ya. terlebih tatapan Mark cukup mengerikan. Mark melangkah lebih
ucap Mark yang langsung menggenggam jemari Clara dan menarik Clara untuk mengikutinya sampai ke parkiran
ih menariknya menuju mobil. Entah kenapa Clar suka seperti in
k hatinya apalagi status pria tersebut yang se
an dirinya sendiri jika
genggam oleh Mark. Dengan cepat ia meng
pria itu
" pangg
ntas kau begini dengan anak
ar karena setelahnya Mark langsung tersenyum manis, "saya masih calon daddym
angsung melangkah dan berjalan cepat. Ia berjalan menuju mobil yang ia ken
atanya menahan emosi. Mencoba menetralkan dirinya lalu setel
, bisa buka kunci mobilnya?"
gil om, membuatnya seketika emosi. Ia tak
lku dengan sebutan
memanggilmu apa? Jangan terlalu
a menekan tombol buka p
gsung membuka pintu terseb
ya itu sedari tadi. Awalnya ia merasa kewalahan
t padaku Clara.." ucap Mark bergumam tanpa sadar. Bahkan Mark mel
a. Ia memasuki kursi bagian dri
terlebih dahulu. Ia menatap wajah Clara yang cemberut
tanya Mark dengan
ustru lebih memilik diam dan ta
anya, apa yang buat kamu marah sama saya?" tan
emu sampai sekarang, panggilan Mark padanya selalu be
sekilas lalu kembal
Clara pelan ,namun ternya
ari mana? Kamu tahu saya? S
gue, bule sialan. Rutuk Clara dalam hatinya. Tak
amu. Kenapa diam?
e
ark dengan kata-kata terbaiknya
alam, namun ini bule dengan mudahnya membongk
nang-senang sama mami kamu, dan saya n
ika menatap
bawah meja, kenapa Om sadar
Mark. "Kalau kau tak bermaksud mengintip, kau pasti akan berteriak saat aku turun k
nuduh saya yang mengintip om dan mami melakukan hal gila itu? A
ya nggak nuduh. Kamu saja yang terlalu sensitif. Lagian kenapa pakai acara sembuny
ri Mark. Ingin rasanya Clara mencakar Mark dan merusa
p
nya iku
masih mau jadi anak dari Lauren Cla. Jang
pecah tapi hanya sesaat, karena setelahnya, Cl
sakan. Bibir Mark lembut melumat bibirnya. Walau
kamu akan menjadi anak saya.." ucap Mark yan
adarannya tersesat. Dan saat ia menemukannya, Cla langsung menatap
cepat. Pria itu segera
tak kotor.!" Clara mencoba merebut kemba
tanya Mark pu
jadi-jadinya. Menghajar dan memukul Mark sekuat yang ia bisa. "Apa? Di Amerika itu biasa? Lo s
t Mark kewalahan, namum bukan Mark nam
andaran kursi dan menarik tuas itu ke atas membuat sandaran kurs
alon anak nya tersebut. Entah kenapa Mark mendadak candu den
tinggal diam. Pria itu menahan tubuh Clara
mobil, bisa-bisa orang yang melintas akan curiga. Ia sadar jika ini mema
dan semakin dalam walaupun
i wajah Mark yang sangat dekat. Le
mbuat kedua pandangan itu saling beradu. Keduanya sama-sama terdiam dan t
Mark tersenyum tipis. Tak ingin membuang waktu, Mark kembali melumat bibir Clara. Keduanya kembali terpejam d
ya dari bibir Clara. Ia kembali menatap Clar
u
melabeli bibir Clara sebagai m
a jemari Mark akan nakal dan mulai bermain , tak tanggung-tanggung, bagian b
Clara tajam. "A
ntuhan.." ucap Mark be
la lo, gue
lnya ia sedang mengenakan rok kembang di atas lutut. Padahal ia mengenakan hotpan
an jemari Mark tersebut. Namun siapa sangka Mark justru menahan kedua tangannya di atas kepala. Apa sebe
Mark. Clara menegang. Ini gila. Bahkan
afas. Sulit baginya untuk me
.aaghhh.." Clara melotot tak percaya. Ancaman Mark b
a. Geraknya benar-bena
genggaman tangannya pada kedua tangan Clara. Sedangkan tan
k menurunkan kaca mobil. Ia melotot
a!" Bent
lara gila. Ia menarik jemari Mark dari
menunjukkan jemarinya yang tadi ia gunakan untuk menggelitiki daging kecil milik Clara tadi
nya membuat Cl
**