/0/16291/coverbig.jpg?v=20240116142504)
Sandrina terjebak malam panas bersama pria yang tidak dikenali disebuah Bar. Karena pria itu mabuk. Tidak disangka, ternyata pria itu adalah CEO baru di perusahaan tempat Sandrina bekerja. Akibat satu malam kelam itu Sandrina mengandung benih sang CEO. Lantas, bagaimana dengan nasib Sandrina kedepannya?
"Berikan aku segelas wine lagi!" perintah Jack. Padahal, dirinya sudah tidak sadar dan mabuk. Sebab, terlalu banyak minum wine.
Namun, dirinya tidak berhenti. Karena, ingin menenangkan diri agar rasa sakit hatinya hilang. Sebab, wanita yang dicintai menikah dengan pria lain. Padahal, mereka sudah sepuluh tahun berpacaran.
"Tuan, Anda sudah mabuk, jangan minum lagi!" cegah pelayan Bar tersebut. Namun, Jack sama sekali tidak mau dengar dan semakin meminum wine sampai dia kehilangan kesadaran.
"Naomi, kenapa kamu menikah dengan pria lain!" racau Jack sambil berjalan dengan sempoyongan hendak keluar dari Bar.
Namun, bukannya keluar dia malah berjalan menuju kamar khusus untuk pasangan bermadu kasih yang ada di Bar itu. Pada saat itu juga dia menabrak seorang wanita cantik yang berjalan di hadapannya.
"Tuan, Anda kenapa?" tanya Sandrina sambil menahan tubuh Jack yang lumayan berat.
"Ah," gumam Jack sambil menatap wajah wanita yang menolongnya. Pria itu langsung bangun dan memegang tangan Sandrina dengan lembut, membuat gadis cantik itu ketakutan.
"Naomi sayangku, kamu ada di sini untuk menemaniku, 'kan?" tanya Jack dengan senyuman manisnya.
Sebab, dia melihat Naomi ada di hadapannya saat ini. Padahal, itu adalah Sandrina, seorang gadis cantik yang mengantarkan sang sahabat ke Bar ini. Sebab, ingin mengerjakan tugas sebagai pelayan Bar.
"Saya Sandrina, Tuan! Bukan Naomi yang Anda sebutkan tadi," jelas Sandrina sambil melepaskan tangannya, dari genggaman Jack.
"Bohong! Kau sudah berbohong padaku selama ini! Kau malah menikah dengan Alex, pamanku!" bantah Jack, sambil menguatkan genggaman tangannya.
Spontan, membuat Sandrina semakin ketakutan. Sebab, Jack memegang tangannya dengan kuat dan ia langsung berusaha agar terlepas dari pria yang tengah mabuk ini. Namun, tidak bisa. Karena, tenaga Jack sangat kuat.
"Tuan, lepaskan saya! Kita sama sekali tidak saling mengenal, dan saya bukan Naomi," jelas Sandrina sambil terus mencoba untuk melepaskan dirinya.
"Cukup Naomi! Kali ini aku tidak akan melepaskanmu!" sentak Jack.
Membuat Sandrina sangat takut dan semakin memberontak. Namun, Jack langsung menggendong tubuh. "Lepaskan saya! Tolong!" teriak Sandrina.
Namun, teriakan itu akan percuma. Sebab, Bar ini menyalakan musik yang sangat keras sehingga tidak akan mendengar teriakan Sandrina.
"Lepaskan saya!" teriak Sandrina saat Jack membawanya masuk ke dalam kamar.
Kemudian, menghempaskan tubuhnya dengan kasar ke tempat tidur. Setelah itu mengunci pintu, membuat tubuh Sandrina bergetar hebat.
Bagaimana tidak bergetar hebat. Karena, sekarang dirinya bersama seorang pria yang tidak dikenali di dalam kamar berdua. Bahkan, keadaan mabuk. Hal yang tidak diinginkan bisa saja terjadi.
"Jangan mendekat! Atau, saya akan menyakiti Anda!" ancam Sandrina sambil beranjak bangun dari ranjang.
Bukannya takut, Jack malah tertawa. Sebab, yang tengah lihatnya Naomi memakai baju yang seksi sangat menggoda imannya. Bahkan, wanita itu memintanya untuk segera memeluk tubuh indah itu.
"Baik sayang aku akan datang memelukmu," ucap Jack sambil berjalan mendekati Sandrina, tanpa memperdulikan gadis itu terus-menerus berteriak meminta bantuan.
"Jangan dekati saya!" teriak Sandrina sambil terus berlari dari kejaran Jack.
Namun, naas kakinya tersandung dan dia jatuh. Membuat Jack langsung mendekatinya, pria itu berhasil menangkapnya.
"Sayang, sudah aku katakan kau tunggu aku, jangan berlari seperti tadi! Sekarang, ayo ikut aku ke ranjang dan Jack Arganta akan menunjukkan keperkasaannya, agar kau tidak menikah dengan pria jelek sialan itu!" serkas Jack, sambil mengelus wajah Sandrina dengan halus.
"Tidak! Tuan, saya bukan Naomi. Tetapi, saya Sandrina!" teriak Sandrina dengan histeris. Sebab, Jack mengatakan ingin menidurinya.
"Ayolah sayang, aku akan menggendongmu," sahut Jack. Sebab, yang didengar Naomi ingin langsung merasakan keperkasaannya.
"Tidak, lepaskan saya!" teriak Sandrina sambil memukuli Jack, agar pria itu menurunkannya.
Jack menurunkan tubuh Sandrina di ranjang. Kemudian, menimpa tubuh gadis itu, sehingga ia sudah tidak bisa memberontak lagi. Hanya tangisan yang bisa dilakukan sekarang.
Sebab, kesucian yang dijaga selama 25 tahun akan lenyap di tangan pria yang bukan suami.
"Tuan, lepaskan saya!" ratap Sandrina lirih.
Jack, tidak menghiraukan teriakan Sandrina dan langsung melepaskan semua pakaian yang dikenakan gadis cantik itu, sehingga ia tidak menggunakan sehelai benang pun. Bahkan, membuat sebelah anting yang dikenakan jatuh.
Kemudian, Jack mulai menyatukan Keris pusaka miliknya ke dalam gua yang sempit hingga dia gagal berkali-kali. Namun, ia tidak menyerah, dan kali ini menghentakkan dengan sangat kuat. "Aaahhh!" teriak Sandrina dengan nada bergetar.
Sebab, rasa sakit yang luar biasa disarankan untuk yang pertama kalinya. Gadis cantik itu semakin menangis tersedu-sedu. Karena, sekarang dia sudah kehilangan mahkota berharganya.
Sedangkan Jack semakin semakin menikmati permainannya, tanpa menghiraukan teriakan Sandrina sampai kini ia sampai pelepasan dan mengamankan benih-benihnya ke dalam rahim gadis itu.
Merasa sangat lelah Jack menidurkan tubuhnya di samping tubuh Sandrina, yang sejak tadi bergetar hebat. Bahkan, gadis itu demam sekarang. Karena, rasa sakit yang luar biasa dirasakan.
"Se-sekarang, aku sudah tidak virgin lagi," ratap Sandrina lirih.
Gadis cantik itu menyelimuti tubuh polosnya, dan melihat bercak darah kesucian yang direnggut paksa. Rasanya sakit sekali. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.
"Aw! Sakit," lirih Sandrina saat dirinya hendak turun dari ranjang. Sebab, bagian sensitifnya terluka akibat berbuat Jack tadi.
Namun, Sandrina tidak peduli dengan rasa sakit yang dirasakan. Kemudian, dia berjalan dengan sekuat tenaga masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri, dengan derai air mata yang tidak berhenti.
Setelah selesai mandi, Sandrina keluar dan memunguti bajunya yang sudah robek-robek akibat Jack tadi. "Ya, mau pakai baju apa saya?" gumam Sandrina bingung.
Kemudian, dia melihat kemeja berwarna putih milik Jack dan mengenakannya seperti memakai dress. Sebab, kemeja pria itu sangat besar.
"Aku harus pergi dari sini sebelum dia bangun," gumam Sandrina sambil bergegas pergi dari kamar itu, meninggalkan Jack yang belum sadarkan diri.
Gadis itu sama sekali tidak ingin meminta pertanggung jawaban pria yang sudah merenggut kesuciannya. Padahal, ia menjadi korban dan berharap Scandal ini tidak ada yang tahu.
Sebab, ia sangat membenci orang kaya, dan melihat pria itu yang terlihat seperti konglomerat dari penampilannya. Karena itu dia tidak meminta pertanggung jawaban, yang terpenting Scandal ini tertutup rapat.
Keesokan paginya ...
Kini Sandrina sudah berada di kantor tempatnya bekerja lebih dari biasanya. Sebab, akan kedatangan CEO baru yang tidak lain adalah anak Arganta Buwana, orang terkaya nomor satu di kotanya.
"Semuanya berkumpul, CEO baru kita sudah sampai!" perintah Asisten perusahaan Arganta Group.
Sandrina cepat-cepat berbaris dengan karyawan yang lain, akan menyambut CEO baru mereka. Pada saat itu juga seorang pria bertubuh kekar, berkulit putih, tinggi masuk ke dalam.
Membuat Sandrina membulatkan mata dengan sempurna, saat melihat CEO baru mereka. "Selamat pagi CEO!" sapa semua karya dengan serempak.
"Pagi juga," jawabnya dengan senyuman sambil berjalan dan mendekati Sandrina.
"Kau!"
Deg!
Karena permintaan istrinya yang sedang sakit keras Abraham Wijaya, terpaksa meminta pembantunya menjadi istri kedua. "Tolong menikahlah dengan saya, Jihan agar Mikhaela bisa tenang di saat-saat terakhirnya. Apa pun yang kau minta akan kupenuhi. Setelah dia pergi, kau bebas melakukan apa saja!" ratap Abraham. Awalnya Jihan menolak. Namun, dia ingin balas Budi pada sang majikan dan menikah dengan kesepakatan yang mereka buat. Namun, Abraham mulai berubah setelah istri keduanya hamil. Membuat api cemburu pada istri pertama, sehingga Mikhaela meminta Jihan pergi dari kehidupan mereka selamanya. Lantas, akankah Jihan pergi dengan keadaan hamil? Atau tetap bertahan. Karena, susah mencintai sang suami?
Hatinya yang tulus, retak seribu bagaikan cermin usang tidak terpakai. Ketika perempuan muda itu mendengar dari bibir kekasih jiwanya. Meminta izin untuk menghalalkan sahabatnya sendiri menjadi madu di dalam biduk cintanya. Aisyah membulatkan tekad di atas sajadah sepertiga malam. Tidak akan mundur. Bahkan, mengizinkan imamnya untuk menikah lagi. Meski dia harus menelan pil pahit sepanjang waktu akan tingkah lelaki yang memberikan permata hati. Selama biduk perahu cintanya berlayar di samudera kehidupan. Sang imam tidak pernah menyayanginya, mencintainya. Bahkan, meneguk nikmatnya gula jiwa pun enggan diberikannya. Hanya diksi sembilu yang hampir sepanjang waktu diuntai untuk perempuan muda itu. Sampai kapan perempuan berparas keibuan itu akan bertahan? Mampukah Aisyah menggenggam keutuhan cintanya? Ataukah harus rela di madu bersama sang sahabat baiknya?
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821