ya. Ia menikmati kebahagiaan menjadi bagian dari keluarga ini. Di saat yang sama,
sering kambuh. Kondisi ayahnya yang terus menurun memaksa Adam untuk mengambil ke
harum aroma ketulusan dan pengorbanan menebarkan kehangatan di rumah itu. Mereka saling bergantung dan merasakan kekuatan c
aginya, yaitu memasakkan bubur untuk mertuanya dan mem
ngkat jam bera
berangkat yank
dikit lagi kok,
menunggu masakan istrinya. Seteleh menyantap sarapan, Adam seger
p Ayu yang kurang jelas, kar
bubur untuk Mertuanya, lalu Ayu memutuskan untuk seger
di depan cermin, ketika ia
memasang hijabnya untuk menutupi auratnya. Lanjut Ayu memutuskan
yambut keluarnya Ayu dari kamarnya, dan sebe
irannya seketika berpikir keras, dan iapun heran kenapa bagian bawah mertuanya itu menyembu
i mana mangkoknya? " ucap Abdul yang sebenarnya sudah bisa menguasai keadaan,
ini mau lanjut cuc
a tuanya, dan Abdul tidak perlu lagi bekerja untuk menghasilk
itu, tapi ia sudah terlanjur berucap seperti tadi kepada me
a, dengan membuat segelas ramuan herbal, dengan berbagai bahan alam
kan untuk duduk sejenak di ruang tamu, di saat
atan racikannya sendiri. Ayu yang memang sudah percaya dan tidak mau membuat mertuanya tersinggung,
ga ?" tan
!" ucap Ayu di sertai senyuman khasnya, membuat Abdul se
g sebentar yah, udah lam
gingnya, nanti kalau capek ma
ak Ayu yan
yu sendiri, tak lama Ayu mulai mer
sih, Padahal aku baru saja mandi," k
di ruang tamu, lalu terbaring dalam posisi miring. Di saat itu juga muncul Abdul dengan tersenyum miring saat melihat Ayu telah tertid
sempurna ini, kamu cantik banget," bisik Ab
etika tangannya mulai merasakan kelembutan dad
embuat Abdul berhenti sejenak, tapi tangannya tetap berada di
yu setengah berteriak, namun
ik Abdul begitu dekat di teling
ngannya, dan seolah hendak untuk memeluk, namun kejadian it
i dulu ah!" Ucap Abdul yang seolah baru
egitu intens, namun ia belum memutuskan unt
gan kanannya terus mengocok keperkasaannya hingga mencapai puncak kepuasan. Abdul menggumamkan kata-kata nakal yang semakin membangkitkan nafsu birahinya, membuat
jut ke permainan inti. Sorry yeeeee !
an untuk pose be
unyikan dari orang-orang di sekitarnya. Dulu saat di tempat kerja, Abdul dikenal sebagai tenaga med
piawai dalam memilih pasien yang rentan dan mengambil kesempatan tersebut untuk memuaskan hasratnya. Tak ada
h tangga yang bekerja padanya harus melayani majikannya hampir setiap saat, bahkan di saat-saat yang seharusnya menjadi