img Pelangi Di Atas Singasari  /  Bab 5 Bagian 4: Intrik di Istana, dan Perjalanan yang Tak Terelakkan | 33.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Bagian 4: Intrik di Istana, dan Perjalanan yang Tak Terelakkan

Jumlah Kata:1494    |    Dirilis Pada: 13/02/2024

*

n di Ped

entara Arya Soka telah tumbang, bayangan Joyorono yang semakin mendekat terus menghantuinya. Ia tahu, meskipun pengkhian

lah lama menunggu dengan kecemasan yang mendalam. "Mahesa, aku tahu ada yang tid

oka bekerja sama dengan Joyorono, dan pertempuran di Hutan Amerta adalah ujian pertama kita.

Kau harus berhati-hati, Mahesa. Banyak yang menginginkan takhta

langkah yang ia ambil seperti menariknya lebih dalam ke dalam jaring intrik yang

-

Tersembuny

kan ancaman yang datang dari pasukan Joyorono. Batu Karang, pemimpin pasukan Mong, yang sebelumnya te

bahwa Joyorono mengerahkan lebih banyak pasukan. Jika ki

hanya untuk membahas perang, tapi juga untuk memeriksa posisi dan kekuatan kerajaan. Mahesa menatap B

awa kabar mengejutkan: "Raja Joyorono meminta pertemuan langsung dengan Mahesa, di lu

bih berbahaya dari yang terlihat. "Tunggu dulu," kata Mahesa, mencoba mengendalik

anpa persiapan. Batu Karang menghadap Mahesa dengan wajah serius. "Perhatian, Mahesa. Jangan terperangkap dalam kata

n besar bagi kerajaan dan dirinya sendiri. Malam itu, ia beristirahat dengan piki

-

n dengan

rang yang menunggui dari jauh. Di luar tembok kerajaan, Joyorono sudah menunggu di sebuah padang terbuka yang dihi

berdiri menyambut Mahesa. "Mahesa, anak muda yang penuh keberanian. Ak

a yang kau inginkan dari kami, Joyorono?" tanya Mahesa, tid

kerajaan ini bergabung dengan kami, membentuk aliansi yang lebih kuat. Kau tahu, kita p

lut Joyorono penuh dengan tipu daya. "Dan apa yang ka

uar dan dalam. Kau hanya perlu menyerahkan sebagian wilayahmu untuk menjadi bagian

g Wangi akan menjadi alat di tangan Joyorono, dan kedamaian yang dijanjikan hanyalah ilusi. Ia berpikir sejenak, kemudian berkata de

ngga, Mahesa. Kau akan segera melihat, ba

masih menggantung di udara. Mahesa tahu, ini baru permulaan dari ujian berat yang

-

ang Tak T

ngatur kembali pasukannya, dan para penasihat kerajaan mulai menunjukkan ketegangan. Beberapa di

enuh kecemasan. "Anakku, aku merasakan ada sesuatu yang sal

an penuh dengan pertarungan, baik di medan perang maupun di dalam istana. Tak ada pili

-

e Con

in memuncak di Pedang Wangi. Mahesa harus menghadapi berbagai ancaman, baik dar

*_

an 4: Pera

-

, dalam sunyi

, menatap takd

dengan senyum pe

ian, namun hanya

nis, seakan jan

di balik itu ada

a melawan takdir,

a, takkan tergod

egangan meraya

k, seakan bayangan

n jiwa ksatria yang

usuh, baik dari l

i, dengan mata

nya, agar jangan

meski lelah, t

air yang harus dijaga, d

a, antara harapa

ara, namun Mahe

n tetap berdiri t

a menjatuhkannya, ia t

-

r dalam pertemuan dengan Joyorono maupun dalam istana, di mana

*

4: Die Falle

-

uern, in der unh

nd starrte auf da

einem Lächeln v

an, aber das ist

n süß, wie ein e

, dass dahinter

Schicksal bekämpfe

t sich von ihren Versu

roch die Sp

t sich wie ein uns

seinem unsterbl

den von außen und

mini, mit sc

Kind davor, erw

trotz seiner Müdi

at, die mit Blut und Trän

zwischen Hoffnu

, aber Mahesa h

rt wird hoch erhobe

cht, ihn zu Fall zu bringe

-

beim Treffen mit Joyorono als auch im Palast, wo Mahesa mit den

*

t 4: Fat

-

ll, in the gri

staring at t

with a smile f

, but it was o

sweet, as if

behind it there w

ight fate," s

would not be tempt

e, tension c

ed, as if an in

th an undying

mies, both from o

ukmini, with

son, not to

though tired, w

and that must be guarde

eld, between h

ks, but Mahes

ll remain standi

ries to bring him down,

-

he meeting with Joyorono and inside the palace, where M

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY