lirik sebentar Pak
am sekejap. Kebingungan setelah melakukan hal sel
rlari hingga tak nampak dari pandangan. Tak kuhiraukan lagi Ce Ida yang memanggilk
Kenapa, kenapa mulutk
. Berdiri bersandar pada pintu depan sekal
kul kepala da
nya? Kok kamu kamu
ah kelimpungan ini mem
t setan aja. Man
tar belanjaannya, tapi ada, ada se
na ambil lagi. Ibu mau kirim kopi buat
ulang demi menghindari mereka. Sekarang,
g takut ketahuan warga. Mengintai ke sana ke mari berha
h tidak ada siapa-siapa. Baiklah, aku harus ambil belanjaan de
Ce
lagi yang pu
terdengar sampai KUA? Bisa-bisa Teh Lidia
apa tadi lang
e. Nanti ada yang denger. Ini uan
erwarna merah kepada Ce Ida. Ia pun me
aja kerasa lama banget. Kakiku gemeteran pul
an atu
ik besar belanjaan kepadaku. Aku pun b
embali
balian dan bergegas pulang. Tak kulihat lagi kanan ki
seseorang dari
siapa. Beberapa kali aku menggigit bibir dan sedikit bingun
rdengar suarany
da saat seperti ini, aku pasti dengan
_
nya Ibu. Bisa-bisanya dia bilang Pak Ganteng
gga
nap
es a
tan kalau Pak Jibril nggak bisa terima atas kelakuan konyolku itu. Hatiku
am delapan. Kemungkinan Pak Jibril sudah berangkat ke
aku mau cabutin rumpu
yu
u terkejut
g. Sial banget. Aku pikir di
kamu lari wakt
h nggak bahas
il sama Ibu, Pak. M
u ucapin terima
a
atapnya yang sed
sih buat a
tersenyum lebar. Uuh
Lidia jadi jaga j
Teh Lidia jadi jaga jarak? Apa dia k
terima ka
us?
jari telunjuk kamudian berkata
pandangan. Entah kenapa, tingkahny
uga nggak pa
tiba
sih,
ium pipi a
. Tak percaya rasanya kalau laki-laki pujaan hati
apa aja. Cubit aku keras-ke
eriak keras sekali sampai I
berisik!"
inta salah satu
ou, Pak P
telah ia lihat anaknya yang sedang kasmaran ini. Aku bernyanyi, berdia
minta dianter ke RSJ,
e KUA aja, nikahin Ay
eleng aja seperti
aya dia nggak stres," ucap Ibu keras-
mii
Ganteng. Seperti biasa, aku menunggunya di
Pak,"
ai
a. Bekal yang waktu i
deh. Bukan say
pa yang makan
nap
ya. Ngomong-ngomong apa kita sekara
uma untuk ngucapin terima kasih. Saya tidak mau
Jadi, kita nggak ada hubungan apa-ap
ah menuju kamarku. Menan
aaaa
nya kamu kemarin teriak baha
mungkin. Kesal, marah, kecewa. Aku kecewa pada dirik
masih butuh waktu untuk sendiri. Memikirkan bagaimana melangka
Aku hanya mengangguk tanpa menatapnya. Mungkin bena
ama Pak Jibril, Bapak
pon aja, Bu? Aku l
lepon, tapi ng
mbamu. Ampun karena ak
ore ini. Baiklah, aku ke rumahnya sekalig
Aku mengetuk pint
salam. Ada
copy KTP Pak Jib
at kerja aja, ya. Kebetulan say
n tak tersenyum kemudian berb
u.
Aku me
Kok, nggak s
mana? Aku memang
ng udah bikin ka
. Ketika ini, air mataku seket
di tengah hujan yang turun tiba-tiba. Sempat kulihat Pak Jibril yang hany
Umar berwarna pink. Sampai kemarin, pun aku masih menghindar darinya karena ta
yang suka denganku secara ny
mbung