ilihannya. Dia tidak sama denganmu yang mau memperjuangkanku dulu. Revan memilih perusahaan demi ribuan karyawa
adalah gadis yang disukai Revan sejak mereka masih remaja dulu. Keberuntungan sama
rumah sakit. Ia kini menjadi sosok yang murung. Sama sekali tidak ada gairah untuk
at prihatin dengan keadaan Mayang. Tidak ada yang berani mendekat atau pun be
membuat Mayang bertambah depresi. Dokter yang merawatnya mengatakan jika gadis berkulit putih yang kini me
a tumis daun singkong dan tempe goreng juga sambal," ajak Yani sambil m
u permisi ke kamar dulu, ya," pamit Mayang
dirinya sendiri saat ini. Mata indah itu menatap pada kunci rumah dan sertifikat
a. Ia tidak punya nyali sama sekali untuk datang ke rumah Revan dan mengembalikan dua benda itu. Bunda Rev
ni adalah jadwal rencana pertemuan keluarga Haris dengan Adhyatsa. Entah mengapa Mayang yang
--putri tunggal mereka. Andhara beberapa waktu yang lalu sudah pasrah dengan rencana perjo
sti Nak Andhara, ya? Cantik sekali," kata Adhyatsa dengan
l saja Ara." Andhara mencium ta
buat mereka saling mengenal satu dengan yang lainnya. Hal yang membedakan adalah Manggala grup s
. Tuan Manggala dan keluarga sudah datang." Ad
k setelah menyuguhkan minuman dan pada
ah ini. Mereka merasa miris dan tidak menyukai Adhyatsa dan hendak membatalkan perjodohan
nyuguhkan makanan dan minuman ini? Apa di rumah ini ti
ikah. Bukan tidak ada pembantu, mereka sedang istirahat saat ini di belakang. Murni sendiri y
ulu selalu baik hati kepada siapa pun." Inama memuj
atsa. Matanya saat tertuju pada sosok yanh baru saja datang. Dia adalah Revan Adhyatsa
ta Adhyatsa saat melihat
debat dengan sang bunda. Revan tidak mau menemui keluarga Manggala
an tangan ke arah putri
b pertama pada sosok gagah dan tampan satu ini. Ara membalas ul
ya Ara," jawab gadis manis dan
rismatik dan sangat memesona. Tentu saja ia tidak akan menolak
itu. Nomornya juga sepertinya tidak aktif, karena pesannya hanya centang satu sejak dua har
ang berbicara hal yang sangat serius." H
rsenyum sambil sesekali me
gan Tuan Haris. Ia hanya akan membuka suara ketika ditanya sa
langsungkan kapan?" tanya Adhyatsa saat me
a pilihan hari dan segala tata caranya Pak Adhyatsa sudah pah
yang tidak diinginkan saat ini," jawab Adhyatsa dengan
saja." Pak Haris menatap putri tun
gankan menolak, memberikan pendapatnya saja tidak akan diterima oleh si tua bangka yang kini se