img Calon Istri Tuan Muda Dingin  /  Bab 2 Insiden | 1.85%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Insiden

Jumlah Kata:1251    |    Dirilis Pada: 20/05/2024

rang! D

ng. Rumah yang tadinya rapi kini telah berserakan barang

dari pelupuk, menatap tajam pria yang memporak-porandakan seisi rumah makannya. Dia tak punya tenaga lagi u

tepat waktu maka aku tidak akan melakukan hal in

urusanku, tapi urusannya!" balas wanita ya

salahnya, tapi kenapa d

. Dia kembali berbalik, berjongkok di hadapan sang wanita dan menjambak ramb

u telah menjadikan rumah ini sebagai jaminannya bodoh!" Pria itu mendorong kepala si wanita membua

n pandangan untuk mencari sesuatu ya

yang membuat kekacauan. Para pria dengan tubuh kekar

bencinya. Sejak sang ayah meninggal dan mewariskan rumah itu yang merangkap dengan rumah makan, sebisa mungkin dia bertahan ber

a bisa menjadi jaminan untuk uang muka," kata si ketua sinis

tu adalah dia bersama dua putrinya, Vivana Rosiana, sang sulung. M

ua yang menarik sudut bibirnya membentuk senyuman yang hina. "Hentikan!

l yang merupakan rumah makan itu. Seolah apa

serunya

yang mendekat karena mengenal para rentenir itu yang konon katanya amat bengis. Tidak ada para pria

pasti akan berdarah lagi," ujar seorang ib

menyarankan agar mencoba telepon putrinya, dia pasti akan segera datang. Gadis itu

adalah ibu-ibu yang tidak berdaya bila berhadapan dengan si ketua rentenir, terlebih lagi dengan

u sang ibu panik tanpa ba-bi-bu langsung memberitahu begi

matkan wanita malang itu dari kekejaman para rentenir, ucap si ibu berdoa

*

mobil Bentley Fluing Spur hitam berhenti di

nek pada sang pengawal ya

ni membawa mobil," jawab pria dengan setelan

guk, mengedarkan panda

ristirahat saja biar aku yang melaku

an pemilik kalung pasangannya itu, ibu Fandra sudah menentangny

ertinya tengah terjadi sesuatu," kata nenek melihat

terbuka kemudian dan sang nenek keluar diiku

engar suara dari arah depannya. Nenek mencoba menyipitkan

apa yang terjadi di

wanita menyahut, mengan

lebih dulu berlari melewatinya, sempat meng

adis itu berlari secepat mungkin tidak peduli dengan kanan dan kirin

itu menyambut dengan panik, dan mem

bang pintu. Napasnya memburu karena berl

nyebut nama sang putr

atangan putrinya. Tentu saja dia senang karena dengan begitu bisa membawa Vana

butnya sambil tertawa renyah tapi te

egak. Air matanya menggenang di pelupuk ketika menatap wajah

aku terlambat," ucap

kan adalah Vana sekarang, maka dari itu dia memeluk sang pu

is manis sebagai jaminan baayarannya,

ernah ambil Vana dariku!"

