img Pelangi Di Atas Singasari  /  Bab 3 Bagian 2: Diplomasi di Tengah Badai | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Bagian 2: Diplomasi di Tengah Badai

Jumlah Kata:1163    |    Dirilis Pada: 13/02/2024

Menuju Pa

rbukitan. Mahesa menyiapkan kudanya di halaman istana. Ia akan berangkat menuju perkemahan pasuk

Wulandari berdiri di sampingnya, memegang erat

hadapi sendiri. Pasukan Mong adalah satu-satunya harapan kit

nanmu, Mahesa. Ingat, Wesi Wangi bukan sekadar pusaka. Ia akan menjadi p

naiki kudanya. Dengan ditemani beberapa prajurit te

-

gah Pe

menjulang tinggi seolah menjadi penonton bisu perjalanan Mahesa. Suara

ngan suara lirih. "Kita sudah mendekati pe

tidak tahu kapan pasukan Joyorono akan menyerang

tangannya, memberi isyarat kepada para prajurit untuk berhenti. Ia turun

suh namun memegang senjata tajam. "Siapa kalian? Apa urusan kalian

," jawab Mahesa tegas. "Kami ingin be

"Berani sekali kalian datang ke sini tanpa pengawalan

. "Kami datang dengan niat baik. Jika kalian tidak mengizinkan kami bertemu pe

ria itu terdiam, lalu salah satu dari mereka mengangguk. "Ikuti

-

gan Pemimpin

. Tenda-tenda menjulang, dengan bendera bergambar naga hitam berkibar di setiap sudut. Pasuk

di atas kursi kayu yang dihiasi ukiran rumit. Ia adalah Jenderal Batu Karang, pemimpin

anak muda?" tanya Batu Karan

ah Mahesa, pewaris Kerajaan Pedang Wangi. Kami menghadapi ancaman besar da

tan di wajahnya. "Kenapa kami harus membantu kerajaan

arkan perdamaian dan kerja sama jangka panjang. Selain itu..." Mahesa mengeluarkan Wesi Wangi dari sarungnya, memperlihatkan sin

apan penuh minat. "Menarik. Tapi, bagaimana aku

an tergesa-gesa. "Tuanku, pasukan Joyorono bergerak mendekat.

lah. Aku akan menguji niatmu. Jika kau bisa membuktikan keberanianmu dal

-

uran di Sunga

pi Sungai Tenggara. Pasukan Joyorono yang mendekat membawa

adalah kesempatanmu membuktikan bahw

ertempuran ini bukan hanya tentang mempertahankan wilayah, tetapi juga

memanfaatkan kecepatan kuda dan kelincahan prajurit Pedang Wangi. Ia be

Mahesa menemukan dirinya berhadapan langsung dengan salah sa

s Pedang Wangi," ejek Ki Waroka sambil

menggunakan Wesi Wangi. Pertarungan mereka berlangsung sengit, de

an Ki Waroka, membuatnya menjatuhkan pedangnya. Namun, sebelum Mahe

-

an yang D

mundur untuk sementara. Batu Karang mendeka

nya seorang pemimpin, tetapi juga seorang pejuang sejati.

cayaanmu. Bersama-sama, kita akan menghadapi Joyoro

lah sekutu yang berbahaya, dan pengkhianatan bisa datang dari mana saja. Dengan Wesi Wangi di tanga

-

e Con

nuju perkemahan Mong, pertemuan dengan Batu K

***

iplomasi dan Janj

Pedang Wangi

, hatinya tak ge

ng kabut sung

pan, meski jala

i genggamann

ibu, tak pernah

ia mendekati p

aliansi, tentang p

capnya dengan s

badai yang meng

g, sang pemimpin

esa dengan perang

ang, pedang

sir berpadu

pin dengan j

musuh dengan ke

, bagai badai ya

lukai, serangan

ngi membalas

han musuh hingg

tang dan pert

ndekat dengan

sejati, Mahesa

ri kita tegakkan

Mahesa, bada

besar masih men

ken dan doa san

njaga Pedang Wa

-

nian, dan tekad Mahesa dalam membangun al

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY