engalami hal traumatis yang tidak akan pernah dialami oleh seorang asisten penulis
ang lebih ek
h
yaksikan seluruh rangkaian adegan di depan mata. Di sana, di meja dapur yang polos tak bernyawa seorang pria tampan dengan rambut hitam sekelam malamnya bergerak secara erotis, dan terengah-engah. Pria
hanyalah sebuah adegan bullshit yang biasanya ditampilkan dalam adegan film porno. Tetapi ternyata tidak. Sekeras apa pun
at besar! Ahhh ... aku kel
saja menyeb
u terpesona. Laki-laki yang sedang mengalami nirwana terbaiknya itu memejamkan kedua mata dengan ekspresi wajah yang dipenuhi oleh kepuasan dan juga kenikmatan yang selaras. Mulutnya terbuka sebagian dalam erangan tanpa suara dengan punggung yang melengkung tatkala butiran-butiran ke
paan i
wanita cantik itu segera memisahkan dirinya satu sama lain, saling menjauh dan menjatuhkan tatapannya kepadaku
maksud untuk mengganggu kebersamaan mereka. Hanya saja melihat dia ya
berdua yang sedang bercinta. Aku hanya sanggup menatap mereka dengan ekspresi ngeri ketika keduanya menatap balik pada
a berambut pirang yang bergerak tanpa rasa malu
hanya menyeringai. "Ya
therfuc
t seringai dari si pria tampan yang entah
ques?" tanyak
jangan bilan
an nama itu, panggil saj
yang paling mengerikan adalah aku terpana dan merasa basah pada
memikirkan pria yang setengah telanjang disana akan menjadi bos baruku adalah hal yang harus aku terima sa
hadap ke arahku. Untungnya, meja tersebut berhasil menutupi bagian bawah tubuhnya walaupun bagian atasnya seol
it
akan muntah
"Sebaiknya Anda berpakaian, Miss," kataku setengah meminta maaf, en
lah bila tubuhku dipandangi siapa pun. Lagipu
saja kita lalui," sahut si monster berambut hitam itu dengan nada bicara yang me
ndengar suara-suara aneh jadinya aku tanpa sadar sudah masuk ke dala
gunci pintumu lagi," sah
saja dia katakan langsung membuatku shock bukan kepalang. Jawaban yang dia ujarkan barusan hanya menambah rasa canggungku saja berada di tempat ini. Bagaimana bisa dia mengatakan
posisinya. Dia melangkahkan kaki memberi aku dan si bos ba
selesai," sahut bos ba
g langka yang tidak ada di mana pun di dunia. Aku tahu bahwa dia sedang menatapku lantaran aku sempat meliriknya sekilas dan sialnya hal tersebut mem
k bagus, baik untuk jantun
" sap
dengan penuh ant
ergair
aa
ibawah sana suda
s
tidak sudi bekerja dengan orang seperti itu. Bajingan sombong yang seolah bisa menaklukan seribu wanita dibawah tangannya. Aku tahu,
eduli pada apa yang akan Bu Yona katakan, yang jelas aku tidak mau bekerja dengan orang cabul itu sama sekali. Dengan napas yang bak dikejar binatang buaack?" suara Bu Yona yang feminim tetapi ser
bertemu dia,"
hwa dia orang yang sedikit yah, kau tahu. Aku
ongku cepat dan berusaha berterus terang agar t
temuan pertama kalian tidak berjalan lanc
aat lalu nyaris akan menjadi bosku. Aku benar-benar merasa terhina dan marah jika mengingat kejadian itu. "Bisa Bu Yona bayangkan? Aku benar-benar tidak habis pikir bahwa akan menyaksikan h
kau tidak bisa ber
u b
dak bisa memutuskan untuk berhenti begitu saja saat kontrak sud
aku lebih memilih bekerja untuk
berada di luar negeri d
akum au menung
ayolah ak
menutup telepon genggamku dan mematikannya. Sebelum aku segera menarik pedal gas dan membawa mobil kesayanganku la
hari yang