Jack. Padahal, dirinya sudah tidak sadar d
r rasa sakit hatinya hilang. Sebab, wanita yang dicintai menikah
n Bar tersebut. Namun, Jack sama sekali tidak mau dengar
a lain!" racau Jack sambil berjalan de
tuk pasangan bermadu kasih yang ada di Bar itu. Pada saat itu ju
Sandrina sambil menahan tub
ongnya. Pria itu langsung bangun dan memegang tangan Sa
ni untuk menemaniku, 'kan?" tan
adalah Sandrina, seorang gadis cantik yang mengantarkan sang sahab
da sebutkan tadi," jelas Sandrina sambil
! Kau malah menikah dengan Alex, pamanku!" ban
annya dengan kuat dan ia langsung berusaha agar terlepas dari pria yan
ing mengenal, dan saya bukan Naomi," jelas Sandr
i aku tidak akan mele
berontak. Namun, Jack langsung menggendong tu
ini menyalakan musik yang sangat keras sehi
andrina saat Jack membawa
ar ke tempat tidur. Setelah itu mengunci pi
ma seorang pria yang tidak dikenali di dalam kamar berdua. Bah
menyakiti Anda!" ancam Sandrina sa
a Naomi memakai baju yang seksi sangat menggoda imannya. Bahka
ambil berjalan mendekati Sandrina, tanpa memperdulik
iak Sandrina sambil terus
a jatuh. Membuat Jack langsung mendek
t aku ke ranjang dan Jack Arganta akan menunjukkan keperkasaannya, agar kau tidak menikah
a Sandrina!" teriak Sandrina dengan histeri
sahut Jack. Sebab, yang didengar Naomi
Sandrina sambil memukuli Jack
impa tubuh gadis itu, sehingga ia sudah tidak bisa membe
selama 25 tahun akan lenyap d
n saya!" ratap
pakaian yang dikenakan gadis cantik itu, sehingga ia tidak menggunakan
it hingga dia gagal berkali-kali. Namun, ia tidak menyerah, dan kali ini men
tama kalinya. Gadis cantik itu semakin menangis tersedu-sed
menghiraukan teriakan Sandrina sampai kini ia sampai pelepa
Sandrina, yang sejak tadi bergetar hebat. Bahkan, gadis itu
ah tidak virgin lagi,
bercak darah kesucian yang direnggut paksa. Rasanya sak
endak turun dari ranjang. Sebab, bagian se
udian, dia berjalan dengan sekuat tenaga masuk ke dalam kamar mand
bajunya yang sudah robek-robek akibat Jack tadi. "Y
milik Jack dan mengenakannya seperti memakai
gumam Sandrina sambil bergegas pergi dari kamar
aban pria yang sudah merenggut kesuciannya. Padahal, ia m
ihat seperti konglomerat dari penampilannya. Karena itu dia tidak me
an pag
ari biasanya. Sebab, akan kedatangan CEO baru yang tidak lain
kita sudah sampai!" perintah A
kan menyambut CEO baru mereka. Pada saat itu juga seorang
purna, saat melihat CEO baru mereka. "Selama
gan senyuman sambil berja
au
e