a Wi
ggalkan tanggung jawab yang ditim
pesan ibu, ayahnya Ruby itu mendatangiku ke ru
ah dan paman Eddie, mereka selalu terlihat canggung satu
a kedatangannya de
n untuk mu
bisa ditunda sampai beberapa waktu. Musik videonya harus rilis be
tatap saja ayahnya Ruby ini dengan segala kebingungan.
berisi tulisan tangan. Itu tulisan tangan Ruby. Si boc
a bernyanyi dalam keadaan terguncang seperti ini. Apalagi p
tepat waktu. Aku sudah menyelesaikan semua bagianku. Sisanya, Daddy bisa minta b
ang, Ruby
ukembalikan suratnya pada paman Eddie. Penyanyi legendari
a punya anak yang
mana,
panya? Tent
man dan sepupum
y
nya tadi dia sudah akan berangkat ke
a tidak ikut-ikutan mendukung ma
suatu yang baru di luar kantor." Ayah tetap sama, tidak bere
Ayahku, Kaiser Winter y
lah,
. Apa? Ketulusan? Tidak. Aku tidak tulus memba
h. Ayahku yang memi
kan menghancurkan pekerjaan mereka. Bisa apa aku
bisa diajak bekerjasama. Tapi, paman Eddie malah setuju saja de
ukannya. Melimpahk
enang cari gara-gara deng
itahu. Mau dilihat dari sudut mana pun, ekspresi kesedihannya masih kentara. Kepe
lainnya. Bahkan tidak berpamitan pada ayah. Kesal?
erasa senang
Lila W
putih bertopi cokelat tua, me
aja. Tidak berni
Tersenyum lebar dan membuk
g satunya tadi, duduk di samping si pen
menjemputku ini lebih memilih diam, tidak mengajakku bicara s
pai, Nona
r-bukan yang menungguku di
unggu dibukakan pintu. Tidak
ing yang bagus, tapi tidak akan tentu bisa menghasilk
by di suratnya, benar-b
a padaku. Sehingga bila ada kesalaha
ci
tidak seperti itu. Apa mungkin itu sifat dar
dari pak sutradara." Pria itu, salah satu dari kedua pria yang
bersikap baik padaku, kurasa tidaklah berleb
Mengangguk, lalu meninggal
yanyi pendatang baru yang banyak tingkah. Apalagi
ang begitu dekat denganku. Suara y
rti itu, datar. Meski aku sedang merasa sangat k
a." Seorang wanita berkacamata dengan gulungan kertas, bicara sambil berwaj
enatapku tanpa berkedip. Aku juga sama. Menatapnya, tapi
pa d
njukku, tapi bertanya pada wanita di
kan?" Wanita itu tersenyum padaku.
agai jawabank
yang mungkin sering tidak menyenangk
gnya lancar sa
u cuma m
usik video lagunya Ruby, beralih pada pria yang sejak
akan jadi lawan main
ia berkedip
ursi untuknya. Walau tidak nyaman karena tatapannya itu, ak
Setidak nyaman apa pun diriku,
g bagus. Hanya saja, sedikit aneh bila dibandingkan dengan tingkahnya y
ernyata disapa Gray oleh para kru itu, diberi ar
isah, tapi masih saling mencintai satu sama lain. Mereka berdua
ng harus mengekspres
nya denganmu. Kata ayahnya Ruby, Lila sedikit pe
asih terpaku padaku. Sebentar lagi,
nya, 'kan?" Tiba-tiba dia mem
angun interaksi layaknya sepasang kekasih yan
ulit
pa tahu
w! Itu
dibanding Devon. Ah, kenapa h
ibawa yang sempurna, walau dicampur sedikit rau
tu kita hanya tersisa e
benar
bingung. Berakting
Gray t
sekilas tingkahnya. Apa mungkin mereka j
il
mm
kita harus setuju untuk jadi pasang
asang kekasih dengannya. Walau itu seh
skan ini dan itu. Tidak bisa kupungkiri bahwa aku hanya diam mendengarkan
iriku sendiri yang mungkin akan mengh
utih untuk Gray. Kami didandani seadanya. Karena ini benar-benar akan fo
ay menepuk
kan hanya padanya, tapi pada sem
hati dan tubuhm
bagiku mewujudkann
uk menyempurnakan aktingnya, tolong maafka
h sialan! Jelas harus a
manya itu, mengikuti Gray lebih dulu. Aku memperhatikan bagaimana pria itu bergerak sepert
Anggap sa
Sendirian sambil memegang kamera untuk memotret. Akt
berakting? Kurasa, di
memarahi diriku sendiri dari dalam hati dan menyemangatinya, lalu barulah k
tu diambil agar aku atau Gray bisa
mandangan rumah-rumah penduduk yang memiliki ciri khas. Warna catnya berw
gan dinding berwarna magenta, ketika ak
ahnya yang terkejut dan mengernyit saat melihatku, kurasa, sepertin
utradara yang meminta kami berhent
-benar ter
gangguk
esimu
idak tahu apa pujianku ini setara dengan yang
ali setelah sekian lama, terlihat canggung dan tidak nyama
gguk saat diberi arahan. Seme
hu bila itu s
rasa, dia bukan hanya punya hubungan baik dengan p
kami bertemu di jalan itu. Jalanan sepi y
an. Membelai wajah dan membuat rambutku yang t
antik,
. Tersenyum saja. Lalu mulai berakting di depa
g menghampiri dan mengulurkan lengannya. Dia merapikan rambut
ma kali melihatmu, ak
sentuhan lembut. Walau hatiku seketika kalut setelah melakukannya.
t jantungku
m yang lembut. Nyanyian Ruby yang sampai pada nad
i mau a
ay?" Gray setengah berbisik. Dia tersenyum lagi. Berbicara d
membuatku merasa teramat canggung saat bibirnya sud
Gray. Bagusnya, ciuman ini hanya sekeda
ik setelah selesai dan me
g, tapi jantungku bertalu
enggenggam, lalu terlepas saat menyadari bahwa hubu
atap dia dan berharap agar air mataku jug
o berakting? Oh, hanya sed
urusan membujuk, merayu, bahkan
idak bisa mengalir, meski
itu benar-b
ua kru yang ada bertepuk tangan untuk kami. Bagiku,
ku proses apa yang akan dilakukan selanjutnya,
au apalah
ra. Nanti saja, saat musik videonya sudah ditayangkan.
il
Tersenyum lebar, seolah ada hal menye
kuantar
duk diam memandang langit sore
sa." Gray tersenyum lagi. Dia
benar merasa tidak nyaman dengan itu, dia pasti merasa tidak perlu melakukannya d
Ayo,