Hatinya yang tulus, retak seribu bagaikan cermin usang tidak terpakai. Ketika perempuan muda itu mendengar dari bibir kekasih jiwanya. Meminta izin untuk menghalalkan sahabatnya sendiri menjadi madu di dalam biduk cintanya. Aisyah membulatkan tekad di atas sajadah sepertiga malam. Tidak akan mundur. Bahkan, mengizinkan imamnya untuk menikah lagi. Meski dia harus menelan pil pahit sepanjang waktu akan tingkah lelaki yang memberikan permata hati. Selama biduk perahu cintanya berlayar di samudera kehidupan. Sang imam tidak pernah menyayanginya, mencintainya. Bahkan, meneguk nikmatnya gula jiwa pun enggan diberikannya. Hanya diksi sembilu yang hampir sepanjang waktu diuntai untuk perempuan muda itu. Sampai kapan perempuan berparas keibuan itu akan bertahan? Mampukah Aisyah menggenggam keutuhan cintanya? Ataukah harus rela di madu bersama sang sahabat baiknya?
Seorang wanita cantik berhijab syar'i bernama Khadijah Aisyah, atau yang sering disapa Aisyah tengah menyiram tanaman di halaman rumahnya. Terlihat dia sangat bahagia melihat semua tanamanya tubuh subur. Tiba-tiba saja Aisyah dikejutkan oleh kedatangan sang sahabat baik.
"Assalamualaikum Aisyah!" Difa mengucapakan salam dengan lembut, sembari tersenyum manisnya dan menghampiri wanita muda itu.
"Waalaikumsalam," jawab Aisyah dengan nada lembut, dan senyuman berbinar-binar dari wajahnya.
Difa menghampiri Aisyah. Kemudian, diam seribu bahasa. Sebab, ia sedikit ragu mengungkapkan sesuatu yang akan sangat menyakiti ibu beranak satu tersebut.
Aisyah merasa tidak enak hati. Karena, tidak seperti biasanya Difa gugup di hadapannya. Namun, ia masih berpikir positif bahwa tidak akan terjadi apa-apa.
"Aisyah, bisa kita berbicara di dalam? Apakah di dalam ada suamimu?" tanya Difa dengan ragu-ragu. Sebab, takut Aisyah marah.
Namun, Aisyah tersenyum sambil menganggukan kepala tetap berpikir positif kalau semua baik-baik saja. Kemudian, mereka bergegas masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu. Pada saat itu juga suaminya Aisyah datang dan duduk bersama mereka.
Tiba-tiba saja jantung Aisyah berdetak dengan kencang, saat melihat tatapan suaminya untuk sang sahabat. Wanita itu berpikir apa yang sebenarnya terjadi?
"Aisyah maafkan aku," ucap Putra dengan tutur kata yang lembut.
Sontak saja membuat Aisyah langsung menatap wajah Putra. Kemudian, dia melirik sekilas ke arah Difa. Hatinya benar-benar kacau, pikirannya terbang melayang karena mendengar kata maaf dari sang suami.
"Ma-maaf untuk apa, Mas?" tanya Aisyah gugup.
Sebab, dia tidak sanggup jika yang ada di dalam pikirannya terjadi. Aisyah benar-benar gelisah ingin segera mendapatkan jawaban dari sang suami.
Putra berpindah posisi mendekati Difa, membuat Aisyah susah bernapas, seperti kehilangan oksigen dan menerka-nerka mereka memiliki hubungan spesial. Bulir-bulir bening mulai menghiasi kelopak matanya yang indah.
"Kami akan segera menikah," ungkap Putra sambil memegang tangan Difa dengan sangat mesra, di hadapan sang istri.
Aisyah langsung menitihkan air mata, dia tidak percaya apa yang ia dengar barusan dari mulut sang suami yang ingin menikah Difa. Wanita itu kesulitan bernapas saat ini seperti kehilangan oksigen.
Putra langsung menghampiri sang istri. Kemudian, memeluk Aisyah dengan lembut. Sedangkan wanita itu sudah terisak-isak mendengar suaminya ingin menikahi Difa sang sahabat baik. Padahal, usia pernikahan mereka baru menginjak dua tahun.
Namun, Putra sudah izin untuk menikah lagi. Apakah alasannya. Mengapa mereka tega mengkhianati dirinya seperti ini?
"Mengapa Mas?" tanya Aisyah lirih, dengan nada bergetar menahan tangisannya.
Putra terdiam. Karena, dia tidak mungkin berucap jujur. Sebab ia takut Aisyah semakin sedih mendengar kejujurannya .
"Katakan Mas!" pinta Asiyah lirih, air matanya mulai mengalir deras membasahi seluruh wajahnya yang cantik.
Putra menghela napas panjang. Karena, perkataannya ini akan sangat menyakiti hati Aisyah. Kemudian, dia melirik ke arah Difa yang sejak tadi hanya diam seribu bahasa.
"Maaf, aku ingin merasakan kesucian wanita," ungkap Putra lirih.
Seperti disambar petir di siang bolong, Aisyah tidak menyangka suaminya akan menikah karena kekurangannya itu. Padahal, Putra tahu ia kehilangan kesucian karena jebakan seseorang sebelum pernikahan mereka.
"Kamu tau Mas, aku menikah sama kamu memang tidak suci lagi. Tetapi, semua itu sudah menjadi keputusanmu. Lalu, mengapa sekarang mempermasalahkan itu?" tanya Aisyah dengan nada bergetar, dan bulir-bulir bening mulai menghiasi kelopak matanya yang indah.
Putra dan Difa masih terdiam. Karena, mereka merasa bersalah sudah mengkhianati Aisyah sejak dua tahun ini.
"Aku juga tidak ingin pria itu merenggut kesucianku Mas. Tetapi, semua sudah terjadi. Aku di dijebak!" tambah Aisyah dalam isak tangisnya.
Aisyah semakin terisak-isak, mengingat kembali kejadian malam kelam tiga tahun lalu, saat dirinya dijebak orang yang tidak ia kenali. Bahkan, tidak dapat melihat wajah pria itu.
Yang ada di dalam ingatan Aisyah, hanya dia di kamar hotel tanpa sehelai benang dan bercak darah kesucian miliknya yang sudah direnggut.
"Maafkan kami Aisyah, ini semua salahku yang sudah membuat suamimu jatuh cinta padaku," ujar Difa pelan, dengan menundukkan pandangannya.
Aisyah langsung menatap sahabat baik yang selama ini menjadi teman curhat. Namun, wanita itu malah masuk ke dalam mahligai rumah tangganya bersama sang suami.
Tidak sanggup lagi melihat suaminya bersama wanita lain, Aisyah memilih masuk ke dalam kamar untuk menenangkan diri sebentar, agar dia tidak salah mengambil keputusan.
"Mas, aku pergi dahulu. Kamu bicaralah dengan Asiyah," ujar Difa pelan, merasa bersalah atas kesedihan yang dirasakan sang sahabat.
Putra menganggukkan kepala. Kemudian, dia bergegas masuk ke dalam kamar dan melihat Aisyah menangis tersedu-sedu. Jujur hatinya sakit melihat wanita yang ia cintai menangis seperti ini.
Namun, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab, sangat yakin ingin menikahi Difa. Wanita yang masih segel belum disentuh orang.
"Aisyah, aku minta maaf," ujar Putra lirih sambil mendekati sang istri.
Aisyah langsung menatap wajah suami yang sangat ia cintai. Sebab, mereka sudah lama bersama. Namun, sang suami akan menikahi wanita lain yang menjadi sahabat baiknya.
"Aku tidak menginginkan malam kelam itu. Tetapi, semua sudah terjadi! Bahkan, kita sama-sama tidak tahu siapa pria itu," ungkap Aisyah lirih.
Putra hanya diam. Karena, dia juga sangat hancur saat mengetahui kesucian Aisyah direnggut oleh seseorang yang tidak mereka kenal.
"Sampai saat ini, aku tidak tahu siapa pria itu. Bahkan, melihat wajahnya saja tidak! Apakah ini penyebab kamu tidak mau menyentuhku?" tanya Aisyah dengan nada bergetar, menahan air mata agar tidak tumpah.
Bulir-bulir bening mengalir deras membasahi seluruh wajah cantik Aisyah, wanita itu mencoba mengatur napasnya. Sebab, tidak sanggup mendengar jawaban dari sang suami.
Putra diam. Kemudian, dia menganggukan kepala. Hal itu membuat Aisyah semakin terisak-isak. Karena, sang suami tidak pernah memberikan dia surga dunia sejak anak mereka terlahir ke dunia.
Bersambung.
Sandrina terjebak malam panas bersama pria yang tidak dikenali disebuah Bar. Karena pria itu mabuk. Tidak disangka, ternyata pria itu adalah CEO baru di perusahaan tempat Sandrina bekerja. Akibat satu malam kelam itu Sandrina mengandung benih sang CEO. Lantas, bagaimana dengan nasib Sandrina kedepannya?
Karena permintaan istrinya yang sedang sakit keras Abraham Wijaya, terpaksa meminta pembantunya menjadi istri kedua. "Tolong menikahlah dengan saya, Jihan agar Mikhaela bisa tenang di saat-saat terakhirnya. Apa pun yang kau minta akan kupenuhi. Setelah dia pergi, kau bebas melakukan apa saja!" ratap Abraham. Awalnya Jihan menolak. Namun, dia ingin balas Budi pada sang majikan dan menikah dengan kesepakatan yang mereka buat. Namun, Abraham mulai berubah setelah istri keduanya hamil. Membuat api cemburu pada istri pertama, sehingga Mikhaela meminta Jihan pergi dari kehidupan mereka selamanya. Lantas, akankah Jihan pergi dengan keadaan hamil? Atau tetap bertahan. Karena, susah mencintai sang suami?
Haris dan Lidya sedang berada di ranjang tempat mereka akan menghabiskan sisa malam ini. Tubuh mereka sudah telanjang, tak berbalut apapun. Lidya berbaring pasrah dengan kedua kaki terbuka lebar. Kepala Haris berada disana, sedang dengan rakusnya menciumi dan menjilati selangkangan Lidya, yang bibir vaginanya kini sudah sangat becek. Lidah Haris terus menyapu bibir itu, dan sesekali menyentil biji kecil yang membuat Lidya menggelinjang tak karuan. “Sayaaang, aku keluar laghiiii…” Tubuh Lidya mengejang hebat, orgasme kedua yang dia dapatkan dari mulut Haris malam ini. Tubuhnya langsung melemas, tapi bibirnya tersenyum, tanda senang dan puas dengan apa yang dilakukan Haris. Harispun tersenyum, berhasil memuaskan teman tapi mesumnya itu. “Lanjut yank?”
Kerap kali dihina dan ditekan dalam keluarga, membuat Karmila bangkit dengan caranya sendiri. Saat ini dia bukan lagi wanita lemah yang hanya bisa menuntut belas kasih dan nafkah dari sang suami. Pun penghinaan ibu mertua serta keluarga iparnya menjadikan pelecut dirinya agar bisa maju dan hidup lebih baik. Suami baik, mertua baik, biar aku saja yang jahat. Akan kubuktikan pada kalian, bahwa aku bisa menjadi wanita sukses dengan jalan yang tak disangka-sangka. Bagaimana perjuangan Karmila yang merajut harapan dan cita demi anak-anaknya dengan memanfaatkan barang-barang bekas, menyulapnya jadi kreasi yang indah dan bernilai jual tinggi. Akankah dia berhasil mencapai semua mimpinya?
Setelah tiga tahun menikah, Becky akhirnya bercerai dengan suaminya, Rory Arsenio. Pria itu tidak pernah mencintainya. Dia mencintai wanita lain dan wanita itu adalah kakak iparnya, Berline. Suatu hari, sebuah kecelakaan terjadi dan Becky dituduh bertanggung jawab atas keguguran Berline. Seluruh keluarga Arsenio menolak untuk mendengarkan penjelasannya, dan mengutuknya sebagai wanita yang kejam dan jahat hati. Rory bahkan memaksanya untuk membuat pilihan: berlutut di depan Berline untuk meminta maaf, atau menceraikannya. Yang mengejutkan semua orang, Becky memilih yang terakhir. Setelah perceraian itu, Keluarga Arsenio baru mengetahui bahwa wanita yang mereka anggap kejam dan materialistis itu sebenarnya adalah pewaris keluarga super kaya. Rory juga menyadari bahwa mantan istrinya sebenarnya menawan, cantik, dan percaya diri dan dia jatuh cinta padanya. Tapi semuanya sudah terlambat, mantan istrinya tidak mencintainya lagi .... Namun, Rory tidak menyerah dan tetap berusaha memenangkan hati Becky. Apakah Becky akan goyah dan kembali ke sisinya? Atau akankah pria lain masuk ke dalam hatinya?
18+, hampir tiap bab memiliki unsur kedewasaan, jadi tidak di peruntukan pembaca di bawah 18 tahun ke bawah. Cerita ini berlatar belakang seorang mahasiswa yang memiliki prestasi cukup lumayan. Iapun hanya seorang pria yang memiliki perekonomian yang tidak terlalu mendukung, namun bisa melanjutkan pendidikannya di salah satu kampus ternama, di karenakan ia memiliki kecerdasan hingga dia bisa mendapatkan beasiswa. Awalnya ia tak pernah menyangka kalau dirinya akan menjadi pria yang di lirik banyak wanita, berhubung parasnya tidak terlalu mendukung. Namun sepeninggalnya sahabat terbaiknya, di saat itulah dia mendapatkan semuanya.
Warning area dewasa (21+) Bijaklah memilih bacaan! ~~~ "Jika kau mau aku akan membantumu. Membiayai seluruh operasi ayahmu yang terkena kanker paru-paru. Setahuku, biaya pasien yang terkena kanker paru-paru itu tidak sedikit. Jumlahnya bahkan lebih dari lima puluh ribu dolar. Tentu, jika kau mau menerima tawaran dariku." Gwen bergeming. Mencerna semua pernyataan Nich barusan. Tetapi, belum selesai Gwen mencernanya, Nich kembali berkata, "Jadilah istriku, Gwen." "A-apa?" "Menikahlah denganku, Gwen. Aku mohon …." Gwen nampak berpikir sejenak, sambil menjilat sisa-sisa jejak bibir Nich. Beberapa saat kemudian dia mengangguk. "Aku mau menerima tawaranmu, asal kau juga mau menerima syarat dariku, Nich." Sebelah alis Nich terangkat. "Apa?" sambil mengusapkan ibu jari di bibir Gwen. "Kita menikah kontrak. Hanya sebatas itu, Nich." *** Gwen Florine terpaksa menerima tawaran mantan kekasih sekaligus pria yang telah menorehkan luka di hatinya sejak 10 tahun yang lalu, lantaran pergi tanpa pamit. Demi sang ayah yang membutuhkan biaya besar untuk operasi. Lantas, apakah Gwen akan terjerat oleh pesona seorang Nicholas Kennedy kembali, di saat hatinya telah membeku? Lalu, apa sebenarnya alasan Nicholas pergi meninggalkan Gwen 10 tahun yang lalu? ### Simak yuk!
Warning!!! Khusus 18+++ Di bawah 18+++ alangkah baiknya jangan dicoba-coba.