img Pendekar Kembara Semesta Seri 2  /  Bab 4 Gagal Menumpas Pengacau | 3.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Gagal Menumpas Pengacau

Jumlah Kata:1268    |    Dirilis Pada: 25/01/2024

cepat pula, pedang Tunggulsaka tersebut menempel di leher Olengpati. Pedang menyilang di depan leher Olengpati. Tubuh Tunggulsaka bera

dan dingin. "Kalau tidak mau menyuruh mereka mundur, kepalamu akan berada di telapak kakimu! S

lsaka, senapati andalan Kerajaan Karangtirta mempunyai dua kemenangan. Kemenangan pertama, dia menang untuk memenggal kepala Olengpati kalau pimpinan perampok itu

esahkan rakyat. "Tadi aku tidak bisa membantai ana buahmu karena aku harus sibuk bertarung melawanmu. Kalau kamu sudah mati, sebe

ntu dia tidak mudah menyerah terhadap tekanan musuh. Mestinya diriny

diri. Seseorang sudah tidak layak disebut kesatria ketika dirinya tidak

ada harga diri lagi. Diri tidak harga. Pribadi tidak punya harga diri lagi. Manakala tida

ama-sama beresiko. Pilihan pertama, menyerah, maka dirinya akan tetap hidup. Namun kalau dirinya menyerah, maka wibawanya sebagai pimpinan perampok, akan hilang. Bisa saja nanti anak buahnya sudah menaru

nkah caramu menjebak kami di hutan ini lebih

ini?" lanjut Olengpati dalam bentuk pertanyaan. "K

n Tunggulsaka. Dalam keadaan hampir mati saja masih berani-beraninya menggertak

engambil sikap tegas. "Kalau anak buahmu belum meni

masing-masing. Dia menunggu perintah dari Olengpati. Apa saja y

gu Tunggulsaka menghitung sampai tiga hitungan, Tunggulsaka menunggu keputusan Olengpati

Olengpati menangkap maksud Olengpati. Dalam sekejapan mata, seluruh gerombolan Olengpati berkelebat ce

melepaskan ancamannya. Dia berjalan memutari Olengpati dari sisi

lkan tempat ini!" perintah Tunggulsaka.

rajaan Karangtirta. Mereka bergegas meningg

areal, tinggal Tunggulsaka dan Oleng

yasa!" bujuk Tunggulsaka dengan nada penuh wibawa. "Sehebat apa pun kalian, kami sebagai abdi Kerajaan Kar

ingin mendapatkankekuasaan semata," Olengpati member

san

idak becus men

endapatmu bahwa Paduka Raja Tiyasa tidak mam

a. Aku tidak bisa mengu

apkan semua alasan, coba s

raja, banyak rakyat Kerajaan Karangtirta yang menderita. B

tu berdasarkan kenyataan ataukah

lit untuk menjawab pe

rtama kali adalah rakyat Karangtirta. Aku yang akan memimpin pemberon

ana? Apa kalian pernah tinggal di Karangtirta dalam waktu lama? Aku tahu kok, kalian hanya haus harta dan kekuasaan. Bukan ingin membela rakyat. Gaya kalian sok

kata pun, Olengpati me

era menuju istana K

ang masih tersisa menghadap ke istana. Namun saat itu Raja Tiyasa belum pulang dari

ggawanya. Tampak dalam pertemuan itu antara lain: Pangeran Banaswarih ~ putra mahkota keraj

ana hasil penyelidikanmu ke p

" kata Tunggulsaka, "hamba

eritakan apa yang tel

berkata kepada Tunggulsaka. Senapati Karangtirta muda usia yang sangat setia pada

in mengemukakan pendapat

n, Gang

rampok itu semata-mata karena kesalahan Senapa

nya bag

imana kekuatan lawan. Sebenarnya hamba sudah melarang sang senapati. Tetapi dia nekat, tidak menggunakan perhitungan matang. Dia belum tahu persis bagaimana kekuatan lawan. Seberapa besar kekuata

dibatasi sopan-santun, pasti sudah dia tantang patih Kerajaan Karangtirta. Patih yang dia curigai

da. "Hanya Paduka Raja yang berhak memberi maaf atau tidak kepada hamba. Hanya Paduka Raja yang berhak m

anaswarih. "Sekarang semua tergantung p

Menimbang-nimbang secara matang s

img

Konten

Bab 1 Soka Pratanda Bab 2 Jebakan Maut Gerombolan Olengpati Bab 3 Pengkhianat di Dekat Istana Bab 4 Gagal Menumpas Pengacau Bab 5 Senapati Tunggulsaka Meninggalkan Pertemuan di Istana Bab 6 Senapati Tunggulsaka Harus Ditumpas
Bab 7 Pertarungan Menggunakan Senjata Sakti
Bab 8 Pendekar Berpakaian Serba Kuning
Bab 9 Malam Mencekam di Kota Kerajaan Karangtirta
Bab 10 Pertemuan Sejoli di Kota Kerajaan Karangtirta
Bab 11 Menghindari Serangan Prajurit Karangtirta
Bab 12 Siap Bangkit Melawan Pemberontak
Bab 13 Ancaman Maut dari Para Pengacau di Karangtirta
Bab 14 Menggali Uang Emas
Bab 15 Bertempur Melawan Gerombolan Jegonglopo
Bab 16 Terlempar ke Dasar Jurang
Bab 17 Pengakuan Dalang Kekacauan
Bab 18 Siap Menghadapi Pemberontak
Bab 19 Penyerbuan Istana Karangtirta
Bab 20 Pertempuran Semakin Ganas
Bab 21 Gugur Membela Karangtirta
Bab 22 Mundur Sebelum Lebur
Bab 23 Bahaya Mengancam Raja Tiyasa
Bab 24 Serangan Balik yang Mengejutkan
Bab 25 Memburu Gerombolan Pemberontak
Bab 26 Pertempuran di Tengah Belantara
Bab 27 Bertempur untuk Memusnahkan Lawan
Bab 28 Melawan Tujuh Ganggayuda
Bab 29 Tidak Mudah Mengalahkan Pemberontak
Bab 30 Mencari Kelemahan Lawan
Bab 31 Ditekuk Senyum Nilawangi yang Menawan
Bab 32 Serangan dari Kapal Hitam
Bab 33 Berhadapan dengan Bajak Laut
Bab 34 Pertarungan Melawan Bajak Laut
Bab 35 Kekasih Pimpinan Bajak Laut
Bab 36 Menuju Perguruan Tepaswaja
Bab 37 Sergapan Empat Pendekar
Bab 38 Bertemu Lakseta
Bab 39 Kedatangan Kowara di Pelabuhan Atri
Bab 40 Percobaan Pembunuhan di Penginapan Latri
Bab 41 Tantangan dari Pimpinan Bajak Laut
Bab 42 Mengejar Para Penculik
Bab 43 Merusak Kapal Penculik
Bab 44 Memperebutkan Tawanan
Bab 45 Sepasang Naga dari Utara
Bab 46 Siap Menyerbu ke Sarang Bajak Laut
Bab 47 Bertemu Pembunuh Sang Adik
Bab 48 Bertarung Melawan Pimpinan Bajak Laut
Bab 49 Melarikan Bekas Kekasih
Bab 50 Bertarung Melawan Ponggewiso
Bab 51 Bertarung Mati-matian
Bab 52 Sembunyi di Bawah Tanah
Bab 53 Masa Lalu Lasih Manari
Bab 54 Memancing Pemimpin Bajak Laut
Bab 55 Keluar dari Persembunyian
Bab 56 Menyelamatkan Layung dari Penculik
Bab 57 Ingin Mengejar Kowara
Bab 58 Lakseta Sigap Siaga
Bab 59 Pertarungan Berimbang
Bab 60 Pertarungan Semakin Sengit
Bab 61 Kejar-kejaran di Tengah Lautan
Bab 62 Kematian yang Tak Disangka-sangka
Bab 63 Menumpas Bajak Laut
Bab 64 Mengharap Balasan Cinta Wandagni
Bab 65 Mencari Nilawangi
Bab 66 Dua Tamu Tak Beradab
Bab 67 Tamu yang Berwibawa
Bab 68 Sumpah Pengawal Setia
Bab 69 Mengawasi Wadungsarpa
Bab 70 Kehebatan Keris Kuwungtunjem
Bab 71 Mematahkan Serangan Wadungsarpa
Bab 72 Rayuan Janurwasis
Bab 73 Raden Tumon Mabuk Cinta
Bab 74 Tendangan Mematikan
Bab 75 Adik Seperguruan
Bab 76 Menghadapi Ancaman Bawera
Bab 77 Dihadang Pendekar Misterius
Bab 78 Melacak Pembunuh Tumon
Bab 79 Serangan dari Pendekar Wanita
Bab 80 Membelokkan Ujung Pedang
Bab 81 Mengungkap Masa Lalu
Bab 82 Pengepungan Penginapan Melati Jingga
Bab 83 Bawara Mencari Wandagni
Bab 84 Pertempuran di Penginapan Melati Jingga
Bab 85 Pertempuran Semakin Sengit
Bab 86 Tumpas Tak Tersisa
Bab 87 Kelayun Beraksi Sendirian
Bab 88 Menumpas Satu-persatu
Bab 89 Kemunculan Ajian Langka
Bab 90 Siap Menghadapi Gerombolan Sumbung
Bab 91 Aksi Gerombolan Sumbung
Bab 92 Menebas Gerombolan Sumbung
Bab 93 Pertarungan yang Seru
Bab 94 Keselamatan Ayumanis Terancam
Bab 95 Menuntaskan Kewajiban
Bab 96 Menunggu Kedatangan Sanggariwut
Bab 97 Kedatangan Prajurit Perkasa di Jenggalu
Bab 98 Melawan Prajurit Pulungpitu
Bab 99 Melawan Senapati Pulungpitu
Bab 100 Meninggalkan Pertarungan
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY