arapanku? Ayo cepat Alana
suh berjalan tergopoh-gopoh dengan nampan berisik
erlakukan dengan baik D
, kamu nggak usah nungguin
iasa menunggu kamu pulang kerja larut malam tiap har
apa. Jadi, kamu tidak perlu begadang segala, hanya untuk menunggu aku pulang. Lagi
pamit mengabaikan Alana yang hendak
u-buru menjalankan mobilnya. Alana melihat jika sang suami tengah ber
mu mengacuhkanku, buru-buru pergi ke kantor. Kamu selalu terlihat bahagia k
panjang seraya kemba
jadi aku harus berprasangka baik padanya. Jangan sampai pikiran buruk itu menguasai jiwaku membuat aku berasumsi yang bukan-bukan terhadap su
n, semenjak dua tahun belakangan ini David terlihat begitu sibuk. Tidak pernah pulang tepat waktu, justru ia lebih sering pulang di
a semalam yang tak sempat ia taruh keranjang kain kotor. Alana pun mengutip kemeja sang suami yang berada
erap ia bawa kemana-mana. Sekalipun ke kamar mandi, ponselnya tak pernah lepas dari genggamannya. Lalu in
iksa ponsel tersebut, dengan maksud mengetahui siapa pemilik dari ponsel yang berada dalam satu kemeja kerja suaminya. Pesan pun bertubi-tubi masuk.
tri
esan masuk begitu banyak dari seseorang dengan nama istriku. Alana pun mul
gan kamu," Alana membaca pesan tersebut yang dikiri
sebagai suaminya? Apakah ini ponsel milik mas David? Ya Tuhan. Janga
ali membaca pe
angat bahagia melihat kamu begitu puas melakukan permainan kita semalam. Aku ingin kita mengula
e
di pesan tersebut akan tetapi sepertinya pria yang dituju belum sempa
ekujur tubuhnya. Ia pun membuka pesan sebelumnya antara p
jatuh dan terduduk di lantai. Dadanya naik turun m
denganmu istriku, saling berbagi peluh dan bercumbu denganmu. Bergumul denganmu sayang tak pernah membuat aku bosan. Nanti malam kita mulai lagi ya. Perte
alam ini sayang? Terserah mau gaya apa pun, alan aku kabulkan. Aku juga
menunggu nanti malam. Aku pu
rumah gimana? Masih be
u dengannya. Bikin bosan, tampang plus dandanan kayak asisten rumah ta
ku itu adalah mas David. Alana sungguh tidak percaya jika suaminya tega berkhianat setega ini padanya. Den
u tidak akan bahagia hidup bersama dengannya. Aku semakin penasaran, seperti apa sih tampang istrimu itu?" Air mata semakin membanjiri pipinya setiap ka
Namun tidak untuk di ranjang, perempuan bau bawang itu benar-benar membuatku muak. Apalagi daster lusuh tidak pernah lepas dari tubuhnya, stylenya bagaimana layaknya mak-mak sejati." Ala
tahun sayang, sampai kapan kita seperti ini terus? Kapan kita nikahnya? Hidup bahagia
ang tepat, menyingkirkan perempuan itu da
ersebut. Ia terus menangis dari rasa sakit, bagai disambar petir di pagi hari. Ketika awalnya me
sang suami bersama perempuan lain, yang diakui berparas jauh lebih cantik dari dirinya, dengan pakaian begitu seksi dan minim. David
lusanku sejahat ini. Selama 4 tahun pernikahan kita ini, aku akui aku belum bisa memberikan keturunan untukmu. Tapi apakah ini murni kesalahanku semata Mas? Hingga kamu membunuhku perasaanku dengan cara seperti ini. Aku sangat mencintaimu Mas, dan aku rela mengabdi untukmu,
*