ta dengan tatapan menerawang ke
g di sana meregang nyawa. Tapi memang itulah keinginan cinta saat ini. Mengakhiri segala penderitaan dalam hidupnya. Membebaskan kakek dan neneknya dari segala masalah yang selama ini
anita di sampingnya. "Sangat sempurna karena aku selalu mensyukuri s
r dirinya yang selama ini selalu meratapi nasib. Cinta bahkan merasa jika kehadiran
mengirimkan bidadari cantik kepadaku." Kembali Nathan melo
zel itu seolah menarik Cinta ke dalam suatu pusaran rasa asing. Lebih te
erbincang-bincang dengannya sekarang
era humor pria di sampingnya lumayan mampu menghibur h
yang telah kamu kencani," imbuh Cinta
nita," jujur Nathan tanpa melepaskan
sebuah magnet yang begitu kuat menarik seluruh perhatiannya dari seluruh keindahan dunia. Tentu bukan hanya sekadar keelokan parasnya saja karena semua wanita yang pernah dikencaninya pun memiliki kecantikan khas mereka masing-masing. Bukan pula karena tubuhnya yang seksi saja yang membuat
Cinta membalas tatapan mata laki-laki penuh pesona di sampingnya. Jangan sampai di
merasa semakin ingin lebi
bih baik daripada menjadi laki-laki munafik yang selalu bersika
bungan dengan wanita dalam kurun waktu yang cukup lama. Nathan tidak ingin diperbudak oleh cinta hingga membuatnya lupa daratan dan menghalalkan segala cara demi bisa bersama dengan wanita t
dikenakannya berdering. Gegas Nathan memeriksa siapa yang meneleponnya. Meliha
karang," pamit Nathan ber
yuman. Senyuman tulus yang berhasil membuat
tanpa sedikitpun mengalihkan perhatiannya.
t!" Sahut Cinta
anti akan seseorang yang mengantarkan pakaian ganti untuk kamu. Sampai bertemu
edua tangan Cinta terbentang, lalu secara perlahan menyapu sisi kosong di sampingnya. Begitu halus dengan aroma wangi yang lembut memenuhi indera penciumannya. Mata Cinta memejam, menikmati segala fasilitas mewah yang untuk pertama
tik bak boneka barbie itu lalu terbuka. Tertuju pada kain putih yang terbentang di atasnya. Ranjang dengan kelambu putih menjuntai yang p
sebagai suaminya. Seharusnya hari ini adalah hari paling indah untuk mereka berdua. Menghabiskan malam pertama di kamar hotel romantis yang telah mereka sewa sebulan sebelum acara resepsi pernikahan m
lagi. Jika perlu Cinta ingin membenturkan kepalanya dengan keras agar mengalami amnesia karena dengan begitu dirinya tak pe
harus berada di sini?" Monolog Cinta ketika tersadar jika dirinya justru ber
e sini memang hanya untuk melupakan sem
enang-senang hari ini. Dan besok pagi aku akan pergi dari sini. Bukankah ini
*
ak membuat masalah," per
ermin di hadapannya. Bukannya menjawab Nathan kembali melanjutkan kegiatannya dengan santai sehingga membuat A
ita beliau pasti akan menambah hukuman yang lebih ber
diri. Mereka tumbuh dewasa bersama. Ayah Aris adalah tangan kanan Arfan, papi Nathan. D
akal tahu," sahut Nathan seraya ber
is Nathan. Bagai menenggak racun mematikan jika dirinya sampai lapor. Kare
n yang kini berdiri di samping Aris. "Jadi, kamu jangan ikut camp