biasanya. Sebelumnya ibu satu anak ini tidak pernah absen membacakan buku dongeng untuk Melani sebagai penghantar tidur anak kesayangann

pertama mereka, justru makin tidak bertanggung jawab. Tsani seakan kehilangan penopang dalam hidupnya. Setelah kehilangan kedua orang t

hitungan yang sama pula kunjungan Bimo ke rumah Tsani. Setiap hari Bimo menyambangi rumah Tsani untuk mengambil susu

Tsani karena Mamah sangat berharap sekali Tsani mau kembali lagi dengan Bimo. Bagaimana pun, bayi it

, InsyaAllah Tsani sanggup,

Mamah akan me

p harinya Mas Bimo harus sanggup mengambil ASI perahanku. Akan tetapi, Tsani h

tu. Tidak banyak wanita seperti Tsani, yang masih rela berkorban meski hatinya telah tersakiti. Ia begitu pemaaf. Sifa

. Kamu sudah mau me

erarti aku dengan mudah juga

fitasnya agar tidak terlalu lama Bimo berada di rumahnya. Namun, ditengah aktifitasnya, Tsani dikagetkan denga

s? Lepas!" pinta T

lepaskanmu, Tsan.

ah Bimo kerahkan untuk memeluk Tsani. Pelukan yang begitu Tsani harapkan sedari dulu dari lelaki be

u. Cukup kebodohanku di waktu dulu yang berharap kau

hagia. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Sudah satu tahun Tsani mencoba mengubur rasa cintanya terhadap Bimo. Walapun begitu sulit T

um kamu berkata, bahwa kamu bersedia ruju

erontakan Tsani. Dalam otaknya, Bimo harus bisa membu

i, Mas. Ini bukan keputusan untuk hal yang sepele. Aku tidak mau

kita sudah saling bertemu. Apa kamu tidak melihat keseriusanku kepadamu? K

a Melani menantikan sentuhan kasih sayang dari ayahnya. Se

ng mata saling menatap. Tsani menemukan titik yang berbeda dari netra seorang Bimo. Sosok kasar dengan tatapan

r-benar berubah?" Tsani

sikapnya yang sekarang. Memang selamat 5 hari, Tsani sudah mulai menemukan perbedaan Bimo yang dulu dan Bimo

kamu pikir

embuyarkan fokus

apa-apa

h Tsani. Bergegas Tsani mengambil co

gasku hari ini

ali dan aku berharap kau pertimbangkan soal

melanjutkan rutinitasnya membuat basre

Meyani

yang hendak pulang ke rumah kakeknya. Ru

i pun bisa merasakan hal itu. Melani selalu menangis jika Tsani melarangnya untuk tidak ikut bersama Bimo. Melani terlihat sangat