*
n di Ped
entara Arya Soka telah tumbang, bayangan Joyorono yang semakin mendekat terus menghantuinya. Ia tahu, meskipun pengkhian
lah lama menunggu dengan kecemasan yang mendalam. "Mahesa, aku tahu ada yang tid
oka bekerja sama dengan Joyorono, dan pertempuran di Hutan Amerta adalah ujian pertama kita.
Kau harus berhati-hati, Mahesa. Banyak yang menginginkan takhta
langkah yang ia ambil seperti menariknya lebih dalam ke dalam jaring intrik yang
-
Tersembuny
kan ancaman yang datang dari pasukan Joyorono. Batu Karang, pemimpin pasukan Mong, yang sebelumnya te
bahwa Joyorono mengerahkan lebih banyak pasukan. Jika ki
hanya untuk membahas perang, tapi juga untuk memeriksa posisi dan kekuatan kerajaan. Mahesa menatap B
awa kabar mengejutkan: "Raja Joyorono meminta pertemuan langsung dengan Mahesa, di lu
bih berbahaya dari yang terlihat. "Tunggu dulu," kata Mahesa, mencoba mengendalik
anpa persiapan. Batu Karang menghadap Mahesa dengan wajah serius. "Perhatian, Mahesa. Jangan terperangkap dalam kata
n besar bagi kerajaan dan dirinya sendiri. Malam itu, ia beristirahat dengan piki
-
n dengan
rang yang menunggui dari jauh. Di luar tembok kerajaan, Joyorono sudah menunggu di sebuah padang terbuka yang dihi
berdiri menyambut Mahesa. "Mahesa, anak muda yang penuh keberanian. Ak
a yang kau inginkan dari kami, Joyorono?" tanya Mahesa, tid
kerajaan ini bergabung dengan kami, membentuk aliansi yang lebih kuat. Kau tahu, kita p
lut Joyorono penuh dengan tipu daya. "Dan apa yang ka
uar dan dalam. Kau hanya perlu menyerahkan sebagian wilayahmu untuk menjadi bagian
g Wangi akan menjadi alat di tangan Joyorono, dan kedamaian yang dijanjikan hanyalah ilusi. Ia berpikir sejenak, kemudian berkata de
ngga, Mahesa. Kau akan segera melihat, ba
masih menggantung di udara. Mahesa tahu, ini baru permulaan dari ujian berat yang
-
ang Tak T
ngatur kembali pasukannya, dan para penasihat kerajaan mulai menunjukkan ketegangan. Beberapa di
enuh kecemasan. "Anakku, aku merasakan ada sesuatu yang sal
an penuh dengan pertarungan, baik di medan perang maupun di dalam istana. Tak ada pili
-
e Con
in memuncak di Pedang Wangi. Mahesa harus menghadapi berbagai ancaman, baik dar
*_
an 4: Pera
-
, dalam sunyi
, menatap takd
dengan senyum pe
ian, namun hanya
nis, seakan jan
di balik itu ada
a melawan takdir,
a, takkan tergod
egangan meraya
k, seakan bayangan
n jiwa ksatria yang
usuh, baik dari l
i, dengan mata
nya, agar jangan
meski lelah, t
air yang harus dijaga, d
a, antara harapa
ara, namun Mahe
n tetap berdiri t
a menjatuhkannya, ia t
-
r dalam pertemuan dengan Joyorono maupun dalam istana, di mana
*
4: Die Falle
-
uern, in der unh
nd starrte auf da
einem Lächeln v
an, aber das ist
n süß, wie ein e
, dass dahinter
Schicksal bekämpfe
t sich von ihren Versu
roch die Sp
t sich wie ein uns
seinem unsterbl
den von außen und
mini, mit sc
Kind davor, erw
trotz seiner Müdi
at, die mit Blut und Trän
zwischen Hoffnu
, aber Mahesa h
rt wird hoch erhobe
cht, ihn zu Fall zu bringe
-
beim Treffen mit Joyorono als auch im Palast, wo Mahesa mit den
*
t 4: Fat
-
ll, in the gri
staring at t
with a smile f
, but it was o
sweet, as if
behind it there w
ight fate," s
would not be tempt
e, tension c
ed, as if an in
th an undying
mies, both from o
ukmini, with
son, not to
though tired, w
and that must be guarde
eld, between h
ks, but Mahes
ll remain standi
ries to bring him down,
-
he meeting with Joyorono and inside the palace, where M