berdering, dan sebuah ide muncul dalam benaknya. Bara mencari nomor kenalannya, Marno, seorang pria yang pernah mem
utuh bantuanmu dalam satu hal
isi telepon menjawab,
njadi pemain kunci dalam skenario yang ia rancang. Marn
an penuh keyakinan. Tati sudah diingatkan sebelumnya agar member
g sekarang bekerja di pabrik di kot
am. "Hm, jadi inilah pacarmu yang akan
Iya, Bu Dina. Saya bertekad untuk men
ang pada Tati dan Marno. "Baiklah, saya berharap ka
melihat Dina mulai meyakini cerita yang mereka rancang. Namun,
niat baiknya. Tati pun memberikan penjelasan yang konsisten, seolah-olah cerita yang
n hubungan terlarang mereka. Mereka bertemu di kamar kontrakan dengan hati-
a datang ke kamar kontrakan Tati. Mereka duduk di sofa dengan pandangan penuh
ercaya dengan kisah Tati, kita tak boleh lengah," ucap T
a tahu, Tati. Kita harus men
an. Meski rencana dengan Marno berhasil mengurangi kecurigaan Dina, Bara d
*
kembang pesat, dan Dina harus memastikan semuanya berjalan dengan lancar. Suatu hari, di salah satu ca
kaian yang selalu rapi. Meskipun hidupnya telah berubah setelah bercerai, kegagahan dan keperca
Johan menghampiri Dina dengan senyuman
embang, jadi saya harus memastikan semuanya terj
n memesan kue seperti biasa, Bu. Untuk para karyawan d
tu, Johan. Segera say
ina, saya ingin mengatakan sesuatu. Saya sangat mengagumi Anda, baik sebagai pemilik bisnis maupun se
dak tahu bagaimana harus merespons. "Johan, saya sangat menghargai apres
a. Saya hanya ingin Anda tahu perasaan
belian kue-kue untuk karyawannya, namun sekarang dengan sedikit rasa sungkan. Dina pun merasa aneh setiap k
Johan kembali muncul. "Bu Dina, saya sudah memesan kue untuk min
han. Semoga kue-kue ini di
Dina, bolehkah saya mengajak Anda makan malam sebag
anan dengan kesetiaan pada suami dan anaknya. Akhirnya, dia menjawab dengan tegas, "Johan, saya
rlihat di matanya, ia berkata, "Saya mengerti, Bu Dina. Maaf jika saya membuat And
. Semoga bisnis Anda semakin sukses. Kami aka
mal. Namun, dalam keheningan malam, Dina terkadang merenungkan tatapan hangat Johan ya
*
n mau diajak makan malam di rumah Johan yang mewah. Saat itulah Dina sempat bercerita tentang kecurigaan perilaku suaminya dengan sang pemba
di ruangan yang elegan, dan aroma makanan lezat mengisi udara. Dina merasa terpesona oleh keramahan dan ketu
ya tak pernah membayangkan makan malam
a membuatmu bahagia, Bu Dina. Say
ingin saya ceritakan. Saya merasa agak kesepian akhir-akhir ini, terutama karen
kunci untuk mengatasi kesepian. Mungkin Anda bisa mencoba berbicara terbuka dengan suami And
s mencoba berbicara dengan Bara dan juga denga
, Arya dan Bella. Mereka duduk bersama di ruang keluarga, dan Dina mencoba mencari
Apakah kalian pernah melihat sesuatu yang aneh atau m
idak, Mama. Saya ti
ta, "Eh, Mama, beberapa waktu yang lalu, saya pernah meli
mendengar pengakuan dari Bella. Hatinya berdegup kencang, dan amarah memuncak d
aafin aku, Mama. Aku ngg
asa sesak di dada sekaligus menahan perihnya hati. "Baiklah, Bell
tumpah memanggil Bara dan Tati untuk berbicara di ruang keluarga. Suasana