img ANTARA BISNIS DAN CINTA  /  Bab 2 Si Serakah | 5.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Si Serakah

Jumlah Kata:1029    |    Dirilis Pada: 24/02/2024

lmarhum suaminya dulu bekerja. Hari ini dia merasa begitu lelah. Dia masih tidak percaya bahwa kelu

i dua puluh lima persen saham milik para direksi PT Gembira Raya. Apa yang sebenarny

di awal tiga puluhan itu adalah anaknya. Tidak seperti Arnold yang selalu saja membuat masalah, Joshua

a." Jessica menyen

essica, anak gadisnya yang selalu bisa diandalkan. "Sud

ya masih mau di sini. M

jain apa

Sekalian mau koordinasi dengan tim

dulu ya. Kamu jangan

am di rumah." Jessica mencium

, Jessica segera meraih pesawat telepon. Dia menekan no

berat di telepon se

ktu? Saya ingin bicara berdua saja deng

eka. "Boleh, beri saya waktu li

dak tega melihat ibunya susah tidur dan susah makan sejak kemarin. Ibunya punya key

i kerja ayahnya walaupun tidak ada yang melarang. Joshua belum datang juga. Diliriknya jam tangan Fossi

pintu itu terbuka. "Nggak keberatan kan kalau saya

uduk." Jessica men

ke siku, menampakkan sebagian kecil tattoo yang ada di lengan kirinya. Dari sudut mana pun, Joshua tampak enak dil

icarakan?" tanya Joshua me

u. Dia malu karena Joshua memergokin

macam itu," jawab Joshua dengan kepercayaan diri yang luar bia

am yang sudah Arnold jual kepada Bapak. Itu merupakan kesalahan yang sangat fatal. PT Gembira Ray

erwarna pink pucat tampak lembab menggoda. Bulu matanya lent

ngsu keluarga Armantyo. Lulusan Nanyang Business School, Singapura dengan gelar summa cumlaude. Jujur, dia t

pria tampan yang belum dikenalnya dengan baik itu. Sebenarnya bukan ketampanannya yang membuat

hanya t

Bapak bersedia menjual dua puluh lima persen sa

ahu berapa nilai sa

dapat angkanya da

ua. Sekali lagi senyum

li? Maks

ima persen saham itu kepada Bu Jes

ang yang serakah. Kalau saja dia tidak memikirkan ibunya yang pucat pasi tadi di

ulan saja? Saya yakin Bapak bisa bermurah hati

terlihat memuakkan di mata Jessica. Bis

membutuhkan uang itu," kata Josh

u ketika Jessica menarik lengannya. "Tunggu! Bagaimana kalau saya s

dari lawan bicaranya. Dia yakin Jessica tidak punya uang sebanyak itu. "Jang

nya terlebih dulu dengan ibu kami. Maka saya juga berhak

elum tentu apa yang Bu Jessica ingi

erbeda berkecamuk di benak mereka masing-masing. Jessica merasa kesal karena menghadap

bersih dan lembab. Pipinya bersemu merah. Sekali lagi Joshua menatap bibirnya. B

dia perlahan melepaskan genggaman tangan Jessica dari lenganny

saja tanpa berka

u besok pagi," kata Joshua

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY