tu itu, Mas. Bukan!" Pecah sudah air mata Alisha setelah
, Sha? uang, mobil, perhiasan, sampai biaya
Alisha menyelesaikan kelas perkuliahannya. Pemuda itu sadar apa yang sedang dikhawatirkannya saat ini. Ia juga sadar dosa
mu janjikan malam itu, Mas. Kamu menjanjikan
r dari mulut buaya. Arya Rivan ... semapan dan setampan apapun dia, ternya
kita cuma terbawa suasana kan? kita ngelakuin itu karena suka
ak
pak tangan mulusnya ia gunakan untuk mengusap sayang pipi kekasihnya itu. Biasanya, telapak tanga
n wajah basah penuh air mata. Entah kemana perginya
esalahan besar yang sudah ia perbuat beberapa waktu lalu. Kesalahan fatal yang seharusnya bisa ia h
ngan komitmen pernikahan, kita belum siap. Kita berdua terlalu muda,
us dan baru saja melaksanakan wisuda dua bulan silam, Alisha justru seda
u lagi, Mas. Dia akan terus tumbuh dan membesar." Mas
g tadi aku kasih, biar dia ngga
akan terbang ke New York untuk melanjutkan S2 di NYU, kampus impiannya. Keputusan yang memang Arya pilih untuk mempersiapkan
usan?" Alisha menguatkan diri bangkit dan
alau kamu mau ikuti saranku. Kita ... kita, kita nggak butuh anak itu sekarang, Sha.
tikam! Kalimat Arya ber
kan pria jahat dan lari dari tanggung jawab seperti ini. Sosok di depannya ini pasti
lirih Alisha sudah tak
saran aku ya? demi kita berdua." Arya menangkup kedua pipi Alisha yang masih banjir air mata. Melihat gadis kesayangan tergugu se
juga, Mas!? bukan main kamu, Mas?" Alisha menggeleng t
ita pasti kecewa luar biasa kalau kita menikah mendadak karen
ain yang ingin ia kejar. Menyelesaikan study lanjutan dan menjadi kebanggakan ayahnya misa
n Alisha. "Pil... pil itu satu-satunya jalan keluar saat ini. Cuma but
yang seperti ini. Pangeran kesayangan dari keluarga kaya raya Dwisastro,
ha
ntuh!" teriak Alisha begitu
aku, Sha
pada siapa maksud Arya. Pada Alisha
a dan keluarga besar kita pasti kecewa luar biasa kalau tau keadaan kita yan
aban Alisha. Itu artinya kekasihnya ini bersedia mengugurkan kan
a..
at menghapus air mata lalu berbalik dan berlarian kecil untuk
a ini, kedua orang tua kita tak perlu
isha langsung berlari menjauh. Menguatkan langkah kaki agar tak
reka menanggung malu akibat ulahnya yang nista. Aib yang ia bawa memang harus segera dilenyapkan, tapi bukan deng
apasan dengannya, sahabat Alisha yang menjadi sahabat
sha sengaja mengabaikan panggilan dan sapa ramah dari te
saja keluar dari fakultas. Ia hanya fokus pada satu tujuan, jembatan penyeberangan yang baru saja rampung di
yang ia ambil dalam hitungan menit itu sudah bulat. Aib itu harus benar-benar dilenyapkan dari m
*