engintip lagi d
ah bikin gera
ng sedang di mabuk gairah. Tangan Nizar gemetar tidak
di saku celana, Galang yang melihatnya tak men
kah pergi meningga
alin gue aja," gerutunya, mengikuti
asuk ke to
" ledek Galang. Namun Nizar hanya diam. Tak menanggapi. Niz
rmalkan pikirannya, Ia hanya tak nyangka, jika ternyata yang sedan
?" tanya Galang. Nizar hanya menggeleng, lalu melipir
i di
rinya sampai di kantin. Lalu ia memilih duduk di pojok, yang di sana te
ng mendesah." ucap Galang, absurd. Nizar dengan sengaja m
adalah yang menjadi inceran banyak siswa di sekolah ini, sebab gadis tersebut nampak kelihatan pendia
jung rokok tersebut, menyesap dalam, lalu kepulan asappun kel
h pasti mereka berdua bakal di keluarkan dari seko
di saku celananya bergetar
mamnya, sudah pasti
Tanya sang kakak dengan
as." jawab Niza
a atau kakak
not feeling well." jawa
g, Loe bakal tau apa ak
Dasar kakak bre
duduknya, lalu ia membuang sembarangan rokok ya
a ada di sana menatap Nizar penasaran, mereka adalah kakak kelasnya, dan cu
n melotot, wajah imutnya nampak galak,
ng dari kelompok anak tukang bolos, Nizar tak peduli,
a. Gayanya songong." Ge
di kelasnya," Balas salah
ar 'kan?"
ya lebih pendie
ng mereka. Gue mau bikin
Jawab anak bua
ara, ia tak mempedulikan Galang yang mengump
*
Beda lagi dengan Ameera, ia menunggu guru kelasnya
s 11 IPA2, di ikuti Ameera
ndahan dari SMA di Los Angeles." Ucap Bu Amel di depan para sisw
anggil saya Ameera. Aku asli dari Indonesia, tapi empat tahun tinggal di Amerika, dan aku harap kalian mau berteman denganku," Ucap Ameera dengan lembut. Banyak yang mengagumi kecant
mpersilakan Ameera duduk di mana, sebab sudah tak ada bangku kosong kecuali di sebelah b
mau duduk sama Ameera," Usir Nio, Raka yang
," Ucap Ameera, menunjuk ba
dirian," Jawab Bu Amel, yang tentunya pah
jalan menuju bangku sebelah si
ing. Ia tahu sebenarnya Angga itu cukup tampan, tapi sepertinya ia tak m
kenalkan diri kepada Angga, mendongak menatap Ameera, ia rag
Erlangga Nasutio
naruh kertas di laci, tanpa sepengetahuan dirinya, Ameera membuka kertas yang su
e pulang nanti, hanya p
ah isi
eera, Angga menoleh sedikit tekejut, saat meny
apa," Jawab
cung, selama ada gue di sini. Loe bakal aman," lanjut Ameera. Tapi sepertinya Angga tak peduli, menganggap omongan Ameera hanya angin lalu, ia sud
Ameera ke kantin, ia yang memang belum tahu
menolaknya dan ia malah membuka sebuah buku, Ameera menarik buku tersebut, ia tahu ini tugas milik anak kelas sebelah, ada nama Prasetyo di sa
Gue ikut," jawa
yang manis, imut dan cukup tampan, tapi entah kena
kan
a Ameera. "Loe minumn
a gelas jus jeruk, sudah siap di atas nampan. Ameera jalan lebih dulu, ia tahu menjadi sorotan, tapi ia cue
ngga tiba-tiba saat Ameera akan men
s, yang tidak boleh di duduk
saos , sambal dan kecap, menuangnya ke mangkok bergantian. Lalu mengaduknya, ia risih dengan tatapan pengunj
uduk gue,?" sentak suara perempuan dengan
gan Ameera yang sepertinya tak tergang
duduk," Ajak Ang
awab Amee
segera berdiri. Menatap nyalang wajah kakak kelas yang mengganggu aktifitas makannya. Namun gadis yang mengganggunya seakan menantangnya, ia kembali mengambil jus jeruk milik Angga, lalu ia dengan senga
i rambut dan juga mata si gadis, Ameera tersenyum miring, sedangkan gadis itu mengiba
h mata gue sa
makan gue, ingat itu
an gue!" Gadis itu teriak, ke
ir?" tanya sala
gue. Anjin
ng baru akan masuk kantin. Melihat kegaduhan yang barusan ia buat dengan kaka
halat dzuhur d
sudah, kak."
nggak tahu mushola di ma
nya membuat dua cowok imut itu hanya pas
satunya mukanya nampak jelek sebab di penuhi kuah bakso, dan ia pun
loe belum tahu saja s
Merasa cantik dan kaya, lalu ia semena-me