tidak kuat menanjak, dua kali mogok, padahal tadi berangkat mobil sudah di cek dan perjala
ti dulu, ya,
n mobil dan menepik
barang yang bukan haknya? Atau meneri
oba mengingat kembali apa
pembagian oleh-oleh itu,
, coba dicek
membuka bagasi belakang. Beberapa plastik warna hitam ada
stadz! Ada yang an
ra mengerum
, Dh
eh-oleh yang
alil
itu,
llah! Coba
ik itu. Isinya sarat
ta ustadz. Dia segera menerima bungk
membaca ayat-ayat ruqyah. Beberapa menit kemudian
ta lanjutkan perjalanan, jangan
s berdzikir dalam hati. Mobil dihidu
rfan, "Ngomong-ngomong siapa t
rfikir
sendiri, ust. Saya kurang memperhatikan, tadi kay
nanti dia berencana ak
*
sedang berfikir. Kira-kira siapa yang sudah
itu tubuhnya tinggi, kekar, memakai celana pendek, ka
ak membawa apa-apa. Dan jelas yang memberikan kantung plastik berisi daun
intang be
gganggu. Kamu sudah dengar
a WA da
salaam, kab
itemukan telah meninggal di tempa
an ludah. Kal
hi! Siapa
sudah hilang hampir
Dimas memberitahunya hal ini? Apa urusannya?
a kurang bis
*
keras menerpa jendelanya. Jantungnya berdebar kenc
membuat kaca jendela kamarnya berderak-derak. Dia segeryang masuk ke mata dan tenggorokannya. Dia terbatuk, tersedak dan tidak b
pecahan kaca di lantai. Dia melompat terkejut dan tubuhny
ikan, tumbalnya gagal lagi. Dan apabila gagal
*
wung geger. Istri Sopyan pingsan berkali-kali, ket
ah jenazah Sopyan dimakamkan. Suasana rumah Sopyan masih ramai.
, pak Kades!" Inah istri
ar. Istighfar,"
pulang-pulang! Pulangnya udah jadi mayat! Pak Kades, tolong saya, p
Kali Kuning, di sana itu angker. Tapi dia nggak p
pak Kades sama-sa
l ibadahnya. Mohon maaf, bu. Kami mewakili dari polsek hendak memberikan sekedar tanda tali kasih
dan pak polisi segera izin pamit. Di luar mereka bert
as?" Tanya
mbil menggaruk-garuk kepalanya, "Kamu ke mana, No? Kok kem
u ke kota kemarin. Baru pulang pagi ini, p
aan kenapa, No? Giman
ri belakang. Dimas sampai k
mana, No? Kok nggak kabar-kabar, sih?"
cahan kaca dari lehernya. Alhamdulillah sekarang sudah bisa makan m
llah. Sekarang mas
es meng
isa membaik. Iya masih di rumah sakit
sama su
es meng
Dimas cepat sembuh seperti
jawab pak Kades, "Gimana dengan
s kembal
sama dengan penyebab kematian p
es terk
lah! Kok bis
mengangk
t biasa, No. Butu
, ya, mas, apa yang
mengangkat bahu. Jela
*
Dawung. Begitu banyak orang yang membicarakan kematian pak
a itu jadi tumbal!" Kata seorang wanita
k suaminya bisa tah
etangga-tetangga yang lain.
apa, to,
l pesugihan bo
bu Indah b
anyaknya, la kok masih cari pesugihan segala?" Tan
ng biar tambah kaya lagi bu! Dia ngasih-ngasih uang ke orang lain biar di sendiri tam
Lintang berpa
a yang kayak
nya orang Kali Kuning y
kan belum tahu bener atau enggaknya," kata bu
al pesugihan bondho turah?
g tak percaya, tapi si ib
g ratusan juta, padahal cuma disuruh renovasi jalan kecil saja. Kalau Sopyan tiba-tiba juga dapat uang banyak, langsung dipaka
ghibah! Dosa, lo!" Kat
sa berita yang beredar sudah terlalu melenceng jauh. Menurut Lintang pr
*
hana dengan halaman yang cukup luas. Halaman itu cukup as
pak polisi sampai di depa
ng mengetuk p
ssalamualaikum! Pak
u mengetuk rumah lagi. Pak Kadus yang cukup kenal denga
e
ng rumah Kardi ternyata digembok. Pak Kadus mulai meras
ak Kades, setelah pak
enggelengka
aknya. Pagar bel
uga dikunci. Apa dia
agak sedikit bingung. Tiba-tiba ada
i Ka
a menengok ke
, mb
Katanya mau pindah," jawab kakek
kapan, kek,
u nampak
ari sebelum Sopyan ditemuk
Ya, sudahlah! Benar seper
ndi? (Kardi bilang nggak mbah mau pindah k
salah Semar
andangan. Urusan akan
*
bersujud dalam-dalam. Tak tera
amanahku. Kuatkanlah aku dalam menjalankan kewajibanku, kuatkanlah aku dala
a kali. Dan saat itulah dia m
ak Kades! San
*