img Menantu Hina Itu Ternyata Ahli Obat  /  Bab 3 Menantu Penebus Utang | 5.88%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Menantu Penebus Utang

Jumlah Kata:1022    |    Dirilis Pada: 25/12/2023

temukan dalam keadaan pingsan oleh penjaga rumah, dan langsung dibawa ke

tegang, seakan kejadian itu baru saja terjadi kemarin hari. "Pak Marc

tanya terlihat lebih mengeri

gat cepat," sambung Eli dengan wajah luar biasa l

, mengangguk samar sambil beristirahat sejenak. Eli menuang dua

Mail, tukang kebun yang beker

ngguk Marcel sa

is sakit." Mail mengingatkan. "Si

Marcel, dia menghabiskan

Ciko. Kakak kedua Shirley ini merupakan

awa kamu masih terikat kontrak sama keluarga kami! Kecuali kamu lunasi uta

. Siapapun tahu, bahwa dia memang menjadi alat penebus utang atas ker

riak Shirley dari arah l

ak tangga sekaligus dua sehingga c

a, dia selalu kagum dengan suara keras Shirley yang

il menyodorkan sekeranjang pakaian kotor ke arah Marcel. "Ini ada gaun yang gampang rusak k

iliki jawaban la

ak Marcel oleh kakak-kakak iparnya, meskipun di rumah itu

orang tuanya. Sehingga mulai dari pekerjaan berat sampai pekerjaan yang remeh temeh

eser pun terpaksa menebus utang ayah ibunya

au ke lab sebentar." Marcel memberi tahu Eli. "Tolong sampai

layan lain sempat memanggil Marcel dengan

ebus utang." Ronnie menjelaskan kepada para pelayannya ketik

alahkannya, dia justru muak jika ada

*

Delvino, Marcel segera mengacak-acak lemari kaca yang beris

isa memperpanjang umur manusia. Namun, karena percobaan mereka tidak kunjung ada yang berhasil, maka keluarga Delvino

s di sana," kata Herman suatu kali. "kamu

ah tumpukan berkas-berkas yang menggunung dan

ian yang pernah mereka lakukan di lab. Selain itu, dia juga menemukan

gumam Marcel sambil geleng-geleng

riskan sebuah lab kotor beserta tabung-tabung yang berisi cairan

yang ditulis dengan jelas oleh ayahnya. Dia mulai membaca ula

bekas kepada Marcel, tapi juga lengkap dengan seor

a kamu?" Herman mengernyit ketika Marcel meng

tahu alasan pasti kenapa dirinya tertarik un

jawab. "Karena ternyata orang tuaku juga mening

a ketika Herman tersenyum se

kamu maksud adalah Pa

, "Betul, pak Meru dan juga p

ggung-tanggung lagi

la sejak orang tua kamu meninggalkan lab," ujar Herman lambat-lamb

p lama mendengar pe

ap mencobanya, Yah. Siapa tahu ada satu-dua penemuan orang tua aku yang berhas

arik napas

sepeser pun dana lagi untuk membiayai penelitian kamu, sebaliknya kerugian akan bertambah besar seand

upakan lulusan bisnis mana pa

rman. "Risikonya tinggi, seluruh hidup kamu belum

pan Herman. Jujur nalurinya terusik setelah dia memb

sam

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY