ah file masuk ke emai
uah foto muncul di layar laptopnya.
ri Rollan Koslov
ingga ke punggung. Lehernya yang jenjang dihiasi oleh kalung mutiara berwarna putih susu yang senada dengan kulitnya. Mata biru terang di bawah ali
onselnya b
menjawab beg
erima emailku,
hatnya sekarang.
s kuliah dengan
Inessa mungkin tidak akan semudah i
erdengar layaknya orang yang sedang memilih seekor hewan peliharaan daripada seorang istri. Tapi fuck jika ia p
lam beberapa bulan di tempatnya bekerja. Seorang pekerja k
n diri dengan mudah. Tapi kadang mereka lebih susah
kas
ak a
ematikan sambungan telepon da
slov. Saatnya meng
*
*
gun, Litt
Angela dari tidurnya. Gadis it
apa
angun, Pela
lagi. Kali ini sambil menarik rambut An
ncengkeram lebih erat sambil masih menggoyang-goyangnya r
. Guncangan dari tangan ibu tirinya m
epaska
u Angela mencakar tangan Rosa dan berhasil membuat wanita itu melepaskan cengkeramannya. Hal yang langsung d
kau mencakarku? Siapa kau kira dirimu, hah? Tidak tahu diri. Gara-gara kamu Juliet berhen
erguling ke lantai. Belum merasa puas, wanita itu meraih segelas air yang
hanya mampu m
mengejek. "Nah, sekarang kau sudah bangun, segera siapk
os yang dipakainya. Bibirnya yang pecah karena tamparan Theo kemari
g menghalangi Theo untuk berbuat lebih banyak kepadanya. Ia jugalah yang kemarin
ngela sama besarnya dengan kebencian Angela pada wanita itu. Rosa hanya tidak ingin keluarga mereka menanggung aib yang
i mata umum. Selain keluarga mereka, tidak ada yang me
arah jam dinding yang
rah. Ia sudah terlambat bangun. Alarmnya
n berjalan ke lemari untuk berganti pakaian. Sambil menukar baju tidurnya
atkannya akan mata ibunya.
terlihat kering dan pecah
han selalu acak-acakan dan k
n Rosa kini menjadi latar belakang bekas luka
ela sangat memb
k. Orang yang menatap wajahnya tidak mungkin akan membandingkannya dengan malaikat.
Angela ada satu hal yang se
gela, malaikat. Ia mungkin akan berterima kasih kepada ibunya karena sudah
nyisirkan jemarinya merapika
ngela buru-buru mencuci muka dan menggosok
sti sudah terb
ihat kaku dan cemberut. Theo sementara itu menangkupkan kedua tangannya ke wajah dan Inessa berurai air mata. Bahkan ketika
k ke arah Angela yang masih berdiri di p
s. Juliet biasanya menyiapkan omlet dan kentang goreng. Ja
addy." Suara Inessa yang serak oleh air mata terde
ak mendengar. Tapi ia bisa merasakan sua
kita semua akan kena akibatnya. Mereka tidak akan be
nya ke meja, mengagetkan se
di posisi yang sulit, Theo. Berhutang sebany
di dapur kecuali dentingan penggorengan dari w
dengar. "Apakah kau tidak tahu orang seperti apa Dimtri? Pria itu membunuh tanpa berpikir. Sebuah mesin tanpa
anya tidak pernah terlihat lemah itu mendadak menjadi gumpalan air ma
uarganya yang menjelaskan apa-apa kepadanya. Ia hanya tahu bahwa mereka bukanlah keluarga biasa yang normal seperti kebanyakan. Mereka hidup di bawah
ku tidak ingin pindah ke New York dan berada sejauh itu darimu." Wanita itu kemu
nessa yang berlinang air mata, "Tentu saj
gela yang berjalan ke arah meja makan dengan membawa piring
mengalihkan pandangannya dari Angela yang berdiri di sebelahnya. Wanita itu tersenyum