siapa pun di sini kecuali Rafan. Tidak ada sekretaris atau setidaknya bawahan pria it
m, siapa pun berhak ke sini asal punya duit. Adikku menyuk
menyodorkan lingerie pilihannya. Tak kunjung diterima Yuan, pria itu menarik tangan wanita itu dan me
p Rafan yang nampak biasa saja setelah kejadian semalam. Padahal ia dengan susah payah berusaha melupakan, tapi yang ada malah pria ini m
ntuk menutupi karya ku yang ada di balik pakaianmu. Ini sangat ampuh," bisiknya d
hadapannya. Buru-buru ia merogoh tas mungil yang talinya tersampir
apaan
kasir dengan tanpa sadar membawa lingerie yang diberikan oleh Rafan. Ia baru sadar ketika sudah sampai kasir dan meny
°
sihkan diri, kini ia ingin mempercantik diri. dengan menggunaka
n rumah. Ini adalah pertama kalinya bagi keduanya terpisah untuk beberapa hari. Itulah sebabnya, Yuan sedikit gugup malam
Yuan dengan bib
tersebar di seluruh ranjang. Lampu temaram yang menyala dan juga ada beber
emua ini? Kita bukan lagi pengan
buat detik-detik ini begitu istimewa. Tapi kalimat yang terdengar dari mulut Danish sedikit mencubit hatinya. Sa
selama satu minggu. Tentu saja perpisahan ini membuat aku merindukanmu, Mas. Dan d
s itu istirahat. Jangan berusaha menggodaku, biarkan suamimu ini merehatkan badan. Kalau kau merindukan yang lain, beso
iba-tiba terlihat berubah? Tak biasanya laki-lak
ecapean aja. Dia nggak berubah,
logikanya kini tengah ribut, ia berusaha untuk tetap berpikir positif.
ertanya saat suaminya baru saja membuka pintu kamar mandi. Ia mengganti ling
Aku mau lang
cukup bertanya-tanya apa yang membuat suaminya seperti berubah menjadi acuh. Seumur-umur tidak pernah Yuan diperl
°
n. Suara burung bernyanyi dengan gembira, menyapa hari baru yang penuh potensi. Udara segar pagi men
ar, anggrek, dan tulip memberikan tampilan yang mengagumkan. Seekor kupu-kupu
an memandangi taman samping r
sedikit terkejut. Di detik berikutnya, ada sebuah beban di pundakn
inya cukup untuk mengh
tanku? Aku akan segera k
ang te
biasanya untuk sang suami. Senyum terukir sejak tadi, bgaimana tidak? Sikap suaminya kembali seperti biasanya, itu a
r. Namun, begitu ia membuka pintu tak ia dapati suaminya di sana. Mendengar gem
n meletakkan secangkir kopi buatannya. Keningnya pun mengerny
rnyit ketika melihat nama kontak
at sebuah tangan menyambar ponsel itu dan menatapnya dengan tatapan tajam seolah tat
bungimu sepagi ini