uh perempuan di atas meja itu melengkung ke belakang, sementara laki-laki yang terapit di kedua kakinya bergerak cepat. Derit meja kayu bergerak beriringan dengan suara rintih
Tangannya mengelus lembut punggung halus da
endekapnya. Memandang sekilas pada wajah tampan dengan alis tebal dan iris kecoklatan yang dibingkai rambut pendek hitam, lal
nand
a di depan pintu, menoleh dan tersen
an menguncinya dari dalam. la menyalakan air hangat dari shower, melepas jubah dan menggantungnya di pintu, lalu
n perlu membasuh tubuh sebersih mungkin. Seolah baru selesai bermain dari kubangan lu
lebih panas. Meraih sabun cair dan menaruhnya di atas spon mandi lalu mulai menggosok. Ia menggosok tubuh dengan sekuat tenaga,
rti wanita murahan, dipakai tanpa perlu dicintai. la pun teringat akan hidupnya yang kacau balau setelah pertunangannya denga
enurun, dan ia sendirian memimpin perusahaan. Di bawah tekanan para pemegang saham, karyawan yang tak
rkan air matanya bercampur dengan air yang membasahi tubuh. Sementara itu, Daniel yang telah memaka
annya pasti sedang menangis. la nyaris hapal dengan tindakan Fernanda setiap kali datang ke rumahnya. Perempuan itu akan dengan sengaja menggoda
sengaja mengenai kemejanya. la mengibaskan denga
ba pada perempuan dengan rambut basah yang sekarang te
ulang. Papa pasti mencariku." Jawaban
a memandang wajah cantik tak tercela, dengan tubuh seksi yang memesona. Ia selalu memuja p
di sebentar,
, aku pulan
ni suda
dari pantulan kaca. "Daniel, aku bukan ABG dan
a melunglai. "Aku berpikir untuk men
harus cep
mengeringkan rambut, memoles krim di wajah dan berganti baju. Tanpa kecupan atau
karena terperangkap pada cinta bertepuk sebelah tangan. Sungguh Daniel ingin membersamai Fernanda saat ini, n