img Calon Istri Tuan Muda Dingin  /  Bab 3 Cucuku | 2.78%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Cucuku

Jumlah Kata:1150    |    Dirilis Pada: 20/05/2024

a wanita itu sambil menole

ang telinganya, dan hal itu membuatnya

duk di kursi. Dia membiarkan wanita itu membuat laporan karena

ng menyesal. Suaranya terdengar parau, kedua tanganny

ndainya bisa, kamu tidak

a suara Vana naik, tidak

gasihi wanita cantik yang kini wajahnya di penuhi

intu masuk. Sekitar tiga orang pria dengan setelan jas hitam serupa dengan wanita tadi

ergopoh, ekspresi wajahnya menggambarkan kekhawatiran. Vana bangu

iapa?" ta

eran. Wajah asing baginya, tidak mungkin dia mengenali wanita ini sekalipun wajahnya ter

kan mengambil alih rumah itu segera? Dibanding dengan para rentenir, dia lebih takut dengan orang k

menantu saya, Diana," ujar wanita tua it

sedikit jauh karena ulah para rentenir tadi. Hal itu membuat mertua dan menantu salin

ilakan duduk," katanya menaru

u tersenyum,

erdiri. Perhatiannya tertuju pada si ketua rentenir yang menatapnya dingin. Dia tahu, tanpa kata, tatapan itu adalah sebua

berdiri tepat di belakang nenek membalik setengah badan. Nenek memerintah

pengawal mengangguk mengiyakan a

ng masih diri di tempatnya. "Lihat saja. Aku tidak akan tinggal dia

atas apa yang terjadi sampai dia ragu untuk menatap sang ibu lagi, membuat rasa bersalah mendomi

u. Dahinya mengerut ketika mendapati sebuah benda yang tak asing menyembul keluar kemeja putih yan

p wanita pemilik rumah makan itu sambil

an mendengar kegaduhan, jadi kami memutuskan untuk membantu bila t

nuhi lebam itu berusaha tersenyum m

ujar sang ibu menari

, y

ana hanya tersenyum dan tetap pergi

tinya bergejolak, penuh oleh tanya soal bagaimana dia akan menerima. Gadis itu biasa, dan terlibat dengan kerusuhan s

adis itu, jika memang dia memiliki kalungnya, Ibu akan tetap membawanya sesuai permintaan mend

ra, sang ibu ingin memastikannya lebih dulu ba

tas meja, dan dengan ramah mempersilakan para tamu untuk minum. Dia juga mel

Vana. Meskipun tanpa senyuman, dia tahu gadis itu tulus. Meskipun terlihat cuek, ibu Fandra tahu Vana p

put memandangi leher Vana yang tampak rantai kalu

nya memperkenalkan Vana begitu

ntik," puji

ibu selalu membanggakannya, dan hal itu bisa dilihat dengan jel

nak itu saling tatapan, pun nenek menatapnya. Tapi menantunya itu diam, tetap

u .

anya menghabiskan harinya membantuku

a mengedar mengabsen setiap jengkal ruangan itu. Tampak sudah lama

natapnya lagi, heran dengan menantunya yang bertanya tidak seperti bi

b singkat walaupun

ng itu?" tanya wanita itu yang tidak lagi b

na juga kebingungan menatap sang ibu sekilas lalu beralih pada wani

g dia pakai. Dan betapa terkejutnya Ibu Fandra serta neneknya melihat bend

memastikan kalung itu adalah yang mereka cari. Mer

uku

idak paham dengan apa

img

Konten

Bab 1 Calon Pilihan Kakek Bab 2 Insiden Bab 3 Cucuku Bab 4 Saling Melengkapi Bab 5 Kecelakaan Bab 6 First and Second Bab 7 Putri Bab 8 Apa Artinya itu Bab 9 Tuan Muda Arogan Bab 10 Aturan Bab 11 Oh, Manis Sekali
Bab 12 Rencana Vana
Bab 13 Mencari Kelemahan
Bab 14 Pindah Kamar
Bab 15 Kenangan
Bab 16 Menjual Dirinya
Bab 17 Reaksi Tak Terduga
Bab 18 Kamar Baru
Bab 19 Siksaan
Bab 20 Pelukan dari Belakang
Bab 21 Tak Biasa
Bab 22 Julukan
Bab 23 Menjadi Dirimu
Bab 24 Pondok Kenangan
Bab 25 Kenyamanan Dari Ruangan
Bab 26 Nona Ahli Dapur
Bab 27 Jadwal Dan Cerita
Bab 28 Bermain Dansa
Bab 29 Mendekap Rindu
Bab 30 Cedera
Bab 31 Apakah Artinya
Bab 32 Fandra Punya Kekasih
Bab 33 Tarikan Tak Kasat Mata
Bab 34 Bernapaslah
Bab 35 Sentuhan Sekilas
Bab 36 Dari Fiona
Bab 37 Tak Bisa Tidur
Bab 38 Di Atasnya
Bab 39 Lebih Dalam
Bab 40 Kau Janji
Bab 41 Mencari Celah
Bab 42 Bertemu Lagi
Bab 43 Tatapan Rindu
Bab 44 Tanggapan
Bab 45 Mengamati Perubahan Ekspresi Vana
Bab 46 Mencari Alamat
Bab 47 Mengingatkan
Bab 48 Siapa Aku
Bab 49 Kesan Dirinya
Bab 50 Perjalanan
Bab 51 Dia Adalah
Bab 52 Tarikan Alam
Bab 53 Kejutan
Bab 54 Terjebak Hujan
Bab 55 Menyusup Ke Balik Kemeja
Bab 56 Suasana, Tarikan Tak Kasat Mata, atau Hatinya
Bab 57 Akan Rindu
Bab 58 Bisakah Kesempatan Itu Lebih Lama
Bab 59 Kebersamaan Singkat
Bab 60 Keputusan Nenek
Bab 61 Kehadiran Dalam Sunyi
Bab 62 Percayalah Padanya
Bab 63 Tengkuk Jenjang Yang Menggoda
Bab 64 Jejakku
Bab 65 Reuni
Bab 66 Ketahuan
Bab 67 Pengakuan Yang Disukai
Bab 68 Pagi Yang Aneh
Bab 69 Janji Apa
Bab 70 Kau Sudah Melihat ....
Bab 71 Tergantung pada Keputusanmu
Bab 72 Dansa
Bab 73 Pengakuan
Bab 74 Kamu Bisa
Bab 75 Semakin Dekat
Bab 76 Publikasih Pengumuman
Bab 77 Tertekan
Bab 78 Jatuh Sakit
Bab 79 Sesak Menahan Rindu tak Temu
Bab 80 Jangan Dipendam
Bab 81 Masih Mencintainya
Bab 82 Dengannya
Bab 83 Kenapa Dia ada di Sini
Bab 84 Dia, Berbeda
Bab 85 Dari Masa Lalu atau Untuk Masa Depan
Bab 86 Hanya Berusaha Untuk Memahami
Bab 87 Sekasta
Bab 88 Apa yang Ingin Kau Tahu
Bab 89 Hanya Untuk Satu Hari
Bab 90 Kartu Udangan
Bab 91 Arah Impian
Bab 92 Telepon Asing
Bab 93 Kau Cemas
Bab 94 Jangan Sampai Terluka
Bab 95 Nyonya, Nona Besar
Bab 96 Dalam Damai
Bab 97 Namun, Ada Apa
Bab 98 Akhirnya Bertemu
Bab 99 Pengumuman Konyol
Bab 100 Tak Ingin Jauh
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY