ah milik keluarga Bara dan Dina. Sebagai seorang pembantu usia 35 tahun yang baru saja kehilangan suami, pekerjaan ini menjadi penyelamat baginya. De
adamu, ini Bara, suamiku," uja
berikan salam sopan. "Senang be
enganmu, Tati. Selamat datang di rumah kami.
a dengan sorot mata tajam. Entah kenapa, Tati merasa ada sesuatu ya
an makanan, dan melakukan semua tugas rumah tangga dengan cermat. Setiap kali ia melihat Bara, hatinya b
menyelinap masuk ke dapur tempat Tati sedang memasak. Mereka b
tolong padamu," ujarn
t Bara begitu dekat. "Apa yan
ku Bara, Tati. Tak perlu formali
inya berbunga-bunga. "Baik,
kamu bisa membantuku memilih kain untuk sofa di ru
ng sesuai. Percakapan ringan pun mengalir, dan Tati semakin merasa nyaman di dekat Bara. Mereka terta
Meskipun ia memiliki istri dan dua anak, tapi kehadiran Tati membuatnya merasa hidupnya semakin
*
sehelai handuk yang melingkari tubuhnya. Dalam hati, ia merasa gugup namun juga percaya diri. Ia
kan dengan gerakan gemulai dari tubuh montoknya. Sehelai handuk yang menutupi tubuhnya seakan menjadi pemanda
sambil matanya melotot menatap tubuh montok sang pembantu belum lagi aroma wangi
Pak Bara. Saya akan segera
kirannya dari daya tarik tubuh molek Tati. Namun, tak bisa
h intrik sehingga membuat Bara semakin terangsang. Mula-mula hanya dengan handuk, namun kemudian Tati bahkan berani berjalan
di rumah. Keadaan itu semakin memperbesar tekanan dalam diri Bara. Ia tak tahan lagi.
Bara pelan d
n menoleh. "Pak
a dan mengecup bibir Tati dengan penuh gairah. Tati merespon dengan cumbuan yang sama bernafsu. Mereka terlibat
Bara di antara
ta yang dipenuhi oleh hasrat
gundang Bara untuk melanjutkan permainan gelap mereka. Bara pun digandeng oleh Tati menuju ka
rus melanjutkan pertemuan terlarang mereka. Setiap sentuhan dan
erlahan melepas pakaian mereka satu sama
jakunnya bergerak turun naek menatap tubuh telanjang sang pembantu. Sementara Tati terperanga
tati sambil menutup mulutnya namun tak bisa lepas pandan
an dengan nafsu membara dan suara kecupan bibir m
dangkan kedua tangan mereka saling meraba tubuh telanjang lawan bercinta me
aih batang kontol ngaceng Bara dengan meremas dan mengelus-elusnya sehin
nya terus saling mendesah dan melenguh. Tak berapa lama kemudi
Bara langsung kembali melumat bibir Tati dan sang pembantu meresponnya dengan gairah yang
.eahh...!" suara desahan dari bibir Tati membua
kini turun ke leher be
pp..Cuppp..
i terus mendesah sambil terus memeluk pundak dan l
n bergeser ke bawah menuju ar
dah dan mulut Bara semakin liar mencium area dua bukit k
..ahhhhh!" Tati semakin belingsatan merasakan