ada satupun yang membuka suara sejak meninggalkan halte tadi. Tidak Medin
tenang dalam kondisi apapun, terlalu
tadi, terus menoleh ke arah kakaknya itu. Ah...ken
erniat memenuhi jadwal ronda rutin malam ini. Adam tampak sesekali melempar s
m tanpa senyum sedikitpun di
k diem aja sih. Ap
Adam masih marah. Lo m
kalau kak Adam diem aja kayak
uk bisa di sebut gumaman. Tentu saja Adam bisa mendengar dengan jelas apa ya
ah maafin
anya terbelalak, " Kak Adam
heran. Alis rapinya bertautan seiring dengan
ake speaker, makany
Ia kesal dengan kelakuann
ak mau lho punya adik tua," gurau Adam
ubah sendu, hal itu kian
marah - marah sama kakak tadi siang. Nggak seha
h lupain semuanya kok," sela Adam sambil memb
Medina senang. Waj
anjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Me
ilometer dan tidak akan terlalu melelahkan jika di tempuh dengan berjalan kaki sepert
al beasisw
uk kembali membahas masalah yang menja
," pinta Adam tetap te
g impian kakak," sela Medina c
ukan?" tanya Medina lagi, sukses membuat Adam
buat kakak khawatir," sambung Medina lagi yang tak memberikan
harus di dongengin dulu baru tidur. Aku udah dewasa kak. Percaya sama aku, aku bisa jaga diri aku sendiri." Yakin Medina
uanya bohong. Ia masih membutuhkan Adam di sisinya. Untuk berbagi cerita
ya beasiswa itu
. Beasiswa itu nggak lebih penting dari adik kakak," terang Adam kian menambah perasaa
ng lama cuma dua tahun. Aku yakin, aku bisa mandiri. Aku bisa kuliah sambil kerja seperti yang kakak lak
kakak. Mana mungkin kakak ning
ibu?" papar Medina, berharap jika membawa n
dua orang tuanya masih hidup dan menginginkan kedua anaknya
alu kuat menempel di sudut otaknya. Tapi...dengan
beasiswanya?" tanya
harus tidur. Besok a
an. Ia juga semakin mempercepat langkahnya meni
rima tawaran beasiswa itu," ancam Medina ser
memandangi adiknya yamg kini tak berniat bergeser satu incip
ng di sambut anggukan cepat dari Medina. " Ya
hut Medina yang sejujurnya agak takut be
leh menyerah. Misi
inggalkan Medina dengan keadaan mulut setengah terbu
yang kini sudah berada kian jauh darinya juga tak ada tanda
isa merasakan bulu kuduknya meremang saat ini. Kakinya sudah gatal ing
sendiri. " Kak Adam juga tega banget sih sama adek sendiri. Gimana kalau gu
ang
ah berasal dari mana, me
" pekik Medina langsung
a keturunan makhluk halus sukses mem
alau pada kenyataannya itu membua
*