mu itu, Nisa! Apa kamu nggak tau, jaman se
belikan ahmad
berusaha menjel
bisa apa pakai kantong p
ik kamu tabung! Agar saat kamu perlu sesuatu bisa kamu
a hanya menari
kesal dengan segala perinta
Bella datang, jangan lupa kamu
ng kamu, yang tak menghormati Ibu
g baik di mata Ibu! Kamu bisa 'kan?
lu menghormati Ibumu, dan menuruti setiap perkataannya, lho!
jika kamu itu memang istri yang baik di mata keluargaku. Bukan cuma p
ut. 'Apa selama ini, aku hanya istri pa
anak laki laki berusia enam ta
sayang, Bunda sampai lupa anak tampan Bunda belum makan siang! Ikut Bu
g tak pantas kembali terdengar
k paham! Di usia mereka, hanya perlu gizi dan protein untuk pertumbuhannya, jadi biasakan sa
h hati suami hamba, dan buatlah ia menerima anak hamba, seperti janjinya saat ingin menik
, Ahmad bisa ma
ari tangan bundanya, yang ingin menyuapkan n
makan sendiri ya?" ucap Nisa
yang ia besarkan, kini telah tumbuh me
Ayah, cari uang yang banyak untuk Bunda! Agar Bunda bisa bel
besar nanti, bisa jadi orang sukses ya? Sekarang
un melanjutkan mak
tranya nanti "Untuk sekolah dasar saja sekarang sudah p
isa memiliki tabungan untuk membiayai pendidi
dari kamar mereka, kebiasaan yang akhir akhir i
beranjak begitu menden
am baru pulang! Jangan keluar ruma
dengan baik!" Lagi-lagi perintah yang diberikan
g selalu terucap dari bibir Nisa
lesai, Ahmad berjalan mengambil buku ke k
ersihkan rumah yang berkali lipat lebih b
enyelesaikan urusan dapur, Nisa istirahat d
busan kasar napas Nisa, sambil mem
Nisa dari lamunannya, ia pun beranj
enerasi yang tiada lain adala
kok lama!" Tanpa
un langsung memasu
duran dan menikmati pasilitas me
a menuju ruang keluarga, sa
u sering direndahkan namun sebagai t
! Aku nggak mau jika nanti perut aku jadi gend
ri adik iparnya, Nis
usan napas yang mengandung keberatan, Bella langsung
berpendidikan! Mana tau sopan santun cara melayani t
! Dan ingat! Masak itu, harus masakan kot
terlalu banyak minyak, semuanya harus higienis! Awas aja kalau ak
beranjak ke dapur m
rang aku ngerjain
unya rencana baru buat ngerjain di