juk oleh pelayan rumahnya dan ber
menelannya hidup-hidup saat itu juga. Atau ada pintu lain di bel
dan Rosa tidak mengijinkan Theo untuk masuk ke dalam kamarnya. Tapi sayang, tidak ada t
a uang sebanyak itu u
i terdengar di
aku tidak men
erdiam
eritahuku, aku tahu," pria itu mulai menaikkan nada s
unakan gadis itu untuk mengintip. Ia bisa melihat Theo kini mendudukkan t
mendengus dan membalas, "Ok. Ok. Aku akan member
berhent
. Berhenti men
nnya ke atas meja sangat keras hingga tanp
anya yang marah menyipit layaknya seekor serigal
la mengatupkan t
ta separuh baya yang berdiri di dapur. "
pa-siapa, Tuan,"
berbohong, Theo pasti akan sangat marah pada wanita itu. Ia pmbuat punggung Angela membeku. Angela mengenali nada s
lan menuju ke arah lemari ketika tubuh J
nya berusaha mengh
uliet!" The
nya terhalang oleh tubuh Juliet yang lebar. Tapi ia bisa mendengar s
. oh God.... Ia ak
nya sendiri, Angela mendorong pi
ambut Juliet dan menempelkan pistolnya ke pelipis wanit
rbu tapi Theo mengalihkan pisto
tle sister," Theo menimpali den
kut akan pria itu dan takut akan keselamatan Julietuntuk menutupi rasa takutnya dengan kemarahan yang ia tahu tidak bisa men
aku. Lepaskan dia," Angela melng, Stupid Bitch. Tidak ada yang menc
nci hingga Angela bisa merasakan pandangannya mengabur oleh kemarahan. Angela tahu
sedang mabuk dan mungkin di bawah pengaruh obat-obatan terlarang. Pria itu juga mungkin b
ngela menggeram samb
ya dari rambut Juliet tapi masih me
ta kepada Juliet. "Kau sudah berbohong kepadaku. Kuberi kau waktu
api wanita itu mengangguk. Sambil sete
ir mata pelayannya. Ia pun me
, pria itu meraih lengan Angela dan m
abrak dinding sebelum kemudian menekan
a mempersiapkan diri akan a
u turun ke bawah. Walaupun tertutup kaos longgar, t
tatapan panas dari kakak tirinya. Tapi Theo meraih dagu An
bitch" The
pengangannya. Kuku Theo yang tajam menusuk ke
angannya dan mengayunkan tang
, kepala Angela terlempar ke samp
ari pria itu bahkan sebelum ia b
an kepada Theo. Ia sudah bersumpah untuk tidak menjerit bagi siapapun. Bahkan jik
n, sekali lagi, memaksa ga
rong Angela semakin melekat ke tembok sebelum kemudian
nya tembok di belakangnya dan tangan Theo yang ki
r matanya ketika ciuman dari
eraman Theo. Tapi ketika pria itu menggeram dan menekan ujung
i memainkan ujung kaos yang dikenakan oleh gadis itu seb
engan kasarnya meraih salah satu payudaranya dari balik bra. Remasan keras dari pria itu membuat
h Angela. Di antara pelecehan yang dilakukan oleh Theo dan hinaan dari keluarganya yang l
anian untuk membun