img MAIN HATI  /  Bab 5 Chapter 5 | 10.87%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Chapter 5

Jumlah Kata:2183    |    Dirilis Pada: 21/02/2024

a Wi

ggalkan tanggung jawab yang ditim

pesan ibu, ayahnya Ruby itu mendatangiku ke ru

ah dan paman Eddie, mereka selalu terlihat canggung satu

a kedatangannya de

n untuk mu

bisa ditunda sampai beberapa waktu. Musik videonya harus rilis be

tatap saja ayahnya Ruby ini dengan segala kebingungan.

berisi tulisan tangan. Itu tulisan tangan Ruby. Si boc

a bernyanyi dalam keadaan terguncang seperti ini. Apalagi p

tepat waktu. Aku sudah menyelesaikan semua bagianku. Sisanya, Daddy bisa minta b

ang, Ruby

ukembalikan suratnya pada paman Eddie. Penyanyi legendari

a punya anak yang

mana,

panya? Tent

man dan sepupum

y

nya tadi dia sudah akan berangkat ke

a tidak ikut-ikutan mendukung ma

suatu yang baru di luar kantor." Ayah tetap sama, tidak bere

Ayahku, Kaiser Winter y

lah,

. Apa? Ketulusan? Tidak. Aku tidak tulus memba

h. Ayahku yang memi

kan menghancurkan pekerjaan mereka. Bisa apa aku

bisa diajak bekerjasama. Tapi, paman Eddie malah setuju saja de

ukannya. Melimpahk

enang cari gara-gara deng

itahu. Mau dilihat dari sudut mana pun, ekspresi kesedihannya masih kentara. Kepe

lainnya. Bahkan tidak berpamitan pada ayah. Kesal?

erasa senang

Lila W

putih bertopi cokelat tua, me

aja. Tidak berni

Tersenyum lebar dan membuk

g satunya tadi, duduk di samping si pen

menjemputku ini lebih memilih diam, tidak mengajakku bicara s

pai, Nona

r-bukan yang menungguku di

unggu dibukakan pintu. Tidak

ing yang bagus, tapi tidak akan tentu bisa menghasilk

by di suratnya, benar-b

a padaku. Sehingga bila ada kesalaha

ci

tidak seperti itu. Apa mungkin itu sifat dar

dari pak sutradara." Pria itu, salah satu dari kedua pria yang

bersikap baik padaku, kurasa tidaklah berleb

Mengangguk, lalu meninggal

yanyi pendatang baru yang banyak tingkah. Apalagi

ang begitu dekat denganku. Suara y

rti itu, datar. Meski aku sedang merasa sangat k

a." Seorang wanita berkacamata dengan gulungan kertas, bicara sambil berwaj

enatapku tanpa berkedip. Aku juga sama. Menatapnya, tapi

pa d

njukku, tapi bertanya pada wanita di

kan?" Wanita itu tersenyum padaku.

agai jawabank

yang mungkin sering tidak menyenangk

gnya lancar sa

u cuma m

usik video lagunya Ruby, beralih pada pria yang sejak

akan jadi lawan main

ia berkedip

ursi untuknya. Walau tidak nyaman karena tatapannya itu, ak

Setidak nyaman apa pun diriku,

g bagus. Hanya saja, sedikit aneh bila dibandingkan dengan tingkahnya y

ernyata disapa Gray oleh para kru itu, diberi ar

isah, tapi masih saling mencintai satu sama lain. Mereka berdua

ng harus mengekspres

nya denganmu. Kata ayahnya Ruby, Lila sedikit pe

asih terpaku padaku. Sebentar lagi,

nya, 'kan?" Tiba-tiba dia mem

angun interaksi layaknya sepasang kekasih yan

ulit

pa tahu

w! Itu

dibanding Devon. Ah, kenapa h

ibawa yang sempurna, walau dicampur sedikit rau

tu kita hanya tersisa e

benar

bingung. Berakting

Gray t

sekilas tingkahnya. Apa mungkin mereka j

il

mm

kita harus setuju untuk jadi pasang

asang kekasih dengannya. Walau itu seh

skan ini dan itu. Tidak bisa kupungkiri bahwa aku hanya diam mendengarkan

iriku sendiri yang mungkin akan mengh

utih untuk Gray. Kami didandani seadanya. Karena ini benar-benar akan fo

ay menepuk

kan hanya padanya, tapi pada sem

hati dan tubuhm

bagiku mewujudkann

uk menyempurnakan aktingnya, tolong maafka

h sialan! Jelas harus a

manya itu, mengikuti Gray lebih dulu. Aku memperhatikan bagaimana pria itu bergerak sepert

Anggap sa

Sendirian sambil memegang kamera untuk memotret. Akt

berakting? Kurasa, di

memarahi diriku sendiri dari dalam hati dan menyemangatinya, lalu barulah k

tu diambil agar aku atau Gray bisa

mandangan rumah-rumah penduduk yang memiliki ciri khas. Warna catnya berw

gan dinding berwarna magenta, ketika ak

ahnya yang terkejut dan mengernyit saat melihatku, kurasa, sepertin

utradara yang meminta kami berhent

-benar ter

gangguk

esimu

idak tahu apa pujianku ini setara dengan yang

ali setelah sekian lama, terlihat canggung dan tidak nyama

gguk saat diberi arahan. Seme

hu bila itu s

rasa, dia bukan hanya punya hubungan baik dengan p

kami bertemu di jalan itu. Jalanan sepi y

an. Membelai wajah dan membuat rambutku yang t

antik,

. Tersenyum saja. Lalu mulai berakting di depa

g menghampiri dan mengulurkan lengannya. Dia merapikan rambut

ma kali melihatmu, ak

sentuhan lembut. Walau hatiku seketika kalut setelah melakukannya.

t jantungku

m yang lembut. Nyanyian Ruby yang sampai pada nad

i mau a

ay?" Gray setengah berbisik. Dia tersenyum lagi. Berbicara d

membuatku merasa teramat canggung saat bibirnya sud

Gray. Bagusnya, ciuman ini hanya sekeda

ik setelah selesai dan me

g, tapi jantungku bertalu

enggenggam, lalu terlepas saat menyadari bahwa hubu

atap dia dan berharap agar air mataku jug

o berakting? Oh, hanya sed

urusan membujuk, merayu, bahkan

idak bisa mengalir, meski

itu benar-b

ua kru yang ada bertepuk tangan untuk kami. Bagiku,

ku proses apa yang akan dilakukan selanjutnya,

au apalah

ra. Nanti saja, saat musik videonya sudah ditayangkan.

il

Tersenyum lebar, seolah ada hal menye

kuantar

duk diam memandang langit sore

sa." Gray tersenyum lagi. Dia

benar merasa tidak nyaman dengan itu, dia pasti merasa tidak perlu melakukannya d

Ayo,

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY