natap sin
ali dia
a kita mengelola toko, Yura akan bantu kamu nantinya. Aku jamin kehi
sadar kalau Yura
tidak kepikiran untuk mengucapkan sepatah dua pat
ung tersen
ra bukan selingkuhan-dia istri aku,
enapa Deryl bisa sepercaya diri itu mengira bahwa dirinya
ka suasana sudah lebih kondusif. "Tadi i
yl menikah lagi?" t
spresinya yang tidak kaget saat menatap Yura,
n meraih secangkir teh hangat dari ibunya, kemudian
rima Yura," kata Kavita tegas ke
Deryl membujuk seraya mengulurkan teh
rangka kejutan dan malah justru dirinya sendiri yang dibuat t
ndu sama aku, hari ini juga aku akan memanjakan kamu sepenuhnya ... Aku jamin per
ng wajah Deryl yang terkesan mesum s
in. "Kamu kira kamu hebat karena bi
l sembari melepas kaosnya. "Aku kan sudah janji akan
erkamnya, sisa-sisa keringat di tubuh san
di di tempat tidurnya sontak meluruhkan rasa
hingga terjengkang. "Rapikan sisa-sisa pertempuran kamu
menjadi hidangan penutupnya. "Ayolah, jangan seperti ini. Aku beru
menegakkan dirinya dengan napas tersen
dengan gaya pongah. "Pria boleh menikah lagi dengan atau tanpa
ekali k
a apa pun keputusan suaminya selagi itu demi
ngga? Kebaikan apa
o kita, semakin banyak istri maka semakin besar pula rejeki suami!" oceh Deryl, lagak
bisa mengandung anak kamu, jadi menurut aku Yura Cuma akan jadi
mbuat Kavita meny
s toko kita sudah berjal
kamu bagaimana?" Ka
bos kamu sudah lebih dari cukup-kalau belum,
utang-utang kepadanya, sehingga dengan begini Kavita akan semakin muda
tanpa seizin istri, bukankah akan jauh lebih baik seandainya Deryl b
nya yang mengkilat oleh bekas keringat Yura, dia tunjuk ke arah bagian be
angkah pergi meninggalkan kam
ama Deryl kurang lebih dua tahun yang lalu. Itu saja cicilannya sempat tersendat-sendat karena Deryl t
uk pertama kalinya dia bersuara se
nggan menanggapi teguran dari
lihat masih po
. "Kamu tidak punya pikiran untuk minta maaf atau apa kar
nya sedikit pun, membuat amarah Ka
Yura dengan nada menggurui. "Dia akan selalu mendukung apa yang dilakukan suaminya, kare
ingan bagi sang madu untuk masuk di dalam kehidupan rumah tangganya
tar Kavita dingin. "Kamu per
ndurkan w
tidak mana mungki
g Kavita dengan sorot mata membara. "Wanita baik-baik setida
bukan wanita baik-baik," bantah Yura. "Aku dinikah
izin dulu
a bilang kamu pasti akan menerima
, ternyata Yura tida
sam