mendekat, tidak peduli de

tika Vana melepas

gu di sini sebentar," lanjutnya mengamankan sang ibu terlebih dulu d

tatapan tajamnya sungguh menggemaskan, hahah!" Si k

tidak peduli d

u

etua membuat pria itu terhuyung ke belakan

a marah lalu maju

n gesit me

la diri, tetap saja lawannya tidak seimbang sehingga bebe

Bruk

t mereka yang menyerang Vana terkejut dan serempak saja melihat ke ar

i membuat pria itu mengaduh tertahan. Satu orang lagi berhasil Vana taklu

itu, bertanya-tany

img

Konten

Bab 1 Calon Pilihan Kakek Bab 2 Insiden Bab 3 Cucuku Bab 4 Saling Melengkapi Bab 5 Kecelakaan Bab 6 First and Second Bab 7 Putri Bab 8 Apa Artinya itu Bab 9 Tuan Muda Arogan Bab 10 Aturan Bab 11 Oh, Manis Sekali
Bab 12 Rencana Vana
Bab 13 Mencari Kelemahan
Bab 14 Pindah Kamar
Bab 15 Kenangan
Bab 16 Menjual Dirinya
Bab 17 Reaksi Tak Terduga
Bab 18 Kamar Baru
Bab 19 Siksaan
Bab 20 Pelukan dari Belakang
Bab 21 Tak Biasa
Bab 22 Julukan
Bab 23 Menjadi Dirimu
Bab 24 Pondok Kenangan
Bab 25 Kenyamanan Dari Ruangan
Bab 26 Nona Ahli Dapur
Bab 27 Jadwal Dan Cerita
Bab 28 Bermain Dansa
Bab 29 Mendekap Rindu
Bab 30 Cedera
Bab 31 Apakah Artinya
Bab 32 Fandra Punya Kekasih
Bab 33 Tarikan Tak Kasat Mata
Bab 34 Bernapaslah
Bab 35 Sentuhan Sekilas
Bab 36 Dari Fiona
Bab 37 Tak Bisa Tidur
Bab 38 Di Atasnya
Bab 39 Lebih Dalam
Bab 40 Kau Janji
Bab 41 Mencari Celah
Bab 42 Bertemu Lagi
Bab 43 Tatapan Rindu
Bab 44 Tanggapan
Bab 45 Mengamati Perubahan Ekspresi Vana
Bab 46 Mencari Alamat
Bab 47 Mengingatkan
Bab 48 Siapa Aku
Bab 49 Kesan Dirinya
Bab 50 Perjalanan
Bab 51 Dia Adalah
Bab 52 Tarikan Alam
Bab 53 Kejutan
Bab 54 Terjebak Hujan
Bab 55 Menyusup Ke Balik Kemeja
Bab 56 Suasana, Tarikan Tak Kasat Mata, atau Hatinya
Bab 57 Akan Rindu
Bab 58 Bisakah Kesempatan Itu Lebih Lama
Bab 59 Kebersamaan Singkat
Bab 60 Keputusan Nenek
Bab 61 Kehadiran Dalam Sunyi
Bab 62 Percayalah Padanya
Bab 63 Tengkuk Jenjang Yang Menggoda
Bab 64 Jejakku
Bab 65 Reuni
Bab 66 Ketahuan
Bab 67 Pengakuan Yang Disukai
Bab 68 Pagi Yang Aneh
Bab 69 Janji Apa
Bab 70 Kau Sudah Melihat ....
Bab 71 Tergantung pada Keputusanmu
Bab 72 Dansa
Bab 73 Pengakuan
Bab 74 Kamu Bisa
Bab 75 Semakin Dekat
Bab 76 Publikasih Pengumuman
Bab 77 Tertekan
Bab 78 Jatuh Sakit
Bab 79 Sesak Menahan Rindu tak Temu
Bab 80 Jangan Dipendam
Bab 81 Masih Mencintainya
Bab 82 Dengannya
Bab 83 Kenapa Dia ada di Sini
Bab 84 Dia, Berbeda
Bab 85 Dari Masa Lalu atau Untuk Masa Depan
Bab 86 Hanya Berusaha Untuk Memahami
Bab 87 Sekasta
Bab 88 Apa yang Ingin Kau Tahu
Bab 89 Hanya Untuk Satu Hari
Bab 90 Kartu Udangan
Bab 91 Arah Impian
Bab 92 Telepon Asing
Bab 93 Kau Cemas
Bab 94 Jangan Sampai Terluka
Bab 95 Nyonya, Nona Besar
Bab 96 Dalam Damai
Bab 97 Namun, Ada Apa
Bab 98 Akhirnya Bertemu
Bab 99 Pengumuman Konyol
Bab 100 Tak Ingin Jauh
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY