya yang tajam dan hidung mancung, serta senyum ramah yang menghiasi wajahnya, membuat Ae Jin merasa jantungnya berdegup kencang. Tak bisa menahan rasa kagumnya, Ae Jin terus memandangi sosok Dokter Han yang tengah berbicara dengan suster dan memeriksa berkas pasiennya. Ada perasaan hangat yang menyelimuti hatinya.
"Aku sudah kabur dari dua rumah sakit karena dokternya adalah seorang pria. Tapi, kali ini lebih parah lagi malah seorang Dokter yang begitu tampan. Harus letak di mana wajahku. Tidak mungkin aku membiarkan dia memeriksa dua bola seksiku," gumam Ae Jin yang mengambil bajunya dan kembali naik ke atas ranjang.
Tak lama, dokter itu masuk dan menarik gorden yang menutupi tempat Ae Jin berada.
Dia tersenyum ramah dan memperkenalkan dirinya, "Nona Kim, saya adalah Dokter Han yang akan mengobati penyakit Anda."
Ae Jin menutupi wajahnya dengan selimut. Ia menunduk dan menggigit bibirnya karena malu.bingung harus bereaksi seperti apa.
Dokter Han menyadari kegelisahan Ae Jin, lalu berusaha menenangkan hati Ae Jin dengan menunjukkan sikap profesional dan sopan. "Jangan khawatir, Nona Kim. Saya akan memastikan pemeriksaan ini berjalan dengan baik dan Anda merasa nyaman," ujarnya dengan lembut. Namun, Ae Jin tetap merasa tidak nyaman dan bingung menghadapi situasi tersebut. Dia berusaha keras untuk menenangkan dirinya, namun tetap saja hatinya berdebar kencang saat dokter tampan itu akan memulai pemeriksaan.
"Ehm...itu...Maaf...Aku tidak ingin diperiksa," ucap Ae Jin yang masih menutup wajahnya agar tidak dikenali.
"Nona Kim, Kalau begitu Anda bisa tentukan sendiri kapan ingin diperiksa. Sebenarnya ini hanyalah pemeriksaan saja. Bukan pemeriksaan yang memakan waktu lama," kata Dokter Han.
"Iya, Aku tahu. Tapi, aku belum siap," jawab Ae Jin dengan alasan. Ia sangat malu dan tidak ingin diperiksa Dokter tampan itu. Bahkan menatapnya saja ia tidak sanggup.
"Baiklah, kalau begitu. Hubungi suster ketika Anda sudah siap," ujar Dokter Han dengan senyum.
"Sialan, kenapa dokternya tampan sekali. Malu sekali kalau sampai harus buka-bukaan di hadapannya. Sepertinya aku harus cari rumah sakit lain. Iya, sekarang juga aku langsung kabur," gumam Ae Jin.
Penyesalan selalu datang belakangan, hal ini dialami oleh Kenny Yang, yang selama ini selalu saja bersikap keras dan dingin terhadap kekasihnya. Vannie Lee yang telah bersama Kenny selama sepuluh tahun, selalu saja diabaikan dan tidak pernah mendapat perhatian dari sang kekasihnya itu. Vannie yang mengidap sejenis penyakit yang mematikan membuatnya sangat menderita, sedih, dan takut. akan tetapi ia hanya bisa menghadapi sendiri tanpa ditemani oleh kekasihnya. Bagaimana reaksi Kenny setelah mengetahui gadis yang menjadi kekasihnya selama ini akan segera meninggal akibat penyakit tersebut?
Pretty Jolie seorang gadis yang bekerja di sebuah perusahaan, di suatu malam keperawanannya di renggut oleh seorang pria yang tak di kenal, yakni Jack Harrison. atas kejadian itu telah mengubah hidup Pretty menjadi gadis malang yang di tinggalkan oleh calon suaminya, serta di usir dari keluarganya karena merasa malu dengan kejadian tersebut. atas kejadian itu menyebabkan Pretty putus asa dengan kehidupannya, sehingga memilih ingin mengakhirinya hidupnya. Apa tindakan Jack Harrison yang mengetahui jika gadis yang menjadi korbannya itu telah di usir oleh keluarga sendiri sehingga memilih jalan kematian?
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!
Karin jatuh cinta pada Arya pada pandangan pertama, tetapi gagal menangkap hatinya bahkan setelah tiga tahun menikah. Ketika nyawanya dipertaruhkan, dia menangis di kuburan orang terkasihnya. Itu adalah pukulan terakhir. "Ayo bercerai, Arya." Karin berkembang pesat dalam kebebasan barunya, mendapatkan pengakuan internasional sebagai desainer. Ingatannya kembali, dan dia merebut kembali identitasnya yang sah sebagai pewaris kerajaan perhiasan, sambil merangkul peran barunya sebagai ibu dari bayi kembar yang cantik. Arya panik ketika pelamar yang bersemangat berduyun-duyun ke arah Karin. "Aku salah. Tolong biarkan aku melihat anak-anak kita!"
Mature Romance 21+ Kaki Izabelle gemetar hebat, ia tidak menyangka akan melakukan hal segila ini hanya demi menebus ayah brengseknya. Malam ini adalah malam terakhir Izabelle sebagai seorang gadis perawan. "Kau akhirnya datang, jalang kecil!" Ucap seorang pria yang telah menanti kedatangan Belle malam itu. Pria itu adalah Jordan Heron, sang boss mafia yang sangat keji dan juga super bajingan. "Inikah yang dinamakan seks.. ada rasa sakit dan juga nikmat.." Izabelle menatap ke arah awan-awan ruangan dengan tatapan mata yang kosong bak tak berpengharapan lagi. Yah, kehormatan yang selama ini ia jaga dengan baik akhirnya hilang direnggut oleh seorang pria yang baru saja ia temui. Bahkan harus menerima hinaan kejam dari Jordan usai hubungan panas mereka malam itu. Izabelle terpaksa melakukan transaksi haram ini agar ayahnya terbebas dari hutang piutang bahkan sandera Jordan. Kehidupan mereka kian sulit akibat perbuatan ayahnya yang suka berjudi hingga mereka nyaris menjadi gelandangan... Apa yang akan Izabelle perbuat selanjutnya dimasa depan?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?