ra, Kakak
dari kamar mandi, supaya dia tidak tau apa yang sedang kulakukan
ku menggunakan jari? Karena Andre suamiku sudah lama tidak me
begitu bertatapan dengan
re. Sebenarnya... Ah apa yang kupikirkan, di
a, Adik. Kamu belum makan, kan?" jawabku dengan
dari makan malam tadi." jawab Dimas sambil
apkan sarapan untuk kita berdua." j
... Oh iya, Dimas mau mandi. Ini sudah siang, Di
-siap untuk pergi ke sekolah. Aku akan menyiapkan sarapan
h yang baru saja muncul. Aku tahu itu tidak benar, dan aku haru
an hanya menggunakan handuk untuk menutup bagian bawahn
enunjukkan perasaanku dan mencoba untuk tetap tenang di depan Dimas. Aku berbicara denga
ikiran-pikiran aneh itu terus mengganggu pikiranku. Aku merasa sangat bersalah terhad
mengenakan seragam sekolahnya. Dia terlihat sangat tampan, kulitnya putih bersih se
rharap ia segera datang ke meja makan. Segera saja,
ih untuk tidak terlalu dekat dan menc
a mengulurkan tangan untuk berpamitan, dan aku meraih tangannya dengan senyum di bibirku. Aku
moga harimu menyenangkan,"
n tangannya, "Terima kasih, Ka
an-perasaan yang tidak semestinya. Sementara itu, aku mulai sibuk dengan rutini
ang hari. Aku merasa terikat pada pengalaman-pengalaman seksual yang baru-b
an makan malam yang sudah selesai aku buat. Seakan tidak ada yang terjadi,
ersama. Kami duduk di sofa, dan aku merasa agak gugup karen
n intim di antara pasangan di layar. Andre tiba-tiba mengambil tangan ku dan membimbingny
ndukanmu," gumam
g muncul pada Dimas, tapi aku berusaha
ayap di atas tubuhku. Aku merasakan sentuhan lembutny
n merangkak ke sampingku. Aku merasa kecewa dan
berhenti?" tanyaku d
u lagi dengan penuh gairah. Aku merasakan ketertarikan yang kembal
keheranan. Aku merasakan diriku terperangkap dalam keadaan yang memalukan, sedang
ngambil buku catatanku yang tertinggal di sini," kata Dim
g terjadi tadi. Sementara itu, pikiran-pikiran aneh itu kem
tentang Dimas. Aku mencoba untuk mengatasi perasaan-perasaan itu dengan ca
m rumah dengan wajah murung. Aku tahu segera bahwa ada sesuatu yang salah,
yang terjadi?" tanyak
ang mengalami masalah besar di sekolah dan tidak tahu
itakanlah kepada kami," kata And
diintimidasi oleh sekelompok teman sekelasnya. Mereka terus menggo
n rasanya menjadi korban bullying di usia muda seperti itu. Aku dan Andre mencoba menasehati Dimas dan
k, sebelum perg
*
ia terlihat sudah lebih ceria dari sebelumnya dan aku tahu b
tanyaku sambil tersen
semuanya," jawab Dimas dengan rasa teri
ak lakukan untukmu
andra bisa membantuku untuk mengerjakan tugas sekolah yang sul
"Jangan khawatir, adikku. Kakak akan membantumu
nya Dimas dengan s
a duduk dan bicarakan tugasmu, a
topik terdengar sulit untuk dipahami,
emeriksa konteksnya?" tanyaku sambil membantu m
bingung. Aku mengajarkan prinsip-prinsip dasar dan contoh-contoh praktis tentang topik yang sulit. Kami melu
matika. Ia semakin percaya diri dan mampu mengatasi masalah yang sebelumnya dianggap sulit. Kami terus be
anjutan, seperti kalkulus dan geometri differensial. Meskipun aku tidak sepenuhnya memahami topik-topik tersebut, aku membantunya de
tu kami sering belajar bersama, dan aku mulai menyadari bahwa aku tertarik pada Dimas. Aku merasa tergoda oleh kecantikan dan kegantengannya,
ku menjadi semakin tertarik pada Dimas. Kami semakin sering belajar bersam
nar. Aku ingin mengubah perasaan itu dan menjaga hubungan aku dengan Andre
ndukan kehangatan tubuh yang memelukku. Aku merindukan kasih sayang dan nafsu yang dimil
inya terus melintas dipikiranku. Bagaimana caranya aku menjaga perasaan ini, menghentikan pikiran
imas sedang mandi. Dalam sekejap, aku melihat tubuhnya yang telanjang dan kecantikan tubuhnya yang membuatku tidak bisa
us menghentikan pikiran aneh ini dan f