img WANITA TERNODA  /  Bab 2 Fakta Menyakitkan | 4.44%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Fakta Menyakitkan

Jumlah Kata:1477    |    Dirilis Pada: 06/01/2024

u Frequence

a membenci semua. Ia me

, maafkan aku." Nala menang

akan terusannya kembali dan berjalan denga

kan Nala," lirihnya sam

gairah dan hatinya terenggut begitu sakit sekali. Ia mengenakan kem

erasakan hal tra

Aku sudah ternodai ya A

n. Bapak dan ibunya entah ke mana. Masih sambil menahan kesakitan, Nala menyiapkan air di bas

a ketiduran dari tan

*

puk orang sekampung. Sakit dan merasa tubuhnya sulit bergerak dengan

mengusap dadanya yang sakit. Air mata kembali menetes, Na

ke relu

it. Keluar dari kamar, menatap sekitar rumah yang sunyi. Mereka semua sedang terpulas tidur dan Nala seorang diri merasakan

dan mengeluarkan isinya. Betapa, ingin berteriaknya i

k adalah harusnya hari kebahagiaan mereka. Ia tidak ingin membuat Dharma kecewa setel

eranjak keluar rumah dan nekat menemui Dharma. Embusan napas yang masih

ak membuatnya merasa nyama

get, baru saja ia

itar rumah

jadi jadwalnya ke perkebunan miliknya untuk meli

u ke per

lagi di pingit? Nggak sa

ima Nala apa adanya. Keadaan Nala yang tidak seberuntung gadis di kampung tid

n. Nala mau cerita sesuatu sama

Nala dan dengan cepat pula Nala menjauhkan tangannya. Ia tahu

ukan, tapi sedang berusaha di fase yang ha

apa wajahn

mencelos dan tubuhnya

a menyentuh pi

n merasa debaran jantungnya semakin tidak karua

? Kau terlihat

kembali menetes. Ia tersenyum perih, "Bisakah kita berbic

k tenang melihat Na

ah, ay

u perkebunan

akutkan. Berkata jujur tentang ken

pa, N

terkesan mendadak," N

"Neng, mau minta sesuat

ngisannya. Hatinya benar-benar remuk

Nala mulai s

pa Neng sayang? B

yentuh dagu Nala dan mengangkat lembut.

gak bisa melanjutk

i himpit ribuan batu kerikil tajam. Ia menatap Nala leka

us 'kan?" Dharma

Aku nggak bisa melanjutka

melepaskan sentuhan

hanya itu kata-kata

kahan itu sakral, bukan untuk main-main. Kita

ku," Nala menggeleng dan

ju?" Dharma tahu, ayah Nala m

dak'." Nala berucap kental dengan

tidak bisa menerima pe

. Kumohon ... maafkan N

ng. Mas-mu ini cinta samam

eratur kini harus terembus dengan kasar. Hingga, Dharma menggeleng

u mengerjaiku seperti ini, k

erius,

amparan kebun yang ditumbuhi berbagai tanaman. Berusaha menst

ngis sesunggukkan, ia serius dan tidak tahu harus berkata apa untu

ucap Na

yang menandakan udara pagi yang masih sangat dingin. Tatapan mata mereka bertemu dan saling ter

jelaskannya?" Dharma akhirnya berkata den

ali ndak sesuai yang Mas harapkan. Nala ndak seperti wanit

Mas, apa yang sudah membuatmu membatal

mbut kedua tangan Nala dan m

sannya," ucap

u harus memulai dari mana, aku

u mencint

Mas," uc

membatalkan pern

sulit menelan s

, Dharma memutuskan berlutut dan kedua netranya mulai membasah. Ia ta

lama ini kita sudah berjanji untuk saling menerima kekurangan dan k

sesulit ini menjelaskan

janji akan sia

atinya serasa lepas, ia tidak akan melepaskan Nala dan de

, ken

ikahan ini, Mas. Aku ... nggak ak

aku siap menerima semuanya." D

embali, kedua netrany

lon istrimu sudah

engar Nala berkata. Mulutnya te

sa, Mas," uc

ang mela

adanya serasa dirobek begitu menyaki

. nggak k

membuka kembali matanya dan menatap Nala dengan tatapan

bisa menolak, melarikan diri dan berteriak semampu yang kau bisa?" D

n pada mereka. Tapi ... aku nggak bisa melakukan apa pun selain pasrah,

ta. Nggak mungkin batal, Ibuku sudah membayar s

dan memeluk kaki Dharma

nya. Aku hanya ingin mengambil beberapa tangkai bunga dan bertemu me

nku. Aku ambilkan bunga sebanyak yang ka

salah Mas,

ang ke rumah. Aku akan mengatakan

h apala

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY