tika Theo menarik lengannya dan
"Atau aku akan memanggil ibumu. Kau ta
mende
manggilmu," ia menggeram sambil terus menarik lengan A
belakang dan mengunci pintu. Ayah mereka rupanya sudah menunggu di dalam
ia itu memberi per
snya. Angela sering melihat pria keluar dan masuk ke ruangan Rollan. Kadang suara tembakan dan teriakan terd
jadi di balik pintu ruangan ini
ngela m
k lengan Angela dan memaksa gadis itu untuk duduk
tenang membuat Angela seakan sedang berada dalam sebuah pertemuan tentang bisnis atau hal s
Ia hanya menatap ke arah Rollan dan me
bentar lagi. Di sana mereka sudah menyiapk
ia itu sepertinya sekarang membatu. Alisnya berkerut di tengah. Angela bahkan tidak melihat pria itu bernapas. Apakah
bukan itu yang menjadi
ingnya kebingungan dan
Apa yang terja
ahu, bukan untuk memberimu pilihan karena kau tidak punya pilihan, Angela. Aku ingin semua ini dilaku
yang membuatnya terluka, kenyataan bahwa pria itu sudah mengatainya buruk
gela?" Theo kini bertanya kepada ayahnya. Pria
merah. Mungkin pria itu hanya tidak ingin kehilangan barang mainannya. Entahlah. Angela tidak punya w
wajah Theo. "Bagaimana mungkin aku
ollan bahwa ia juga adalah putri pria itu juga. Tapi Angela tidak melakukannya, tentu saja.
i saudarimu dan menebus hu
mereka tidak akan bisa membedakan wajahku dengan Inessa? Mereka
tinya dalam keadaan terburu-buru. Kuncinya adalah memastikan bahw
api,
angannya ke meja, meng
sudah berbaik hati membesarkanmu selama ini tapi kau adalah beban untukku. Dan semua ini bisa jadi bagus untukmu. Tidak akan ada pria yang mau menikahi wanita dengan... dengan...," pria it
hingga ia kesusahan bernapas. Angela perlu berusaha kera
a berbisik. Ia bisa meras
dan tidak bisa dirubah. Angela bisa meronta atau menangis m
i rencana gagal, jangan repot-repot untuk pulang
pa yang harus dirasakann
a sudah menunggu di luar kantor Rollan, dan begitu mendengar
idak mungkin bisa melarikan diri sekarang. Keenamnya jauh lebih b
salah satu dari mereka menarik lengannya
ertengkar akan sesuatu. Tapi Angela sudah tidak peduli lagi akan keduanya. Susah untuk memikirkan apa-ap
ang. Ia mungkin membenci mereka, tapi selam
h ayah kandungnya. Bagaimana mungkin pria itu dengan mudahnya bukan hanya
an hanya mengenakan kaos dan leggingnya ketika para bawahan
da yang bisa dilakukannya untuk melawan. Dan lebih dari segalanya, ia benci bahw
eharusnya ia kaget. Sejak dulu ia
g berbaris di pinggir jalan melewatinya dalam sebuah bayangan yang kabur karena tertutup air mata. Kini bahkan be
yang mengantarnya menggiring Angela masuk ke dalam pesawat dalam pengawalan
hir dari
iliki kesempatan un
ah ia memiliki keb
ngira bahwa ia akan di paksa untuk menikahi seseo
ita cantik berpendidikan dengan rambut
itu mengetahui bahwa wanita yang d
itu, sebagai gantinya, menemukan w