Meilani
, si
u di sepanjang jalan yang dilaluinya. Jasmine tersenyum geli. Ah, pasti semua
ut Jasmine di depan pin
h tingkah setelah melihat Jasmine. Jasmine membawa sebuah jaket dokter ya
nti di sini," kata Jasmine. Pe
gistrasi. Dia nampak agak marah pada orang yang berjaga di bagian registrasi dan menunjuk-nunjuk ke arah Jasmine. Jasmine tidak bisa menahan tawanya, tetapi dia tidak mau terlalu ambil pusing. Dia segera memasuki ruang periksa dan sekal
duduk di kursi yang empuk dan nyaman. Ternyata yang masuk adalah p
ng mau periksa," kata penjaga registrasi itu d
epannya itu. Jasmine tersenyum geli ketika melihat ekspresi menjengit wanita itu ketika be
dipanggil Lisa," jawab wa
an buru-buru memperkenalkan diri. Jasmine dan perawat ber
unung. Ini pekan pertama saya di Karang Pandan," kata Jasm
u alamat di Karang Pandan, silahkan tanya kami berdu
berdua akan mudah untuk diatasi dan ditakluk
kan segera saya panggilkan pas
n mengangguk. Dia masih belum terlalu sada
jawab Jasmine buru-buru. Donita mengang
ruang periksa. Jasmine mengira pria tampan itu sendirian, tetapi ternyata ada seorang wanita kecil yang berjalan di belakangn
asmine. Pria tampan itu m
ikum s
ung menundukkan pandangannya. Jasmine paham. Dia segera memeriksa kartu pasien yang dibawa Donita
anya Jasmine. Wanita kec
sakan, Mbak?"
lelahan. Kemarin sudah periksa di rumah sakit, tetapi masih sakit
ne, kemudian dia meminta Rosali
ketika mendengar bis
nantinya akan sangat sakti. Dia ak
jahnya pucat dan nampak terkejut. R
ina. Jasmine buru-buru meng
rang darah, ya?" tanya Jasmine basa basi. Rosalina mengangguk pasrah. Jasmine lang
n tidak bisa membinasakanmu! Kalau kamu membiarkan ibu dan anak itu hidup maka kam
h, ya, perut bagian bawah agak keras dan ketika disentuh wajah R
anya Jasmine. Ro
?" tanya Jasmine deng
racun! B
kejut mendengar pertanya
.." Rosalina memandang Jasmine ragu.
k diperiksakan lagi ke dokter kandungan, ya, Mba
! Jangan le
dan berbisik-bisik dengan pria muda yang mengantarnya tadi
uga akan membunuhmu! Jangan lu
membuatnya mual dan tak bisa menahan diri untuk berteriak. Setelah menelpon Jasmine men
sudah siap menerima Mbak
tersenyum
tersenyum pada Jasmine dan juga mengucapkan terima kasih. Ah, tern
agiaan pasangan itu. Kebahagiaan ya
enurutiku, Jasmine,
tu? Dia nampak bahagia dengan keham
adamu kalau dia akan membunuhmu ke
dalam tubuhnya sedang menghukumnya. Dia mencengkeram jilbabnya erat-erat. Dia nyaris menjerit, tetapi dia tetap berusah
h mereka, aku akan membunuh siapapun yang kamu minta!" seru
gar suara tawa yang membuat kepa
*
andangan keheranan. Dia begitu takut melih
a apa gerangan deng
*