mantis. Farel tak pernah berlaku lembut atau penuh perhatian pada lawan bercintany
lang, atau setidaknya budak seks yang diajdikan sebagai obyek percobaan gaya baru dan pelam
ia seakan ketagihan dilecehan dan diperlakukan kasar oleh Farel. Birahinya selalu berkobar-kobar sa
a dosa. Tapi sesungguhnya dia suka bertingkah nakal dan liar dalam satu kesempatan. Dia suka dimanupulasi, diperlakukan sebagai wan
arel, hanya isapan jempol belaka. Sejatinya Frel dan Helena baru saling mengen
lahan menuju sebuah bar, melewa
lau yang menawarkan kenyamanan instan untuknya, Helena tersenyum ketika sang bart
pun tersenyum kembali, mata hitam indahnn
bisa saya bantu?" t
ja aku Helena," jawab Helena
maksudnya. Aku Fajar Merona
ce please," jawab Helena sedikit ngambang, t
p!" jawab Fajar yang langsung meny
apan dari orang-orang di sekelilingnya. Dia membetulkan gaun hitam yang dikenakannya, menarik
membius setiap pria yang melihatnya, dengan belahan yang memanjang ke
ajar menyodorkan minuman
l merogoh tasnya dan mengeluarkan tiga lembar
aliannya. Helena mengangkat gelas dan memandangi
mam Helena tak jelas dan pelan. Lalu diteguknya minuman itu dan merasakan kehangatan meny
nyata telah berselingkuh dengan wanita lain hampir enam bulan lamanya. Helena tertipu
ena bertanya pada pacarnya itu, dia mengakuinya. Dan yang sangat membuat Helena shock, ternyata hubu
n selingkuhan sama si brengsek it
kan meneleponnya. Namun telepon itu tidak pernah ada. Berbagai macam pikiran gila berkecamuk dalam benaknya. Helena bahkan m
kembali minumannya dari gelas, kemudian dengan rasa malas bermain-main dengan es. Berputar
ar bahwa minumannya telah kosong. Dia ingin mabuk. Dia berpikir memang harus mabuk. Helena ingin membebaskan
t menawari Helena. Namun sekarang Fajar melihat ada sedikit k
ar.....," Jawab Helena lemah k
itu melangkah untuk menyi
yang bayar minuman itu." Tiba-tiba terdengar
ada janggut tipis di dagunya. Tingginya mungkin sekitar 185 cm. Atletis dan berotot nyaris tanpa lemak, sama s
jawab Helena tan
ena dan mengeluarkan kartu kredit dalam dompetnya ketika bartender kembali den
, kamu?" tanya lel
, sorry..." jawab Helena yan
nget ya, Len? Kalau boleh tahu kenapa? Mungkin aku bisa sedik
itu, seperti pada orang yang sudah dikenalnya bertahun-tahun. Setelah menceritakan kebrengsekan pacaranya, Helena juga menjelaskan peker
ndah yang pernah dilihat Farel. Helena memiliki seluruh tipe wanita yang Farel sukai. Farel bahkan membiarkan pikirannya menduga-duga seperti
isa ya? Memang sih kebanyakan cowok itu bajingan. Aku tahu itu, karena aku ju
Farel? Hihihi...," Helena merespo
u itu atau cowok lainnya, Hahahaha." Farel tak kuasa menahan
enyum manis sekali. "Ya tapi kalau aku sih lebih milih buat ngang
kit kagum dengan orang yang dalam keadaan bagaimanapun masih bisa melihat sisi kebaikan o
melanjutkan kata-katanya, "Bajingan itu pasti menyesal kare
na kembali berseru sambil meneguk minumannya
akan mereka sudah saling mengenal sejak lama. Farel beberapa kali melont
entah mengapa Helena merasa hatinya tenang dan senang. Farel memang pandai merayunya, h
na bisa merasakan tangan Farel yang mulai mengusap punggungnya, hal itu membuatnya sedikit merinding. Farel
eenggaknya seratus hal yang bisa kulakukan bersamamu. Kamu begitu menyenakan dan menggairhaka
ya. Sudah berbulan-bulan, atau mungkin setahun Helena tidak mendengar pacarnya membisikkan kalim
idak dapat menjawab karena kegalauan hatinya. Namun Farel bukan lelaki tak berpengalaman. Dia lantan menghela napas dan menggerak
nnya ke leher Farel dan kembali berciuman dengan penuh gairah. Helena menerima pagutan lidah Farel saat melun
gan Farel. Helena hanya sedang merasakan hidup kembali untuk yang kedua kalinya setelah dijatuh