badannya kuat-kuat agar cairan lengket berbau anyir itu bisa hilang. Salma
a takut masih ada cairan menjijikkan itu di badannya. Setelah merasa yakin bahwa cairan it
ak ada acara kita ke makam, ya?" ajak
Ibuk nggak papa? Kok, kelihatannya sedih sekali," lanjut Salma
anya. Ah, Salma juga ikut sedih kalau sudah mengingat bapaknya yang sudah meninggal
sar, ya, Ndhuk?" kata Warsini lagi.
jelas ketika bapaknya meninggal, mungkin sekitar sepuluh atau sebelas tahun yan
(Makanlah, Ndhuk. Ibukmu masak sop dan tempe goreng. Jangan lupa ganti baju dulu,
, sudah ada keributan di teras rumahnya. Salma segera berlari keluar dan mendapati bapaknya kejang dan mengel
ngan ibunya, lalu ibunya menangis histeris karena bapaknya sudah meninggal. Salma ingat dia harus p
imana seharusnya kedukaan itu. Salma masih kelas satu SMP, dia masih terlalu naif untuk m
. Berduka karena kehilangan suami dan juga kehilangan anak perempuan sulungnya. Waktu itu Salma tidak tahu kenapa Sarifah marah kepada
Ma?" Warsini memandang
endengar permintaan ibunya itu. Salma sakit hati ketika diminta untuk mondok, padahal hanya dia yang d
a Salma dengan suara penuh
a tak terbendung lagi. Dia mengangguk sambil menangis terisak. Hatinya sedih dan marah
sedih dan marah pada waktu yang bersamaan. Tetapi memang itulah cara Allah mendewasakan Salma dan
Salma pun mulai menikmati kehidupan di pesantren. Mereka berdua menemukan jalan masing-masing untuk mendekatkan diri kepa
*
hului Salma. Dia berjalan dengan cepat di antara gundukan makam yang tertata tak beraturan. Salma setengah be
makam suaminya sambil menunjuk ke arah makam. Salma be
juk ibunya dan melihat beberapa lembar foto yang ada di atas makam bapaknya. Dari tempat Salma berdiri, dia tidak bisa me
yang ada di atas makam. Keringat dingin bermunculan dio itu di situ?" teriak Warsini histeris. Salma
anya Salma. Warsini men
adi hitam seperti terbakar dan juga mengeluarkan bau yang sangat busuk. Ya
gemetaran. Sekali Salma melihat foto itu. Oh ... kulit wajah bapaknya yang k
*
nyum puas melihat ibu dan anak itu menangis h
pembalas
*