img PESUGIHAN BONDHO TURAH  /  Bab 4 Bagian 4 | 15.38%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Bagian 4

Jumlah Kata:1590    |    Dirilis Pada: 24/04/2024

tidak kuat menanjak, dua kali mogok, padahal tadi berangkat mobil sudah di cek dan perjala

ti dulu, ya,

n mobil dan menepik

barang yang bukan haknya? Atau meneri

oba mengingat kembali apa

pembagian oleh-oleh itu,

, coba dicek

membuka bagasi belakang. Beberapa plastik warna hitam ada

stadz! Ada yang an

ra mengerum

, Dh

eh-oleh yang

alil

itu,

llah! Coba

ik itu. Isinya sarat

ta ustadz. Dia segera menerima bungk

membaca ayat-ayat ruqyah. Beberapa menit kemudian

ta lanjutkan perjalanan, jangan

s berdzikir dalam hati. Mobil dihidu

rfan, "Ngomong-ngomong siapa t

rfikir

sendiri, ust. Saya kurang memperhatikan, tadi kay

nanti dia berencana ak

*

sedang berfikir. Kira-kira siapa yang sudah

itu tubuhnya tinggi, kekar, memakai celana pendek, ka

ak membawa apa-apa. Dan jelas yang memberikan kantung plastik berisi daun

intang be

gganggu. Kamu sudah dengar

a WA da

salaam, kab

itemukan telah meninggal di tempa

an ludah. Kal

hi! Siapa

sudah hilang hampir

Dimas memberitahunya hal ini? Apa urusannya?

a kurang bis

*

keras menerpa jendelanya. Jantungnya berdebar kenc

membuat kaca jendela kamarnya berderak-derak. Dia seger

yang masuk ke mata dan tenggorokannya. Dia terbatuk, tersedak dan tidak b

pecahan kaca di lantai. Dia melompat terkejut dan tubuhny

ikan, tumbalnya gagal lagi. Dan apabila gagal

*

wung geger. Istri Sopyan pingsan berkali-kali, ket

ah jenazah Sopyan dimakamkan. Suasana rumah Sopyan masih ramai.

, pak Kades!" Inah istri

ar. Istighfar,"

pulang-pulang! Pulangnya udah jadi mayat! Pak Kades, tolong saya, p

Kali Kuning, di sana itu angker. Tapi dia nggak p

pak Kades sama-sa

l ibadahnya. Mohon maaf, bu. Kami mewakili dari polsek hendak memberikan sekedar tanda tali kasih

dan pak polisi segera izin pamit. Di luar mereka bert

as?" Tanya

mbil menggaruk-garuk kepalanya, "Kamu ke mana, No? Kok kem

u ke kota kemarin. Baru pulang pagi ini, p

aan kenapa, No? Giman

ri belakang. Dimas sampai k

mana, No? Kok nggak kabar-kabar, sih?"

cahan kaca dari lehernya. Alhamdulillah sekarang sudah bisa makan m

llah. Sekarang mas

es meng

isa membaik. Iya masih di rumah sakit

sama su

es meng

Dimas cepat sembuh seperti

jawab pak Kades, "Gimana dengan

s kembal

sama dengan penyebab kematian p

es terk

lah! Kok bis

mengangk

t biasa, No. Butu

, ya, mas, apa yang

mengangkat bahu. Jela

*

Dawung. Begitu banyak orang yang membicarakan kematian pak

a itu jadi tumbal!" Kata seorang wanita

k suaminya bisa tah

etangga-tetangga yang lain.

apa, to,

l pesugihan bo

bu Indah b

anyaknya, la kok masih cari pesugihan segala?" Tan

ng biar tambah kaya lagi bu! Dia ngasih-ngasih uang ke orang lain biar di sendiri tam

Lintang berpa

a yang kayak

nya orang Kali Kuning y

kan belum tahu bener atau enggaknya," kata bu

al pesugihan bondho turah?

g tak percaya, tapi si ib

g ratusan juta, padahal cuma disuruh renovasi jalan kecil saja. Kalau Sopyan tiba-tiba juga dapat uang banyak, langsung dipaka

ghibah! Dosa, lo!" Kat

sa berita yang beredar sudah terlalu melenceng jauh. Menurut Lintang pr

*

hana dengan halaman yang cukup luas. Halaman itu cukup as

pak polisi sampai di depa

ng mengetuk p

ssalamualaikum! Pak

u mengetuk rumah lagi. Pak Kadus yang cukup kenal denga

e

ng rumah Kardi ternyata digembok. Pak Kadus mulai meras

ak Kades, setelah pak

enggelengka

aknya. Pagar bel

uga dikunci. Apa dia

agak sedikit bingung. Tiba-tiba ada

i Ka

a menengok ke

, mb

Katanya mau pindah," jawab kakek

kapan, kek,

u nampak

ari sebelum Sopyan ditemuk

Ya, sudahlah! Benar seper

ndi? (Kardi bilang nggak mbah mau pindah k

salah Semar

andangan. Urusan akan

*

bersujud dalam-dalam. Tak tera

amanahku. Kuatkanlah aku dalam menjalankan kewajibanku, kuatkanlah aku dala

a kali. Dan saat itulah dia m

ak Kades! San

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY