img Aku Jadikan Kau Ratu  /  Bab 4 Kartu As-mu Ada Padaku | 5.19%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Kartu As-mu Ada Padaku

Jumlah Kata:1806    |    Dirilis Pada: 01/03/2024

dung. Matanya menyusuri sekeliling dengan tatapan penuh kagum. Ya, Darren tiba di sebuah perusahaa

bak," sa

Darren dapatkan dari sang resepsioni

mu dengan T

membuat

en

arren G

, Mb

ang resepsionis menunjukkan arah ruangan Bagas, diman

ggu panggilan untuk interview tentu saja pengalaman kali pertama baginya. Mes

saatnya Darren masuk ke dalam ruang

, Tuan Bagas,

Bagas sambil menunjuk

nya sekretaris menyerahkan doku

!" titah Bagas k

angguk dan menin

duk di tepi meja tepa

at membuka dokumen milik Darre

carnya Thalita? Ups! Bukan p

enganggu

ikan jangan pernah dek

imengerti. Lalu, apa ini intervie

pi, sepertinya cukup. Hanya peringatan itu saja

ecek dokume

Thalita. Tidak mungkin dia mempromos

ad

di bawahku. Lebih tepat

an itu tentu saja akan memudahka

Bagaimanapun juga aku tidak senang dengan ke

Bagas terhadapnya, karena yang terpenti

mulai b

n. "Woow! Itu pertanyaan yang aku

ug

hkan agar Darren mengeceknya dengan teliti dan harus selesai dalam kur

al Pasal 1 dan Pasal 2. Pasal 1, bos tidak pernah salah dan Pa

k. Terlalu malas bagin

*

g kerjanya yang tak j

tok

" titah

seorang wan

... Bu," balas D

ku Marisa. Sepertinya kita

. Salam kena

Bagas untuk mengajari Darr

a dua orang yang menjadi asistennya, tetapi memilih ke

terseny

putra dari pemilik perus

enyipit.

mulutnya. "E-e

jar bos berpacaran dengan karyawa

rren. Wanita itu meminta agar Darren mera

gas sangat mewanti-wanti agar ti

orak. Ia bisa menggali

Aku bisa men

n hanya itu, Marisa memberitahu ten

sambil memperlihatkan sebuah tablet. "Kau jug

en. Pun Marisa mengatakan jika Darren pasti ma

lu kau tanyakan, bisa menemuiku di ru

napa Anda bekerja

kretaris Tuan Sadewo. Setelah putranya lulus kuliah, Bagas dipaksa un

tidak langsung jadi

pin saja ancur, apalagi langsun

pala. "Tapi, Nona juga keren.

ang kalo bukan karena duit mana mau

n. Pun dengan Darren yang fokus d

gat cepat menurut Darre

*

uduk menikmati makan siang bersamanya. Tanpa Darren ketahui, di meja pojok sana ada seorang gadis yang menatapnya k

a?" tanya D

bisik salah s

. Bagaimana tidak? Wanita itu memakai rok di atas lutut dengan atasan kemeja yang ketat

k di sini?"

untuk semua karyawan di s

ari pemilik perusahaan ini."

habis, kemudian berkata, "Salam kenal,

ingi senyum yang sinis. "Wow, menari

*

benda yang terjatuh di ruangan Bagas. Pria itu mengendap, mendekatkan diri ke arah pintu. Jelas Darren bi

h!" desah seor

g! Aaahh ... aku suka,"

arisa yang memegang kendali. Darren segera merogoh ponsel yang ada di saku celana dan dengan hati-hati membidikkan kamera. Posisi Marisa yang duduk di pangkuan

n. Gegas ia meninggalkan tempa

ke tanganmu! Aku akan pertahankan Thalita! Terserah kau mau bilang

nghubungi

a-

mengirim pesan sebelum Kakak yang menghubungimu te

i. Jemarinya dengan lincah menghapus foto, pesan terkirim dan

enar?" ucap Darren, lalu men

rahat. Ponsel disimpan di meja, kemudian duduk bersandar pada kur

nya. Ia melihat seseorang mengendap masuk, melangkah ke arahnya. Dialah Bagas. Ia melihat jika pria

a menggeliat dan membuka mata. "Eh, Bos

saja. Dan ternyata tidak kau kunci. Pake, dong, k

ya Anda,

a, kenapa belum waktunya masuk kau sudah menyalakan lampu? Pera

aaf, aku tidak biasa tidur

rdiri hen

!" tita

e dalam saku celana, Darren men

au masuk melihat ke ru

e ruangan Bos? Tida

" Bagas ber

Darren, membuat langkah Ba

pa

angan And

saja, kemudian me

aannya benar. Bagas pasti menyadari hal itu karena melihat lampu ruangan Darren s

mbali ke

ang?" tanya

angkat ked

tau apa pun. Lain kali

mengangguk se

*

n cemburu, melainkan rasa benci dan jijik terhadap Bagas. Ingin rasanya saat itu

ng, telepon aku,

it, dan tepat dimenit ketiga

al

ngsung beritahu papa?" tanya Thali

n, deh, nyamber a

f, Kak. Lalu

akan mengumpulkan bukti lain dimana foto terf

yang tepat,"

aku ke Kantor Baga

tri. Hamba ak

telepon

tok

boleh Pap

pan ponselnya

a, masu

njang. Pun ia meminta Tha

rasa sakit? Di mana?

m mengiringi. "Tidak, Nak. Papa

ngernyit.

Thalita harus meresmikan

Kamu lihat, kan, tadi pagi mamamu yang mal

jun langsung, Papa sama mama cukup diam di rumah saja. Tapi, untuk m

dirinya akan meminta berbi

ak,

sakan keinginannya. Segala cara akan ia l

a Papa, tapi nanti. Jadi, untuk sekarang bi

mbira oleh Thalita, karena selama dua bulan itu ia akan mengumpulkan bukti jik

img

Konten

Bab 1 Bagai Bumi dan Langit Bab 2 Cemburu Bab 3 Janji Darren Bab 4 Kartu As-mu Ada Padaku Bab 5 Bawa Aku Pergi Bab 6 Hasutan Helena
Bab 7 Pengakuan Thalita
Bab 8 Nasib Marisa
Bab 9 Peluang Emas
Bab 10 Kepercayaan Sadewo
Bab 11 Berhasilnya Rencana Bagas
Bab 12 Masuk Penjara
Bab 13 Pernikahan Thalita dan Bagas
Bab 14 Bukan Malam Pertama Impian
Bab 15 Tinggal Kenangan
Bab 16 Permainan Sang Penguasa
Bab 17 Pertemuan Dengan Thalita
Bab 18 Sandiwara Cinta, Dimulai!
Bab 19 Ancaman Rossi
Bab 20 Modus - Modal Dusta Darren
Bab 21 Tidak Saling Kenal, Itu Lebih Baik!
Bab 22 Aku Selalu Ada Untukmu
Bab 23 Darren--Sang Detektif
Bab 24 Semua Demi Kamu
Bab 25 Pantas Untuk Bahagia
Bab 26 Kencan Ala Helena
Bab 27 Diluar Dugaan
Bab 28 Sakitnya Thalita
Bab 29 Amarah Bagas
Bab 30 Kritis
Bab 31 Kemarahan Abimanyu
Bab 32 Penyesalan Abimanyu
Bab 33 Penangkapan Bagas
Bab 34 Gugatan Cerai
Bab 35 Kepulangan Darren
Bab 36 Pesta Sambutan
Bab 37 Buka Cabang
Bab 38 Kejutan Dari Rossi
Bab 39 Tamu Tak Diundang
Bab 40 Batalnya Pertunangan
Bab 41 Bertemunya Darren Dengan Thalita
Bab 42 Keputusan Darren
Bab 43 Permintaan Rossi
Bab 44 Terkuaknya Rahasia
Bab 45 Kehancuran Sadewo
Bab 46 Sadarnya Olivia
Bab 47 Kedatangan Sadewo
Bab 48 Kesepakatan
Bab 49 Ketika Sang Pewaris Bertahta
Bab 50 Rindu
Bab 51 Jadi Pawang
Bab 52 Permintaan Olivia
Bab 53 Sehari Bersama Thalita
Bab 54 Bebasnya Bagas dan Helena
Bab 55 Rencana Bagas dan Helena
Bab 56 Bagas - Menuntut Hak
Bab 57 Keberhasilan Bagas
Bab 58 Kesempatan Untuk Bagas
Bab 59 Kemunduran Bagas
Bab 60 Balas Dendam
Bab 61 Hukum Karma
Bab 62 Rencana
Bab 63 Duka Diatas Pesta
Bab 64 Semakin Tua Semakin Menjadi
Bab 65 Izin Abimanyu
Bab 66 Senandung Cinta
Bab 67 Nekat Menikahi
Bab 68 Tanda Cinta dan Sayang
Bab 69 Gagal Bercinta
Bab 70 Ingin Bercerai
Bab 71 Dipulangkan Bukan Berarti Bercerai
Bab 72 Saling Menyalahkan
Bab 73 Restu Sadewo
Bab 74 Thalita-Meminta Restu
Bab 75 Kado Spesial Untuk Darren
Bab 76 Liburan
Bab 77 Malam Pertama
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY