rasa hancur berkeping ketika mendengar wanita yang teramat dia sayangi tidak lagi suci. Ketika k
h merasakan sesak dan tidak dapat dibayangkan betapa malu kedua orangtu
mata keluar seolah tidak berguna dibanding
mengecewakanmu. Aku minta maaf," ucap N
h Dharma mau memaafkannya dan mene
pun s
a tidak pernah mampu menjaga kehormatan. Wanita yang telah terengg
tangan Nala. Ia melepaskan genggaman erat setelah memasuki rumah. Sontak, Marini da
an Nak
angan tangannya yang sakit. Dihadapan kedua orangtua ia mer
ak dapat diteruskan Ibu dan Bap
nya, ia merasakan ha
?" Retno lan
a mengendalikan dirinya dan dia memberikan kehor
dan ikut berdiri, "Maksudnya a
kan Nala ... maaf
apa!" Retno m
engatakan yang terjadi sebenarnya? Ia takut menatap kedua orangtua telah menyekola
" ucapanny
g tidak baik-baik saja. Kegelisahan akhir-akhir ini memberikan jawaban pada
a," ucapnya sa
ah ikut tersontak kaget. Spontan, Nala berlari ke ara
Nala, A
dari Nala begitu men
istrinya sudah tidak lagi perawan. Ketika keperawanan adalah suatu hal penti
... Bapak," Nala mem
ut kalian!" Bent
ah berkata seperti itu. Tidak menyangka, musibah yang dialami
ahan yang sama seperti teman-temanmu itu. Aku memercayakan semua, memberikan cinta, mencur
maaf, Mas,
uskan pernikahan ini,
a netra mulai membasah. "Bisakah, kau pergi? Kami akan
duduk di hapan Retno. Adik perempuan Nala, ikut men
engan kasar. Tidak banyak kata ia ungkapkan, ia pun pergi meninggalkan ruma
jadi, Nala?" Ret
maafk
ang mela
ngenal mereka
a mereka me
h, Ayah, aku p
semakin lebih rendah karena perbuatanmu ini. Kau tahu? Kau sudah mempermalukan keluarga
lindungan ia malah merasakan kesakitannya b
au tidak mengenali pr
kkan, "Mereka berjumlah lima
arini syok dan
l
ah mendengar putrinya ternodai dan ia tidak mampu menyelamatkan ket
aja. Apalagi arti hidup jika salah satu harta berha
rga kita, jika kau mencintai kelua
h dengarkan? Ayah yang teramat ia cint
aya
Ayah, kalau kau su
Marini i
ah ini! Kau nggak pantas tingg
, aku nggak
u kau memil
aki sang ayah dan memohon ampun. Dengan kasar, Retno melep
ya
, mereka memuaskan
*
nya dan masih mengeluarkan air mata. Bibirnya ter
rini meman
mengusap a
keluarga kita. Pergilah. Pergi ke
nya, "Ibu, nggak
kin, suatu saat Allah akan menunjukkan
Nala haru
, carilah kehidup
a, keluarga yang ia anggap tempat perlindungan palin
ali terbit dan biarkan Ibu yang
menangis dan tidak merelakan kakak yang ia sayangi perg
berisi pakaiannya. Marini dan adik perempuannya, masih menangis p
dari Ayah untukku. Kalau saja, aku memiliki kemampuan untuk menolak aku sudah melakukannya. Aku mencintaimu, Ayah. Aku sudah pernah
ndengar kata-kata putrinya yang teramat ia cintai. Ia ingin melarang, t
ik. Aku akan tetap mencintaimu, Ayah. Aku pergi," Nala ter
tidak keluar. Marini, juga adikny
ku yang kuat. Minta petunjuk
selamanya. Ia tidak tahu arah dan tujuan hidupnya. Ia hanya
menerima ketika ia tidak