!" jawa
anan dan permintaan mertua dan a
inuman untuk keduanya,
elajar di meja makan, masuk ke kamar. Dan dia
pun telah selesai disajikan. Nisa pun beran
iapkan! Apa Ibu ingin mak
kah sama kamu! Kerja aja lelet begitu!" Bukannya mengh
si meja makan. Tanpa basa-basi untuk mengajak menantunya makan bers
perhatikan keduanya, yang sama
yak, biar nggak nambah kalori dan bikin kolestero
an itulah yang digunakan Nisa,
u di dengar bukan dilupakan, dasar orang kampun
udah menjadi resep bagi Nisa
nyaknya!" jawaban yang sama dari Nisa unt
erikan uang Arman untuk ongkos kami pulang satu jut
elanja untuk sepuluh hari, dan jumlahnya juga tidak seberap
gkin kamu hanya dikasih uang belanja sepuluh hari sekali!
uluh hari, dan hari ini adalah hari kedelapan, jadi sisa uang belanj
kami uang 'kan? Awas saja, kamu akan aku adukan pada Arman, biar j
ya katakan adalah benar!" Nisa merasa pe
lang saja!" ucap bu
n pernah kamu memfitnah kakakku untuk menutupi kebohonganmu itu!" ucap
Mas Arman jika kamu nggak percaya!" ja
semua hinaan, yang selalu ia
Padahal hati kamu itu bus
cuma! Nanti kamu bisa ikut-ikutan bodoh!" Bu Susy menarik tanga
i masuk ke kamarnya dan menunaikan k
, Nisa pun mengambilnya. Betapa kagetnya Nisa, saat melih
elingkuh?" Nisa bicara sendiri sambil m
tersebut di tempat semula, menung
dan menghampiri ka
memanggil, dilihatnya putranya sedang menghap
sopan, sambil beranjak
nya dilanjutkan lagi!" ujar Nisa sam
apar, hehe!" jawab Ahmad sambil berjal
Beruntung, Ahmad anak yang tidak ce
kok suka bentak-bentak ya Bun?" tanya A
masalah dan masih dalam masa penyembuhan, jadi kalau bicara
sakit ya Bun?" tanya
yang, cuma tinggal pemul
mad nggak mau lih
u, membuat miris hati Nisa. Anaknya yang b
lagi ya! Belajar yang rajin? Jangan lupa kalau mau tid
sambil memasukkan suapa
angsung meninggalkan meja makan, dan
semula. Nisa membuat segelas kopi kesukaannya. Nisa duduk di
anya agar ia bisa menghasilkan uang, tiba-tiba
enalnya. Namun karena penasaran, Nisa pun
ualaikum!" Terdengar su
ang kaku. Ia seakan tak percaya jika saat ini,
" Kembali suara
..!" jawab
lian, Nis?" tanya p
mbut, dari laki-laki yang perna
aik!" Nisa menjaw
ngan kamu dan anak kita?" tanya
enyebut nama dari laki-laki yang
jawab Indra d
nak kita!" Indra sangat bahagia bisa berbicara langsun
dari Indra, Nisa ta
ra kembali memanggil "Hallo Nisa
up sambil memikirkan per
i! Dan aku mohon Nisa, sebutkan alamatmu dan aku
takan apapun, Nisa pun men
u akan segera menemui
a saat, panggil
k menyangka, jika ayah kandung dari a
tragis. Dimana ia dipaksa cerai, sehari setelah ijab
a-tiba suara handphonenya terdengar, Arman bergegas mene
elah panggilan terputus, Arman pun langsung b
ndengar suara mobil suaminya bergegas menyusul keluar dan tern
elihat jika tas kerja suamin
an tas suaminya di ruang kerj
ualaikum
nyebut nama tamu, yang ternyata
a menjawab pelan sala
Indra masih berdiri di de
!" jawab
is?" tanya Indra tersenyum
sa sambil melepaskan tanga
suk, Nis?" pinta
berdiri di pintu "Maaf, suamiku gak ada di r
bisa bicara sebentar, Nis!" un
, yang tak nampak perubahan be
ir seperti harapan orangtuamu? Jadi biarkan aku dan anakku me
embuktikan cintaku padamu!" ungkap Indra mencoba
percuma, demi menjadi anak yang
mbuang kesempatan itu, aku ha
istri orang lain, beg
menikahlah denganku!"
gilir, yang bisa kalian perebutkan saat merasa mampu,