cinta. Tapi ternyata a
*
enentu yang membuat Azka menatapnya heran. Bahkan Alaska yang ka
tanya Azka pada Alaska yang tak d
ke ka
cepet banget?"
pasti datang pagi. Gue khawatir dia kenapa-napa." pungkas Alaska lagi d
arin lo karena handphone-nya mati, atau baterainya lowbet, kan bisa aja, jangan nethink
a pacar gue. Dia gak akan pernah ngebiarin ba
, lo udah berpikiran buruk aja." tukas Azka lagi mencoba membuat A
orangnya, gue mau berangkat dulu! Oh iya, lo nyusul ya, gue tunggu di kampus!" teriak Alaska
mong Azka sendiri, seraya memakan roti bakar bikinannya send
k terjadi macet sama sekali, karena ia ingin bertemu dengan Yesaya yang tidak ada kabar sama sekali dari se
uh menit
09.45. Berbeda beberapa jam dengan jadwal kuliah Alaska yang akan berlan
sanya, Yesaya selalu datang pagi sebelum waktu kuliah berlangsung, untuk sekeda
am sekalipun. Ternyata benar saja, Yesaya akhirnya sampai saat tepa
knya, dan yang paling mencurigakan ada pria yan
e
ik-baik saja di hadapan kekasihnya dan pria yang tidak ia kenali itu. Akan tetapi, ia masih menggunakan kepala dingin untuk tidak langsung berpik
ti yang sedikit berkecamuk, jika harapannya tidak sesuai dengan kenyataa
a dengan pembawaa
ngka jika Alaska datang pagi ini. Entah apa yang ada dalam benak wanita itu, ia masih berusaha
alo udah di rumah?" tanya Alaska yang masih berusaha tenang, meskipun sebenar
Jadinya gak kabarin kamu." elak Y
a pria itu a
Yesaya?" ta
, yang wajahnya semakin panik mesk
a. Sontak kalimat itu membuat sembilu menghujam jantung dan hatinya, tapi Alaska harus diam, kare
ar petir dis
" ulang Al
upun kita diam-diam sih." tutur pria itu dengan semringahnya pada Alaska yang hati dan jantungny
u berharap kepada manusi
dapan Alaska hanya terdi
ganggu kalian." tukas Alaska yang kemudian berja
eh pria itu, yang hanya bisa ia lakukan saat ini adalah diam. Dalam diamnya Alaska ber
ras dengan yang ia bayangkan. Alaska memutuskan untuk pulang ke kostnya dan tida
, tapi kali ini dengan suasana hat
*
membuat Azka kepo d
tadi lo mau ketemu apa pacar lo
membuang asap kendaraannya dengan suara
pa wajah lecek
lu masuk ke dalam rumah, namun satu hal yang membuat Azka penasaran ma
ulah lagi? Pikir pria itu saat
angis. Pasti gara-gara pacar lo ya? Lembek amat lo, hahahaha." ledek Azka dengan tawa semringa
iam. Ia tau jika kali ini, Alaska sedang marah. Tatapan Alaska padanya
e
biasa aja dong." elak Az
lucu!" tegas
ledekin lo." gugup Azka yang gemetar menatap wajah tampan sahab
Azka juga menaruh c
*